Gubernur Koster Wakili Soekarno Terima 'Outstanding Lifetime Achievement Award'
MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster mendapat kehormatan mewakili Dr (HC) Ir H Soekarno menerima penghargaan ‘Outstanding Lifetime Achievement Award’ yang diberikan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PPI), Jumat (17/12) pagi.
Penghargaan Bung Karno diberikan, karena Proklamator dan Presiden Republik Indonesia pertama ini dinilai sebagai Insinyur yang menjadi Bapak Bangsa serta berjasa bagi peradaban bangsa dan negara.
Penghargaan ‘Outstanding Lifetime Achievement Award’ untuk Bung Karno dari PII ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Gubernur Koster dalam acara pembukaan Kongres PII 2021 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat pagi. Selain Bung Karno, penghargaan serupa juga diberikan kepada dua tokoh bangsa yang dikenal sebagai sosok insinyur kaliber dunia: Ir Djuanda Kartawidjaja (mantan Perdana Menteri RI di era Orde Lama) dan Dr Ing BJ Habibie (Presiden RI ke-3 periode 1998-1999).
Pemberian PPI Award 2021 ini dilakukan sebagai sebuah penghargaan kepada tokoh insinyur Indonesia, yang telah berjasa dan berkomitmen mewujudkan tugasnya selaku seorang Insinyur sejati, yakni membangun infrastruktur ke-insinyur-an dan sekaligus membangun peradaban bangsa. Ketua Umum PII 2018-2021, Heru Dewanto, mengatakan pemberian penghargaan ‘Outstanding Lifetime Achievement Award’ ini adalah cara untuk mengenang dan menghargai para bapak bangsa, khu-susnya dalam bidang ke-insinyur-an.
"PII nenyerahkan penghargaan pengabdian seumur hidup yang luar bia-sa atau Outstanding Lifetime Achievement Awards kepada para bapak bangsa, yang merupakan Insinyur yang kami banggakan sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia hingga kini, yakni Ir Soekarno, Ir Djuanda Kartawidjaja, dan Dr Ing Bacharuddin Jusuf Habibie," kata Heru Dewanto.
Heru Dewanto mengatakan, Presiden Soekarno selain sebagai seorang arsitek yang ahli dalam bidang rancang bangun, juga jadi pemimpin yang mempunyai peran luar biasa dalam perjuangan bangsa. Bung Karno adalah arsitek kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Menurut Heru, kepemimpinan Bung Karno telah mewariskan karya-karya ke-insinyur-an yang luar biasa ikonik di Ibukota Jakarta, seperti Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Gedung DPR/MPR, Gedung Sarinah, Wisma Nusantara, Hotel Indonesia, Tugu Selamat Datang, Monumen Pembebasan Irian Barat, hingga Patung Dirgantara. Di luar Ibukota Jakarta, karya Bung Karno antara lain Jembatan Ampera di atas Sungai Musi (di Palembang, Sumatra Selatan) dan Waduk Jatiluhur (di Purwakarta, Jawa Barat). Waduk Jatiluhur berfungsi juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air), selain juga mengairi lebih dari 242.000 hektare sawah.
Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin menyebutkan terkait penghargaan ‘Outstanding Lifetime Achievement Award’ yang didapatkan Ir Soekarno, sang Proklamator telah meninggalkan beberapa bukti, seperti Istana Kepresidenan Tampaksiring di Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Menurut Wapres, Istana Tampaksiring adalah salah satu Istana Negara sangat sejuk yang dibangun atas prakarsa seorang Insinyur jem-polan, yakni Presiden Soekarno.
Pada bagian lain dalam pidatonya di hadapan peserta Kongres PII 2021 di Nusa Dua kemarin, Wapres Ma’ruf Amin mengatakan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mewujudkan visi ‘Indonesia Maju dan Sejahtera’. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dari para pihak terkait dalam rangka memperkuat ekosistem riset dan inovasi kemajuan bangsa.
“Inisiasi kolaborasi berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan, terutama untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi," ujar Wapres yang kemarin didampingi Gubernur Koster, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo, dan Ketua Umum PII Heru Dewanto.
Wapres mengatakan, adanya inovasi dan rekayasa teknologi merupakan kontribusi dari para Insinyur yang sangat membantu dalam mempercepat pembangunan. "Insinyur memainkan peranan penting dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi yang akan mempercepat pembangunan," katanya seraya menyebut jumlah insinyur profesional di Indonesia masih tertinggal dibandingkan beberapa negara seperti Vietnam (yang memiliki 9.000 Insinyur) dan Korea Selatan (punya 25.000 Insinyur).
Dalam acara tersebut, Wapres juga menyampaikan arahan Presiden Jokowi terkait Indonesia akan menjadi tuan rumah dan Presidensi KTT G-20, Oktober 2022 mendatang. Menurut Wapres, momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan tiga hal: penanganan kesehatan inklusif, transformasi digital, dan transformasi menuju energi berkelanjutan. "Hal ini sangat erat kaitannya dengan profesi insinyur dan saudara-saudara diharapkan mampu berperan aktif dalam upaya tersebut," urainya. *nat
1
Komentar