Kerugian Banjir di Nusa Penida Tembus Rp 3,67 M
Bupati Suwirta Petakan Daerah Bencana Kecamatan Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Banjir bandang yang terjang Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (13/12) dinihari, menyebabkan kerusakan parah di 7 desa kawasan pesisir.
Kerusakan terjadi di 185 titik lokasi, dengan kerugian material ditaksir mencapai Rp 3,67 miliar. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, pun kembali terjun ke Nusa Penida, Selasa (14/12), untuk petakan ‘daerah bencana’.
Kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi di 185 titik lokasi kawasan Nusa Penida tersebut, meliputi hancurnya sejumlah tanggul pantai, rumah terendam, warung hancur, tembok penyengker roboh, hewan ternak mati, hingga mobil dan sepeda motor tersapu lumpur. Ada pun 7 desa kawasan pesisir Nusa Penida yang diterjang banjir bandang, Senin dinihari pukul 02.00 Wita, masing-masing Desa Sakti, Desa Batununggul, Desa Suana, Desa Kutampi Kaler, Desa Ped, Desa Lem-bongan, dan Desa Batumadeg.
Data terakhir yang diperoleh NusaBali, Selasa kemarin, kerusakan terparah terjadi di Desa Sakti, dengan total kerugian sebesar Rp 1.619.000.000 atau Rp 1,62 miliar. Disusul kemudian Desa Lembongan dengan kerugian mencapai Rp 795.000.000 atau Rp 795 juta, Desa Kutampi Kaler (kerugian Rp 610,50 juta), Desa Suana (kerugian Rp 429 juta), Desa Batumadeg (kerugian Rp 121,50 juta), Desa Batununggul (kerugian Rp 55 juta), dan Desa Ped (kerugian Rp 42 juta). Maka, total kerugian material tembus Rp 3.672.000.000 atau Rp 3,67 miliar.
Untuk memetakan dampak bencana, Bupati Nyoman Suwirta kembali terjun ke lokasi banjir di kawasan seberang Nusa Penida, Selasa kemarin. Dalam kunjungan dari pagi hingga sore kemarin, Bupati Suwirta terjun bersama jajaran Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, TNI/Polri, BPBD Klungkung, pemadam kebakaran (Damkar), dan sejumlah Pimpinan OPD Pemkab Klungkung.
Sebelum meninjau ke lapangan, Bupati Suwirta lebih dulu menggelar rapat koordinasi di Kantor Camat Nusa Penida yang berlokasi di Desa Batununggul. Dalam rapat koordinasi tersebut, hadir para perbekel dari 7 desa di Nusa Penida yang terdampak bencana.
"Ini dilakukan guna mengetahui wilayah wilayah yang mengalami kesulitan pasca banjir serta mendata hal hal apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak warga korban banjir," ujar Bupati Suwirta yang kemarin didampingi Sekda Kabuopaten Klungkung I Gede Putu Winastra dan Camat Nusa Penida, Komang Widyasa Putra.
Dalam pertemuan itu, sebagian perbekel melaporkan warganya mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, pasca bencana banjir. Perbekel Ped, I Wayan Darwata, misalnya, melamporkan ada 87 orang warganya masih terisolasi akibat banjir yang belum surut.
Menurut Wayan Darwata, warga Desa Ped yang terisilasi akibat banjir ini kesulitan dalam melaksanakan aktivitas, terutama dalam mendapatkan makan dan air bersih. "Untuk itu, mohon warga kami dibantu sembako dan diadakan dapur umum," pinta Wayan Darwata.
Saat rapat dengan Bupati Suwirta kemarin, Perbekel Ped ini juga melaporkan sejumlah rumah warga dan jalan yang rusak akibat banjir. Namun, Wayan Darwata mengapresiasi BPBD Klungkung, petugas Damkar, dan TNI/Polri yang telah bahu membahu membersihkan lumpur di jalan, sehingga aman dilalui kendaraan bermotor.
Paparan senada juga disampaikan Perbekel Suana, I Putu Rai Sudarta. Menurut Rai Sudarta, warganya kini mengalami kesulitan air bersih untuk aktivitas sehari hari dan butuh bantuan Sembako. Selain itu, banyak senderan dan tembok penyengker yang jebol, sementara sampan nelayan banyak yang patah. Bukan hanya ity, hingga kemarin masih banyak lumpur menyelimuti jalan hingga sejumlah pengendara motor terjatuh akibat jalan licin. "Kami berharap segera dilakukan penyem-protan lumpur," harap Rai Sudarta.
Sementara itu, menindaklanjuti laporan para perbekel yang desanya terdampak banjir, Bupati Suwirta langsung perintahkan PDAM Klungkung untuk secepatnya memperbaiki jaringan air yang rusak. Selain itu, PDAM juga diinstruksikan segera menerjunkan mobil tangki untuk membagikan air bersih kepada warga.
Sedangkan kepada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (P3A) Klungkung, Bupati Suwirta meminta secepatnya dibangun dapur umum di lokasi bencana Desa Ped. "Dapur umum selanjutnya didirikan di Banjar Tanah Bias, Desa Ped untuk memenuhi kebutuhan makanan warga korban bencana," pinta Bupati Suwirta. Dinas Sosial P3A Klungkung juga diperintahkan untuk mem-bagikan sembako kepada warga terdampak bencana banjir.
Kepada personel Damkar, BPBD Klungkung, dan TNI/Polri, Bupati Suwirta meminta untuk membagi personel guna melakukan pembersihan lumpur dan dahan dahan pohon tumbang.
Sementara, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR PKP) Klungkung diperintahkan Bupati Suwirta menerjunkan armada loadernya dan alat berat lainnya, untuk bantu mengatasi jembatan yang putus. Dinas PUPR PKP juga harus melakukan pengurugan jalan munuju objek wisata Temeling di Desa Batumadeg, yang hancur akibat digerus banjir.
Usai rapat koordinasi di Kantor Camat Nusa Penida kemarin, Bupati Suwirta lanjut memantau kembali beberapa titik lokasi bencana banjir. "Ternyata saluran air di bawah trotoar banyak yang tidak berfungsi. Warga juga membangun tanpa memperhatikan elevansi dan tidak membuat saluran air. Hal inilah yang menyebabkan air dari perbukitan menjadi tertahan," sesal Bupati Suwirta.
Hingga Selasa kemarin, banyak gang di Nusa Penida yang masih tergenang air lumpur, termasuk di Banjar Mentigi, Desa Batununggul. Maka, untuk penanganan sementara akan diterjunkan alat berat dan dilakukan pengurugan pada jembatan dan jalan yang hancur. Ke depan, jalur menuju objek wisata Temeling juga akan ditata, sehingga nyaman dilalui warga dan wisatawan.
"Mari kita belajar dari kejadian ini. Berkat musibah ini, kita semua jadi sadar betapa pentingnya memperhatikan elevansi sebelum membangun, serta menjaga saluran saluran air buangan supaya lancar sampai ke laut," tandas Bupati Klungkung dua kali periode asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini. *wan
1
Komentar