Parpol di Bali Tanggapi Santai Demo 112
500 kader Demokrat Bali sempat ke Jakarta untuk mengikuti Rapimnas, namun semuanya telah balik ke Pulau Dewata.
DENPASAR, NusaBali
Isu demo besar-besaran pada 11 Februari 2017 (112) di DKI Jakarta tidak membuat partai pendukung kandidat Cagub-Cawagub Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bereaksi mengawal Pilgub DKI Jakarta. Mereka memilih menjaga daerah masing-masing. Demikian pula Demokrat Bali yang jagokan paket Agus Harimurti-Sylviana Murni (AHY-Sylvi) tidak berangkat ke ibu kota.
Wakil Ketua DPP PDIP yang juga Korwil Bali I Made Urip dihubungi NusaBali mengatakan tidak ada instruksi DPP untuk mengerahkan kader ke Jakarta. “Kalaupun ada kader dari daerah ke Jakarta itu mungkin kegiatan kunker (kunjungan kerja). Kalau instruksi DPP tidak ada,” ujar politisi senior PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan, Rabu (8/2).
Urip mengatakan urusan Pilgub DKI Jakarta adalah urusan dari DPD PDIP DKI Jakarta dengan struktur yang sudah tersebar di tingkatan RT/RW. “Tingkatan RTR/RWnya sudah ada. Instruksi DPP kepada DPD DKI Jakarta sudah jelas ada supaya memenangkan pasangan Ahok-Djarot di Pilgub 2017 ini,” tegas Urip. Anggota Komisi IV DPR RI ini juga menegaskan isu demo 11 Februari 2017 mendatang tidak akan ada pengerahan massa dari daerah. “Ah itu nggak ada pengerahan massa. Apalagi mau masa tenang. Kita serahkan kepada petugas keamanan saja dan pihak penyelenggara pemilukada di DKI Jakarta. Jangan dibuat serem,” tegas Urip.
Sementara DPW Partai NasDem Provinsi Bali yang sebelumnya ambil bagian melakukan aksi damai NKRI di Jakarta yang disebut-sebut mengimbangi aksi demo 411 tahun 2016 dengan tuntutan penjarakan Ahok, juga menahan kadernya. “Kita lebih percayakan kepada petugas keamanan di Jakarta,” ujar Ketua DPW NasDem Ida Bagus Oka Gunastawa di sela- sela persiapan peluncuran rekrutmen bakal caleg 2019 di Kantor DPW NasDem Provinsi Bali.
Oka Gunastawa menegaskan kader NasDem di Bali konsentrasi jaga situasi kondusif di Bali. “Untuk di Pilgub DKI Jakarta sudah ditangani level partai di Provinsi DKI Jakarta. Kami tidak mengirimkan kader ke sana,” tegas politisi asal Desa Jungutan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem ini. Sementara Ketua DPD Demokrat Bali I Made Mudarta secara terpisah menyebutkan tidak mengerahkan kader secara khusus ke Jakarta. “Nggak ada pengerahan kader untuk Pilgub DKI Jakarta,” tegas Mudarta.
Kalaupun ada kader yang saat ini di Jakarta itu karena mengikuti kegiatan partai. “Sekarang memang ada kader kami di Jakarta untuk mengikuti kegiatan Rapimnas di Jakarta Convention Center, Selasa (7/2) kemarin. Tetapi seluruh kader yang hadir berjumlah 500 orang sudah balik ke Bali karena Rapimnas sudah selesai,” ujar Mudarta.
Mudarta menegaskan DKI Jakarta menjadi ranah DPD Demokrat DKI Jakarta dengan partai koalisi memenangkan paket Agus Harimurti-Sylviana Murni (AHY-Sylvi). Namun secara moral seluruh kader Demokrat di Indonesia memberikan support untuk pasangan AHY-Sylvi memenangkan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang. “Secara moral Rapimnas kemarin sudah memberikan support buat AHY-Sylvi,” tegas Mudarta. * nat
Isu demo besar-besaran pada 11 Februari 2017 (112) di DKI Jakarta tidak membuat partai pendukung kandidat Cagub-Cawagub Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bereaksi mengawal Pilgub DKI Jakarta. Mereka memilih menjaga daerah masing-masing. Demikian pula Demokrat Bali yang jagokan paket Agus Harimurti-Sylviana Murni (AHY-Sylvi) tidak berangkat ke ibu kota.
Wakil Ketua DPP PDIP yang juga Korwil Bali I Made Urip dihubungi NusaBali mengatakan tidak ada instruksi DPP untuk mengerahkan kader ke Jakarta. “Kalaupun ada kader dari daerah ke Jakarta itu mungkin kegiatan kunker (kunjungan kerja). Kalau instruksi DPP tidak ada,” ujar politisi senior PDIP asal Desa Tua, Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan, Rabu (8/2).
Urip mengatakan urusan Pilgub DKI Jakarta adalah urusan dari DPD PDIP DKI Jakarta dengan struktur yang sudah tersebar di tingkatan RT/RW. “Tingkatan RTR/RWnya sudah ada. Instruksi DPP kepada DPD DKI Jakarta sudah jelas ada supaya memenangkan pasangan Ahok-Djarot di Pilgub 2017 ini,” tegas Urip. Anggota Komisi IV DPR RI ini juga menegaskan isu demo 11 Februari 2017 mendatang tidak akan ada pengerahan massa dari daerah. “Ah itu nggak ada pengerahan massa. Apalagi mau masa tenang. Kita serahkan kepada petugas keamanan saja dan pihak penyelenggara pemilukada di DKI Jakarta. Jangan dibuat serem,” tegas Urip.
Sementara DPW Partai NasDem Provinsi Bali yang sebelumnya ambil bagian melakukan aksi damai NKRI di Jakarta yang disebut-sebut mengimbangi aksi demo 411 tahun 2016 dengan tuntutan penjarakan Ahok, juga menahan kadernya. “Kita lebih percayakan kepada petugas keamanan di Jakarta,” ujar Ketua DPW NasDem Ida Bagus Oka Gunastawa di sela- sela persiapan peluncuran rekrutmen bakal caleg 2019 di Kantor DPW NasDem Provinsi Bali.
Oka Gunastawa menegaskan kader NasDem di Bali konsentrasi jaga situasi kondusif di Bali. “Untuk di Pilgub DKI Jakarta sudah ditangani level partai di Provinsi DKI Jakarta. Kami tidak mengirimkan kader ke sana,” tegas politisi asal Desa Jungutan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem ini. Sementara Ketua DPD Demokrat Bali I Made Mudarta secara terpisah menyebutkan tidak mengerahkan kader secara khusus ke Jakarta. “Nggak ada pengerahan kader untuk Pilgub DKI Jakarta,” tegas Mudarta.
Kalaupun ada kader yang saat ini di Jakarta itu karena mengikuti kegiatan partai. “Sekarang memang ada kader kami di Jakarta untuk mengikuti kegiatan Rapimnas di Jakarta Convention Center, Selasa (7/2) kemarin. Tetapi seluruh kader yang hadir berjumlah 500 orang sudah balik ke Bali karena Rapimnas sudah selesai,” ujar Mudarta.
Mudarta menegaskan DKI Jakarta menjadi ranah DPD Demokrat DKI Jakarta dengan partai koalisi memenangkan paket Agus Harimurti-Sylviana Murni (AHY-Sylvi). Namun secara moral seluruh kader Demokrat di Indonesia memberikan support untuk pasangan AHY-Sylvi memenangkan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang. “Secara moral Rapimnas kemarin sudah memberikan support buat AHY-Sylvi,” tegas Mudarta. * nat
Komentar