Badan Jalan Amblas, Gapura Menuju Pura Batur Ikut Roboh
Hujan lebat Rabu (7/2) malam hinggga Kamis (9/2) dinihari, menyebabkan bencana amblasnya badan jalan di Jalur Utama Bangli-Singaraja sebelah selatan Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani. Bahkan, gapura sebelah timur jalan ikut roboh tergerus longsor.
BANGLI, NusaBali
Titik badan jalan amblas ini berada di sebelah tenggara SDN 1 dan SDN 5 Batur, tepatnya di gapura Pertigaan Bangli-Singaraja-Payangan. Badan jalan amblas sepanjang 15 meter dan lebar 3 meter, hingga membentuk tebing di sisi timur. Badan jalan yang tersisa di bagian barat sekitar 7 meter, sehingga kendaraan besar seperti Truk dan Bus masih bisa melintas satu arah.
Bencana amblasnya badan jalan hingga menjungkalkan gapura sisi timur menuju Pura Ulun Danu Batur ini terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Penyebabnya diduga akibat luberan air, karena gorong-gorong tak mampu menampungnya. Apalagi, gorong-gorong juga dijejali sampah. Air kemudian mengikis senderan penguat tebing sisi timur jalan.
Gapura sisi timur penanda masuk kawasan Pura Ulun Danu Batur pun ikut amblas ke dalam jurang menuju Tukad Aya, Banjar Culali, Desa Batur Selatan---menghadap ke Danau Batur.
Dinas PU Provinsi Bali kemarin sudah memasang brikade tanda bahaya menggunakan kampil berisi tanah, sementara petugfas Polsek Kintamani memasang garis polisi. Koordinator Lapanngan dari Dinas PU Provinsi Bali, I Wayan Wikanta, kemarin terjun langsung memasang tanda pengaman. Dia ditemani Mandor Lapangan Ida Bagus Manuaba.
Menurut Wayan Wikanta, badan jalan berikut senderan yang amblas ke arah timur berukuran panjang 15 meter dan lebar 5 meter. “Untuk penanganan sementara, kita pasang tanda peringatan, jangan sampai warga celaka di lokasi amblas ini,” ujar Wikanta di lokasi TKP, kamis kemarin.
Amblasnya badan jalan di Pertigaan Bangli-Singaraja-Payangan sebelah selatan Pura Ulun Danu Batur ini praktis membuat arus lalulintas agak krodit. Petugas kepolisian pun terpaksa memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan dari Bangli menuju Singaraja dan sebaliknya, karena hanya satu jalur sisi barat yang bisa dilewati.
“Ya, kita lakukan pengaturan arus lalulintas dengan sistem buka tutup,” ujar Kapolsek Kintamani, Kompol I Gede Sumena. Untuk mengatur dan menjamin keamanan di sekitar lokasi jalan amblas, Kapolsek menugaskan 2-3 personel berjaga secara bergilir. “Jangan sampai lalulintas saling mendahului karena berbahaya,” ujarnya. * k17
Titik badan jalan amblas ini berada di sebelah tenggara SDN 1 dan SDN 5 Batur, tepatnya di gapura Pertigaan Bangli-Singaraja-Payangan. Badan jalan amblas sepanjang 15 meter dan lebar 3 meter, hingga membentuk tebing di sisi timur. Badan jalan yang tersisa di bagian barat sekitar 7 meter, sehingga kendaraan besar seperti Truk dan Bus masih bisa melintas satu arah.
Bencana amblasnya badan jalan hingga menjungkalkan gapura sisi timur menuju Pura Ulun Danu Batur ini terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Penyebabnya diduga akibat luberan air, karena gorong-gorong tak mampu menampungnya. Apalagi, gorong-gorong juga dijejali sampah. Air kemudian mengikis senderan penguat tebing sisi timur jalan.
Gapura sisi timur penanda masuk kawasan Pura Ulun Danu Batur pun ikut amblas ke dalam jurang menuju Tukad Aya, Banjar Culali, Desa Batur Selatan---menghadap ke Danau Batur.
Dinas PU Provinsi Bali kemarin sudah memasang brikade tanda bahaya menggunakan kampil berisi tanah, sementara petugfas Polsek Kintamani memasang garis polisi. Koordinator Lapanngan dari Dinas PU Provinsi Bali, I Wayan Wikanta, kemarin terjun langsung memasang tanda pengaman. Dia ditemani Mandor Lapangan Ida Bagus Manuaba.
Menurut Wayan Wikanta, badan jalan berikut senderan yang amblas ke arah timur berukuran panjang 15 meter dan lebar 5 meter. “Untuk penanganan sementara, kita pasang tanda peringatan, jangan sampai warga celaka di lokasi amblas ini,” ujar Wikanta di lokasi TKP, kamis kemarin.
Amblasnya badan jalan di Pertigaan Bangli-Singaraja-Payangan sebelah selatan Pura Ulun Danu Batur ini praktis membuat arus lalulintas agak krodit. Petugas kepolisian pun terpaksa memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan dari Bangli menuju Singaraja dan sebaliknya, karena hanya satu jalur sisi barat yang bisa dilewati.
“Ya, kita lakukan pengaturan arus lalulintas dengan sistem buka tutup,” ujar Kapolsek Kintamani, Kompol I Gede Sumena. Untuk mengatur dan menjamin keamanan di sekitar lokasi jalan amblas, Kapolsek menugaskan 2-3 personel berjaga secara bergilir. “Jangan sampai lalulintas saling mendahului karena berbahaya,” ujarnya. * k17
Komentar