Bali Stunting Terendah, Jembrana Urutan Tengah
Kodim Jembrana Terima Penghargaan dari BKKBN Bali
NEGARA, NusaBali
Prevalensi stunting di Provinsi Bali pada 2021 ini tercatat sekitar 14 persen, atau berada di urutan terendah se-Indonesia.
Dari 9 kabupaten/kota se-Bali, khusus prevalensi stunting di Kabupaten Jembrana sendiri masih berada di urutan tengah. Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih, saat ditemui usai menyerahkan penghargaan mitra kerja terbaik BKKBN Bali untuk Kodim 1617/Jembrana di Makodim Jembrana, Kamis (16/12).
Sukardiasih mengatakan, terkait angka perkembangan penduduk di Bali saat ini, sudah cukup bagus dan stabil. Sesuai data tahun 2021, total fertility rate (TRF) atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia subur, masih di kisaran 2,1 hingga 2,3 atau rata-rata 2 hingga 3 anak. Namun yang tetap menjadi fokus adalah bagaimana mewujudkan penduduk seimbang berkualitas. Salah satunya menurunkan stunting.
Menurut Sukardiasih, sesuai grafik dari tahun ke tahun, stunting di Provinsi Bali sudah terus menurun. Saat ini, prevalensi stunting di Bali masih berada di sekitar 14 persen dan masih paling rendah se-Indonesia.
“Kabupaten Jembrana masih di tengah-tengah. Paling tinggi (Kabupaten) Bangli dan Kota (Denpasar) paling rendah,” ujar Sukardiasih.
Meski angka stunting di Bali paling rendah secara nasional, Sukardiasih mengatakan, semua pihak tidak boleh terlena ataupun lengah. Saat ini, sasaran utama pemerintah adalah mewujudkan keluarga berkualitas. Tidak ada lagi anjuran 2 anak. Namun penting untuk mengatur perencanaan berkeluarga, seperti mengatur usia kawin, jarak melahirkan anak, batasan usia kehamilan, asupan gizi bayi, dan lainnya. “Perlu direncanakan. Kapan harus menikah, kesehatan reproduksi, tumbuh kembang termasuk pendidikan anak. Itu beberapa hal yang kita edukasi ke masyarakat,” ucapnya.
Dalam memberikan edukasi itu, kata Sukardiasih, diperlukan dukungan semua pihak. BKKBN Bali pun setiap tahun mengadakan penilaian terhadap para mitra kerja, dan memberikan penghargaan kepada mitra kerja terbaik sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada mitra kerja lainnya. Di mana sesuai penilaian di antara 8 Kodim se-Bali, Kodim 1617/Jembrana terpilih meraih penghargaan mitra terbaik BKKBN Bali tahun 2021 ini.
Dandim Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna mengatakan, capaian penghargaan mitra kerja terbaik BKKBN Bali ini tidak lepas dari kerja keras jajarannya di bawah bersama dinas terkait di Jembrana. Penghargaan dari BKKBN Bali tahun ini, menjadi penghargaan dua kali beruntun yang berhasil dipertahankan Kodim Jembrana. “Prestasi tahun 2020 bisa saya ulang di tahun 2021. Mudah-mudahan ini juga menjadi atensi pusat, bahwa kami TNI di Kodim Jembrana tidak pernah main-main untuk mendukung program pemerintah,” ujarnya.
Letkol Inf Hasrifuddin Haruna mengatakan tetap berkomitmen dalam membantu program BKKBN. Penghargaan dari BKKBN Bali itu dipastikan akan menjadi cambuk baginya untuk mempertahankan program tersebut. “Tahun 2022 harus kita mulai dari nol lagi. Mulai 1 Januari 2022 nanti, kita akan mulai start kembali, dan outputnya kita harapkan bisa mendapat penghargaan lagi. Kita targetkan triple (tiga kali beruntun),” ujar Letkol Inf Hasrifuddin Haruna. *ode
Komentar