Pelajar Belum Aktif Sekolah, Layanan Trans Serasi Tak Dianggarkan di 2022

Ini menyusul pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pelajar mengikuti proses belajar secara daring dan mengantisipasi penyebaran virus Corona di lingkungan sekolah, Trans Serasi diputuskan tak beroperasi.

Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Yasa menyebutkan memang Trans Serasi tak dianggarkan tahun depan. Bahkan di 2020 kemarin pun, karena Covid-19 anggaran direfocusing. “Siswa juga tidak diangkut guna mencegah penyebaran virus (Corona) meskipun sekarang sudah diberlakukan PTM (pembelajaran tatap muka),” jelasnya, Senin (13/12).

Sayangnya Yasa menyebutkan belum hapal berapa anggaran yang biasanya diusulkan untuk layanan angkutan Trans Serasi tersebut. “Saya tidak hapal, karena baru (menjabat) di sini. Yang jelas untuk tahun depan 2022 tidak dianggarkan karena objek yang diangkut belum boleh,” tegasnya.

Disinggung apabila pandemi berakhir dan aktivitas mulai normal, mantan Kadis Koperasi dan UKM ini tetap akan melihat perkembangan situasi dan paling utama ketersediaan anggaran. “Kalau situasi memungkinkan pasti kita akan ajukan. Secara kebijakan, kami tetap mengajukan ke TAPD dulu,” kata Yasa.

Sementara itu Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan Anak Agung Ngurah Trisna Dalem mengatakan hal senada. Sejumlah pos anggaran terpaksa dihapus dari perencanaan anggaran karena tak bersifat urgent. “Hal itu karena saat ini objek yang diangkut masih belum belajar maksimal,” ujar Trisna Dalem.

Namun kata dia, sesuai data sebelumnya anggaran untuk siswa tersebut pada tahun 2019 senilai Rp 14,4 miliar lebih. Jumlah ini digunakan untuk pembelian layanan angkutan Trans Serasi, ratusan operator seluruh kendaraan. “Sesuai data, 2019 lalu anggaran seperti itu. Itu untuk semua operasional dan juga pembelian layanan angkutan siswa,” tandas Trisna Dalem. *des