Desa Sidakarya Siapkan TPS3R, Warga Tak Pilah Sampah Terancam Sanksi
DENPASAR, NusaBali.com - Desa Sidakarya di Denpasar Selatan, sedang gencar mensosialisasikan perilaku pengelolaan sampah berbasis sumber seiring dengan pembangunan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle)..
Pembangunan TPS3R Desa Sidakarya di lahan seluas 10 are milik Pemprov Bali telah berlangsung sejak pertengahan November 2021.
"Penggarapannya dilakukan oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Bumi Sudha Prakerti. Dan kini pembangunan sudah mencapai 35 persen, ditargetkan rampung bulan Januari 2022," ungkap Perbekel Desa Sidakarya, I Wayan Madrayasa, Selasa (14/12/2021).
Pembangunan TPS3R di Jalan Kerta Dalem nomor 21 tersebut menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) Rp 1 miliar lebih.
Selain untuk pembangunan fisik TPS3R, anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan sejumlah armada pengangkutan sampah.
"Nanti apabila sudah rampung di sanalah kami mengolah sampah, terutama sampah organik untuk kemudian menjadi pupuk kompos," terangnya.
Diakui oleh Madrayasa bahwa pembangunan TPS3R yang sedang dilakukan selain merespons isu penutupan TPA Suwung, juga sebagai wujud nyata dukungan desa terhadap program Gubernur Bali yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.
"Selama tahun 2000 kami di desa telah melakukan pengangkutan sampah menggunakan mobil pick up, kendaraan mocin dan gerobak secara mandiri yang kemudian diangkut menuju Depo Transit milik desa terlebih dahulu, sebelum diangkut ke TPA Suwung," jelas Madrayasa.
Foto: Kunjungan tim PFID Kemen PUPR ke TPS3R Desa Sidakarya, Selasa (14/12/2021). -IST
Sementara itu untuk pemilahan sampah yang dibagi menjadi tiga jenis organik, anorganik dan B3 (limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun), sosialisasi dilakukan oleh kelian dinas masing-masing banjar, yakni, Banjar Dinas Suwung Kangin, Banjar Dinas Dukuh Mertajati, Banjar Dinas Sari, Banjar Dinas Kerta Raharja, Banjar Dinas Tengah, Banjar Dinas Wirasatya, Banjar Dinas Kerta Sari, Banjar Dinas Kertha Petasikan, Banjar Dinas Graha Kerti, Banjar Dinas Graha Santi, Banjar Dinas Sekar Kangin, dan Banjar Dinas Kerta Dalem .
"Setelah TPS3R rampung, kami mungkin akan menerapkan sanksi bagi warga yang tidak memilah sampahnya. Misalnya seperti sampahnya tidak akan diangkut sementara, dan proses pengurusan administrasi di Kantor Desa akan kami tunda sebagai efek jera dan ketegasan desa," tegas Madrayasa.
Mengingat produksi sampah di lingkungan Desa Sidakarya yang tidak sedikit yakni tujuh hingga delapan ton produksi sampah per hari. Maka keberadaan TPS3R yang sedang dibangun diharapkan akan membawa nafas segar untuk menangani permasalahan sampah yang ada di Desa Sidakarya.
"Pengangkutannya sebenarnya tidak ada kendala selama ini. Hanya saja lingkungan Desa Sidakarya kebersihannya harus ditingkatkan lagi dan yang terpenting dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perilaku cinta lingkungan," lanjut Madrayasa.
Untuk mendukung perilaku pemilahan sampah, pengadaan tempat sampah juga sedang dipikirkan Desa Sidakarya. "Pengadaan tempat sampah akan dilakukan bertahap mengingat ada total 4.000 pelanggan sampah yang ada di Desa Sidakarya. Itu jumlah yang banyak dan memerlukan anggaran yang banyak juga," tambahnya.
Dengan adanya TPS3R di Desa Sidakarya, Madrayasa menyatakan akan membuat lingkungan menjadi lestari dan bersih, serta mengurangi potensi masalah sampah yang ada di Desa Sidakarya.
"Program-program untuk TPS3R sedang disiapkan. Kami di desa sangat serius dengan keberadaan TPS3R ini dan telah melakukan studi banding ke TPS3R yang ada di Paksebali, Klungkung untuk berbagi ilmu dan pengetahuan pada Jumat (10/12/2021)," jelas Madrayasa.
Hadirnya TPS3R ini terasa urgen di Kota Denpasar setelah TPA Suwung dikabarkan akan segera ditutup pada 2022 mendatang. Namun saat dikonfirmasi rencana penutupan TPA Suwung, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja
enggan mengomentari hal tersebut. *rma
Komentar