Kunjungan Penglipuran Village Festival Lampaui Target
Festival buka hingga pukul 22.00 Wita, di atas pukul 18.00 Wita tiket digratiskan.
BANGLI, NusaBali
Penglipuran Village Festival (PVF) VIII 2021 digelar selama sepekan di Daya Tarik Wisata (DTW) Desa Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, 7-12 Desember 2021. Festival dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani Mustafa didampingi Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Selasa (7/12). Panitia targetkan menggaet 3.000 wisatawan. Kunjungan melebihi target, rata-rata 1.000 tiket terjual.
Nengah Moneng mengungkapkan, target hari pertama Penglipuran Village Festival sebanyak 800 kunjungan. Berdasarkan penjualan tiket, setiap hari rata-rata 1.000 kunjungan. Sementara kunjungan di atas pukul 18.00 Wita digratiskan. Pada hari biasa, kunjungan sekitar 400-450 pengunjung. “Selama PVF target 800 kunjungan per hari, ternyata realisasi lebih dari itu. Rata-rata seribu pengunjung per hari,” ungkap Nengah Moneng, Minggu (12/12). Selama PVF, DTW Desa Tradisional Penglipuran buka hingga 22.00 Wita. Setelah pukul 18.00 Wita, tidak diberlakukan retribusi. “Kesempatan ini cukup menarik pengunjung terutama lokal Bangli,” kata Nengah Moneng.
Menurut Nengah Moneng, jika dihitung pengunjung yang kena retribusi dan yang gratis maka kunjungan bisa lebih dari 1.000 per hari. Retribusi untuk domestik dewasa Rp 25 ribu dan anak-anak Rp 15 ribu. Wisatawan asing dewasa Rp 50 ribu dan anak-anak Rp 30 ribu. Acara penutupan PVF Minggu malam diisi dengan penyerahan hadiah lomba dan hiburan. Nengah Moneng mengungkapkan, pelaksanaan festival akan dievaluasi kembali, harapannya pada festival berikutnya ada hal baru. “Kami berupaya setiap festival dengan konsep berbeda. Tahun ini menggandeng pecinta bonsai. Tahun depan bisa menampilkan tanaman hias, khususnya bunga,” ungkap Nengah Moneng. Dia berharap pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 kunjungan bisa meningkat. Terlebih ada kelonggaran dari pemerintah.
Penyelenggaraan PVF kedelapan kalinya dengan tema ‘Green Destination Berbasis CHSE (clean, health, safety, environment). Acara pembukaan menampilkan parade budaya kearifan lokal Desa Penglipuran. Antara lain, Parade Nilem, Ngusaba Bantal, Ngaturang Utpeti, Barong Ngelawang, hingga fragmentari tentang gugurnya Pahlawan Bangli, Kapten Anak Agung Anom Mudita. Ketua Panitia PVF VIII 2021, I Nengah Sudibia, mengatakan festival kali ini diisi berbagai lomba. Di antaranya, Lomba Bercerita Bahasa Bali tingkat SD, Lomba Tari Condong Legong Kraton tingkat SMP, Lomba Story Telling tingkat SMA, dan Lomba Vlog Promosi Desa Wisata Penglipuran. Ada juga pameran bonsai. *esa
Nengah Moneng mengungkapkan, target hari pertama Penglipuran Village Festival sebanyak 800 kunjungan. Berdasarkan penjualan tiket, setiap hari rata-rata 1.000 kunjungan. Sementara kunjungan di atas pukul 18.00 Wita digratiskan. Pada hari biasa, kunjungan sekitar 400-450 pengunjung. “Selama PVF target 800 kunjungan per hari, ternyata realisasi lebih dari itu. Rata-rata seribu pengunjung per hari,” ungkap Nengah Moneng, Minggu (12/12). Selama PVF, DTW Desa Tradisional Penglipuran buka hingga 22.00 Wita. Setelah pukul 18.00 Wita, tidak diberlakukan retribusi. “Kesempatan ini cukup menarik pengunjung terutama lokal Bangli,” kata Nengah Moneng.
Menurut Nengah Moneng, jika dihitung pengunjung yang kena retribusi dan yang gratis maka kunjungan bisa lebih dari 1.000 per hari. Retribusi untuk domestik dewasa Rp 25 ribu dan anak-anak Rp 15 ribu. Wisatawan asing dewasa Rp 50 ribu dan anak-anak Rp 30 ribu. Acara penutupan PVF Minggu malam diisi dengan penyerahan hadiah lomba dan hiburan. Nengah Moneng mengungkapkan, pelaksanaan festival akan dievaluasi kembali, harapannya pada festival berikutnya ada hal baru. “Kami berupaya setiap festival dengan konsep berbeda. Tahun ini menggandeng pecinta bonsai. Tahun depan bisa menampilkan tanaman hias, khususnya bunga,” ungkap Nengah Moneng. Dia berharap pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 kunjungan bisa meningkat. Terlebih ada kelonggaran dari pemerintah.
Penyelenggaraan PVF kedelapan kalinya dengan tema ‘Green Destination Berbasis CHSE (clean, health, safety, environment). Acara pembukaan menampilkan parade budaya kearifan lokal Desa Penglipuran. Antara lain, Parade Nilem, Ngusaba Bantal, Ngaturang Utpeti, Barong Ngelawang, hingga fragmentari tentang gugurnya Pahlawan Bangli, Kapten Anak Agung Anom Mudita. Ketua Panitia PVF VIII 2021, I Nengah Sudibia, mengatakan festival kali ini diisi berbagai lomba. Di antaranya, Lomba Bercerita Bahasa Bali tingkat SD, Lomba Tari Condong Legong Kraton tingkat SMP, Lomba Story Telling tingkat SMA, dan Lomba Vlog Promosi Desa Wisata Penglipuran. Ada juga pameran bonsai. *esa
1
Komentar