Sejumlah Peserta Gelagapan Hadapi Komputer
Tes Tenaga Kontrak Pemkab Jembrana
Dari total 1.660 tenaga kontrak yang dijadwalkan mengikuti tes hari pertama, Rabu (15/12), ada sebanyak 95 orang yang absen.
NEGARA, NusaBali
Tes bagi tenaga kontrak Pemkab Jembrana yang kembali mengajukan lamaran kontrak tahun 2022, mulai dilaksanakan pada Rabu (15/12). Saat tes hari pertama yang dilaksanakan serentak di 5 SMP itu, ada sebanyak 95 orang yang tidak hadir. Dalam tes dengan menggunakan komputer itu, ada beberapa peserta yang gelagapan karena tidak pernah mengoperasikan perangkat dimaksud.
Seperti terpantau saat tes sesi pertama di SMPN 2 Negara, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Rabu pagi. Tes sesi pertama diikuti sejumlah pegawai kontrak yang merupakan petugas kebersihan, penjaga pasar maupun kantor, hingga tukang parkir. Saat tes dimulai, beberapa peserta yang sudah berumur, khususnya sudah berusia 50 tahun ke atas, tampak gelagapan dan panik karena belum memahami komputer.
Hal itu membuat petugas pendamping sibuk membantu beberapa peserta untuk mengajari cara menjawab soal. Dalam tes dengan menggunakan komputer itu, masing-masing peserta diberikan waktu 1 jam untuk menjawab 100 soal pilihan dengan materi tes psikologi. Meski sudah diajari, beberapa peserta yang baru mengenal komputer tetap kewalahan. Tak ayal hingga waktu habis, beberapa peserta yang sudah berumur itu mengaku tidak sempat menjawab seluruh soal. “Tadi ada sekitar 10 soal yang belum saya jawab. Memang saya tidak paham kalau tes pakai komputer seperti ini,” ucap I Gusti Komang Darmawan, 53, tenaga kontrak yang merupakan tukang sapu di Pasar Senggol Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Negara.
Darmawan yang mengabdi sebagai tenaga kontrak sejak tahun 2001 atau sejak zaman mantan Bupati I Gede Winasa ini mengaku baru pertama kali mengikuti tes dengan komputer. Meski tidak begitu paham cara mengoperasikan komputer, dirinya tetap berusaha mengikuti tes tersebut, dengan harapan tetap bisa dijadikan tenaga kontrak tahun 2022 nanti. “Harapannya bisa dikontrak lagi. Saya sudah mengabdi dari tahun 1991. Dulu saya sebagai honor daerah sebelum ada istilah tenaga kontrak,” ujar Darmawan.
Sementara itu, berdasar data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana, dari total 1.660 tenaga kontrak yang dijadwalkan mengikuti tes hari pertama, Rabu kemarin, ada sebanyak 95 orang yang absen. Namun dari pengecekan ke masing-masing OPD, para tenaga kontrak itu dipastikan absen disertai keterangan. Di antaranya ada yang berhalangan hadir karena ada tugas dari pimpinan.
“Ya ada yang absen. Tetapi yang absen itu sudah kami kroscek ke yang bersangkutan dan masing-masing OPD-nya, dan sebagian besar tidak bisa hadir karena ada tugas. Karena ada tugas, nanti kita berikan kesempatan mengikuti tes susulan. Kecuali nanti sudah di-reschedule (jadwal ulang), tetap tidak hadir, baru kita anggap mengundurkan diri,” ujar Sekda Jembrana I Made Budiasa yang juga Plt Kepala BKPSDM Jembrana, saat dikonfirmasi via telepon Rabu kemarin.
Menurut Sekda Budiasa, terkait dengan tes yang dilaksanakan terhadap para tenaga kontrak itu, materinya adalah tes psikologi. Tes itu bertujuan memetakan potensi ataupun karakteristik diri yang dinilai oleh asesor. Dari penilaian itu, akan ditentukan bagaimana potensi sesuai bidang tugas masing-masing tenaga kontrak tersebut.
“Yang bisa menilai itu asesor. Nanti untuk hasil penilaian asesor itu, diserahkan ke masing-masing kepala OPD sebagai user dan hanya sebagai pertimbangan bagaimana potensi tenaga kontrak yang dimiliki sesuai bidang tugasnya. Sedangkan keputusan mengangkat dan menghentikan tetap kebijakannya ada di Pengguna Anggaran. Terkecuali kalau ASN, baru Bupati,” kata Sekda Budiasa.
Disinggung mengenai rencana tes para pelamar non tenaga kontrak lama, Sekda Budiasa mengatakan, belum dipastikan. Namun sementara ini, BKPSDM yang menjadi fasilitator dalam pelaksanan tes menyangkut pengadaan tenaga kontrak tahun 2022, belum ada menerima data berapa pelamar non tenaga kontrak lama yang ada di tiap OPD. “Nanti akan kami minta datanya. Sementara yang dites hari ini (kemarin) dan besok (Kamis hari ini), semuanya tenaga kontrak yang lama,” ucap Sekda Budiasa. *ode
Seperti terpantau saat tes sesi pertama di SMPN 2 Negara, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Rabu pagi. Tes sesi pertama diikuti sejumlah pegawai kontrak yang merupakan petugas kebersihan, penjaga pasar maupun kantor, hingga tukang parkir. Saat tes dimulai, beberapa peserta yang sudah berumur, khususnya sudah berusia 50 tahun ke atas, tampak gelagapan dan panik karena belum memahami komputer.
Hal itu membuat petugas pendamping sibuk membantu beberapa peserta untuk mengajari cara menjawab soal. Dalam tes dengan menggunakan komputer itu, masing-masing peserta diberikan waktu 1 jam untuk menjawab 100 soal pilihan dengan materi tes psikologi. Meski sudah diajari, beberapa peserta yang baru mengenal komputer tetap kewalahan. Tak ayal hingga waktu habis, beberapa peserta yang sudah berumur itu mengaku tidak sempat menjawab seluruh soal. “Tadi ada sekitar 10 soal yang belum saya jawab. Memang saya tidak paham kalau tes pakai komputer seperti ini,” ucap I Gusti Komang Darmawan, 53, tenaga kontrak yang merupakan tukang sapu di Pasar Senggol Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Negara.
Darmawan yang mengabdi sebagai tenaga kontrak sejak tahun 2001 atau sejak zaman mantan Bupati I Gede Winasa ini mengaku baru pertama kali mengikuti tes dengan komputer. Meski tidak begitu paham cara mengoperasikan komputer, dirinya tetap berusaha mengikuti tes tersebut, dengan harapan tetap bisa dijadikan tenaga kontrak tahun 2022 nanti. “Harapannya bisa dikontrak lagi. Saya sudah mengabdi dari tahun 1991. Dulu saya sebagai honor daerah sebelum ada istilah tenaga kontrak,” ujar Darmawan.
Sementara itu, berdasar data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana, dari total 1.660 tenaga kontrak yang dijadwalkan mengikuti tes hari pertama, Rabu kemarin, ada sebanyak 95 orang yang absen. Namun dari pengecekan ke masing-masing OPD, para tenaga kontrak itu dipastikan absen disertai keterangan. Di antaranya ada yang berhalangan hadir karena ada tugas dari pimpinan.
“Ya ada yang absen. Tetapi yang absen itu sudah kami kroscek ke yang bersangkutan dan masing-masing OPD-nya, dan sebagian besar tidak bisa hadir karena ada tugas. Karena ada tugas, nanti kita berikan kesempatan mengikuti tes susulan. Kecuali nanti sudah di-reschedule (jadwal ulang), tetap tidak hadir, baru kita anggap mengundurkan diri,” ujar Sekda Jembrana I Made Budiasa yang juga Plt Kepala BKPSDM Jembrana, saat dikonfirmasi via telepon Rabu kemarin.
Menurut Sekda Budiasa, terkait dengan tes yang dilaksanakan terhadap para tenaga kontrak itu, materinya adalah tes psikologi. Tes itu bertujuan memetakan potensi ataupun karakteristik diri yang dinilai oleh asesor. Dari penilaian itu, akan ditentukan bagaimana potensi sesuai bidang tugas masing-masing tenaga kontrak tersebut.
“Yang bisa menilai itu asesor. Nanti untuk hasil penilaian asesor itu, diserahkan ke masing-masing kepala OPD sebagai user dan hanya sebagai pertimbangan bagaimana potensi tenaga kontrak yang dimiliki sesuai bidang tugasnya. Sedangkan keputusan mengangkat dan menghentikan tetap kebijakannya ada di Pengguna Anggaran. Terkecuali kalau ASN, baru Bupati,” kata Sekda Budiasa.
Disinggung mengenai rencana tes para pelamar non tenaga kontrak lama, Sekda Budiasa mengatakan, belum dipastikan. Namun sementara ini, BKPSDM yang menjadi fasilitator dalam pelaksanan tes menyangkut pengadaan tenaga kontrak tahun 2022, belum ada menerima data berapa pelamar non tenaga kontrak lama yang ada di tiap OPD. “Nanti akan kami minta datanya. Sementara yang dites hari ini (kemarin) dan besok (Kamis hari ini), semuanya tenaga kontrak yang lama,” ucap Sekda Budiasa. *ode
Komentar