Pohon Cempaka Ratusan Tahun Roboh Hancurkan Pura
GIANYAR, NusaBali
Pohon cempaka berusia ratusan tahun di Madya Mandala Pura Griya Sakti, Desa Adat Manuaba, Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar mendadak tumbang, Rabu (15/12) siang sekitar pukul 14.20 Wita.
Akibatnya, sejumlah palinggih (bangunan suci) di Pura Griya Sakti porakporanda. Informasi di lapangan, pohon cempaka setinggi 55 meter dengan diameter sekitar 1 meter ini tumbang ke arah tenggara. Saat petaka pohon tumbang, sebetulnya banyak krama Desa Adat Manuaba sedang sembahyang di Pura Griya Sakti bertepatan dengan rahina Buda Kliwon Pahang.
Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah ini, karena pohon tumbang ke arah berlawanan dengan posisi duduk krama yang sembahyang. Siang itu, krama sembahyang di sebelah utara pohon tumbang.
Meski demikian, sejumlah bangunsn di Pura Griya Sakti rusak parah tertimpa pohon cempaka roboh. Bangunan yang hancur, antara lain, Bale Pesandekan, Palinggih Ratu Gede, Bale Angklung, Bale Anggungan, dan dua unit wantilan termasuk arena sabung ayam.
Peristiwa tanda-tanda akan tumbangnya pohon cempaka berusia ratusan tahun ini pertama kali diketahui oleh Pamangku Pura Griya Sakti, Jro Mangku Nyoman Bola, 47. Saat itu, pamangku asal Banjar Triwangsa, Desa Kenderan ini sedang melaksanakan persembahyangan nebasin rahina Buda Kliwon Pegatwakan (penelahan Galungan). Jro Mangku Bola tiba-tiba mendengar suara ‘krepeeeetttt’ pada bagian akar pohon cempaka.
Beberapa saat kemudian, suaranya terdengar makin keras. Pohon cempaka ukuran besar itu pun langsung tumbang ke arah tenggara. Cabang dan ranting pohon cempaka roboh menimpa sejumlah bangunan suci di Pura Griya Sakti. "Setelah batangnya roboh, akar pohon terangkat mencongkel Bale Anggungan di sebelah utara pohon," jelas Jro Mangku Bola, Kamis (16/12).
Dugaan sementara, pohon cempaka tua di Pura Griya Sakti ini diduga roboh karena kondisi akarnya rapuh dan dimakan rayap. Begitu beban berat akibat air hujan yang memenuhi daun, akar tidak mampu menyangganya hingga tercerabut.
Sementara itu, Perbekel Kenderan, I Dewa Gede Jaya Kesuma, menjelaskan musibah pohon roboh ini pertama kali diketahui oleh krama yang sedang bersembahyang. Peristiwa tersebut kemudian diinformasikan lewat WhatsApp (WA) Grup Peduli Desa Kenderan. "Kami terima laporan Rabu siang sekitar pukul 14.20 Wita,” terang Jaya Kesuma saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kamis kemarin.
Krama pangempon Pura Griya Sakti berusaha mengevakuasi dan membersihkan pohon cempaka tua yang roboh menimpa pura ini. Karena besarnya ukuran pohon dan lebatnya daun, pohon cempaka yang ditumbuhi lumut hingga licin ini sulit dievakuasi secara manual.
"Kami pun hubungi BPBD Gianyar. Petugas BPBD Gianyar pun sudah terjun ke lokasi untuk lakukan evakuasi, dengan dibantu warga yang gotong royong,” papar Jaya Kesuma.
Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, IB Putu Suamba, ikut terjun langsung memotong-motong batang, dahan, dan ranting pohon cempaka roboh di areal Pura Griya Sakti, Kamis kemarin. Mantan Camat Ubud ini terjun gersama 2 regu TRC BPBD Gianyar.
"Pohon yang tumbang ukurannya cukup besar. Dua regu TRC BPBD Gianyar kami gilir melakukan penanganan. Diprioritaskan pemotongan pada bagian pohon yang menimpa bangunan," jelas IB Suamba. *nvi
Komentar