Terpilih Aklamasi, Ni Made Rahayuni Pimpin FPPI Bali
DENPASAR, NusaBali
Srikandi PDIP, Ni Made Rahayuni dilantik sebagai Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Bali masa bhakti 2021-2026 pada, Sabtu (11/12).
Pelantikan yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP FPPI, Dr Marlinda Irwanti SE MSi ini menindaklanjuti hasil Musyawarah Daerah (Musda) FPPI di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali sehari sebelumnya, Jumat (10/12).
“Pelantikan DPD FPPI Bali mudah-mudahan amanah dan sukses, membantu masyarakat, dan bermanfaat bagi perempuan Indonesia khususnya perempuan Bali,” kata Marlinda. Rahayuni secara aklamasi dipercaya memimpin organisasi yang dibentuk pada 2009 lalu, mengingat kiprahnya yang selama dua dekade pada pemberdayaan perempuan. “Terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan,” kata Rahayuni yang juga anggota DPRD Tabanan dari Fraksi PDIP ini.
Rahayuni mengaku semakin bersemangat dalam upaya program pemberdayaan perempuan Bali. “Kami akan membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar lebih maju dan meningkatkan pemasarannya. Sedangkan bagi yang belum punya usaha atau belum ada peluang kerja, akan kami latih dulu, sesuai kemampuannya,” kata Rahayuni yang juga menjabat Wakil Ketua DPD PDIP Bali Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak periode kepengurusan 2019-2024 ini.
Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Candra Dewi di Dajan Peken Tabanan ini sebelumnya lebih banyak memberikan pelatihan tata rias, khususnya sanggul. “Sebagaimana bidang yang saya geluti selama 20 tahun, saya memberikan pelatihan tata rias kepada kaum perempuan,” ungkap Rahayuni yang sebelumnya menjadi Ketua DPC FPPI Kabupaten Tabanan ini.
Sebagai mitra pemerintah, LKP Candra Dewi memberi pelatihan 3-4 bulan bagi setiap peserta. Namun bagi peserta yang ingin pelatihan singkat, maka Rahayuni pun memberikan pelatihan 3-4 hari saja bagi yang ingin pelatihan tata rias sanggul. Menariknya, pelatihan tersebut gratis. “Ya, minimal untuk diri sendiri sudah bisa pasang sanggul dengan baik, sehingga tidak perlu ke salon,” ujar Rahyuni.
Di luar tata rias, pengembangan dan pemberdayaan perempuan juga dilakukan dengan mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Gunang Lestari. Berdirinya KWT di Banjar Pasekan Delod, Desa Dajan Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan ini tak lepas dari masa pandemi. “Masa pandemi adalah masa yang sulit, karena itu untuk ketahanan pangan sebaiknya memanfaatkan pekarangan rumah sendiri dengan menanam bebagai sayur-mayur,” terang Rahayuni.
Kiprah KWT Gunang Lestari itu pun membuat Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, melakukan studi banding pada 26 November 2021, dengan membawa seluruh Ketua Tim Penggerak Camat se-Kabupaten Ngawi. “Saya sangat senang jika bisa bersinergi dengan masyarakat luas,” tutur Rahayuni.
Rahayuni menggantikan kepemimpinan Ni Luh Putu Eka Susilawati sebagai Ketua FPPI Bali. Pada Musda yang dilangsungkan di Wiswa Sabha Denpasar, juga dilakukan pelantikan 6 Ketua DPC FPPI Kabupaten/Kota di Bali. “Sukses FPPI Provinsi Bali untuk menjalankan visi misi kesetaraan gender dan mengintegrasikan perlindungan anak, serta mewujudkan Bali yang madani sesuai dengan budaya dan adat Bali,” harap Ketua Umum FPPI Marlinda Irwanti. *mao
Komentar