Sampah Kiriman di Pantai Berawa Diperkirakan Capai 400 Ton
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman yang terdampar di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara masih terus dibersihkan.
Sampah kiriman diperkirakan mencapai 400 ton dan memerlukan waktu lebih lama untuk pembersihan.
Bendesa Adat Berawa Wayan Warsa mengatakan, sampah kiriman mulai menepi sejak beberapa hari terakhir. Selain sampah ranting, kayu, dan plastik, ditemukan juga puluhan penyu terdampar. Pihaknya selaku pengelola pantai pun sudah kewalahan mengatasi sampah kiriman tersebut. “Sampah ini terlalu banyak, kami sampai kewalahan. Kami sudah dibantu oleh DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) untuk tangani sampah kiriman,” ujar Warsa saat dikonfirmasi, Minggu (12/12).
Menurutnya, dari beberapa tahun belakangan sampah kiriman saat ini merupakan jumlah terbesar. Akibat banyaknya volume sampah kiriman menyebabkan puluhan penyu terdampar. Bahkan ada beberapa ada yang tidak bisa diselamatkan.
“Penyu yang terdampar ini kemungkinan tersangkut sampah. Banyak yang menemukan dan langsung dilepas ke pantai. Tetapi banyak juga yang sudah mati, salah satunya penyu sisik,” beber Warsa.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas LHK Badung Putu Suantara, mengakui sampah kiriman di Pantai Berawa menumpuk. “Kami sudah menerjunkan tim ke lokasi. Hingga saat ini (kemarin) jumlah sampah yang sudah dibersihkan baru 70 persen dari total volume sampah yang diperkirakan sebanyak 400 ton,” kata Suantara.
“Kami menurunkan satu eskavator dan dua wild loader sejak tadi pagi (kemarin). Kemudian besok (hari ini) kami akan melanjutkan pembersihan dengan bantuan 300 personel. Kami juga kembali akan bekerja sama dengan pihak desa adat setempat,” jelas Suantara.
Terkait keberadaan penyu yang ikut terdampar, Suantara mengakui jika penyu-penyu itu ditengarai ikut terbawa sampah yang menepi ke bibir pantai. “Terkait jumlah pastinya memang saya tidak menghitung, tetapi kira-kira sampai ada puluhan. Beberapa yang selamat sudah langsung dilepas ke laut. Saya juga kebetulan tadi menemukan yang sudah mati,” tandasnya. *ind
Menurutnya, dari beberapa tahun belakangan sampah kiriman saat ini merupakan jumlah terbesar. Akibat banyaknya volume sampah kiriman menyebabkan puluhan penyu terdampar. Bahkan ada beberapa ada yang tidak bisa diselamatkan.
“Penyu yang terdampar ini kemungkinan tersangkut sampah. Banyak yang menemukan dan langsung dilepas ke pantai. Tetapi banyak juga yang sudah mati, salah satunya penyu sisik,” beber Warsa.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas LHK Badung Putu Suantara, mengakui sampah kiriman di Pantai Berawa menumpuk. “Kami sudah menerjunkan tim ke lokasi. Hingga saat ini (kemarin) jumlah sampah yang sudah dibersihkan baru 70 persen dari total volume sampah yang diperkirakan sebanyak 400 ton,” kata Suantara.
“Kami menurunkan satu eskavator dan dua wild loader sejak tadi pagi (kemarin). Kemudian besok (hari ini) kami akan melanjutkan pembersihan dengan bantuan 300 personel. Kami juga kembali akan bekerja sama dengan pihak desa adat setempat,” jelas Suantara.
Terkait keberadaan penyu yang ikut terdampar, Suantara mengakui jika penyu-penyu itu ditengarai ikut terbawa sampah yang menepi ke bibir pantai. “Terkait jumlah pastinya memang saya tidak menghitung, tetapi kira-kira sampai ada puluhan. Beberapa yang selamat sudah langsung dilepas ke laut. Saya juga kebetulan tadi menemukan yang sudah mati,” tandasnya. *ind
Komentar