Mangsi Eating Competition 2021: Peserta Sergap Daging Panggang Saus Kopi
Peserta Difabel Juga Ikut Ambil Bagian
DENPASAR, NusaBali.com - Ada yang berbeda di Mangsi Grill Master pada Sabtu (18/12/2021) pagi. Puluhan orang menyantap menu Mangsi Grill secepat mungkin.
Mereka adalah peserta Mangsi Eating Competition 2021 yang diselenggarakan oleh Mangsi Grill Master untuk kali kedua setelah sebelumnya diadakan tahun 2020.
Peserta terdiri dari 22 tim yang masing-masing terdiri dari 2 orang peserta. Hampir keseluruhan peserta adalah pria, hanya terlihat satu peserta perempuan.
“Tahun lalu sudah ada, ini adalah rangkaian kedua. Juga menjadi puncak dari acara Mangsi selama setahun ini,” terang Co-Founder Mangsi Grill Master, Kadek Dwita Apriyani, di sela acara yang digelar di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar.
Pada tahun ini Mangsi mengadakan kegiatan The Journey of Mangsi, sebagai pengingat perjalanan Mangsi yang pada awal berdiri mengusung konsep coffee shop kini telah bertransformasi menjadi restoran dengan ciri khas menu grill dan saus kopinya.
Bahkan saus kopi yang diluncurkan Agustus lalu, menjadi produk andalan Mangsi Grill Master
Mangsi Eating Competition konsisten diselenggarakan karena tidak banyak brand restoran di Bali yang menyelenggarakan event sejenis.
Tentu panitia juga memperhitungkan protokol kesehatan, kebersihan, dan gizi makanan yang disajikan dalam lomba ini.
Bagi para pecinta daging panggang dan pelanggan Mangsi yang menikmati saus kopi khas Mangsi, perlombaan ini adalah surga karena dua produk itulah yang paling ditonjolkan di Mangsi Eating Competition tahun ini.
Mangsi Eating Competition 2021 terdiri dari dua babak, yaitu babak penyisihan yang dibagi ke dalam dua sesi, disusul babak utama.
Pada masing-masing babak para peserta menyantap secepat mungkin menu Mangsi Grill Master seberat 450 gram terdiri dari daging bakar ayam dan sapi, kentang, dan salad.
Dari babak penyisihan akan didapatkan 10 tim yang selanjutnya akan bertanding di babak utama memperebutkan juara 1, 2, dan 3 dengan hadiah uang tunai jutaan rupiah.
Para peserta di lokasi acara terlihat antusias dalam mengikuti lomba ini. Sebagian dari mereka adalah para peserta yang sempat mengikuti perlombaan ini di tahun lalu.
"Kami menunggu kompetisi ini dan tahun ini kami ikut lagi setelah tahun lalu juga jadi peserta. Hadiahnya menarik dan jarang restoran di Bali bikin acara seperti ini," ungkap salah satu peserta dari tim Basang Karung.
Ada yang spesial pada Mangsi Eating Competition tahun ini. Terdapat dua tim terdaftar yang berlatar belakang kelompok difabel. Hal ini menurut panitia merupakan hal penting karena menunjukkan kompetisi ini selalu mengedepankan keterbukaan, kesempatan yang sama (inklusivitas), dan keadilan bagi seluruh peserta.
"Dalam Mangsi Eating Competition kali ini memang terdapat dua tim dengan latar belakang difabel. Kami dari panitia dengan senang hati menerima pendaftarannya karena memang lomba ini tidak tertutup bagi kalangan tertentu,” ungkap Ricky Pratama, Ketua Panitia Mangsi Eating Competition 2021.
Ia menambahkan, siapa saja boleh mendaftar sejauh telah memiliki KTP, telah divaksin Covid-19 minimal satu kali, bersedia mengikuti peraturan, dan menandatangani surat pernyataan peserta lomba. Sportivitas dan non-diskriminasi tetap menjadi semangat perlombaan ini.
Salah satu peserta difabel dari tim Wijaya Sejahtera, Gede Nanda Kusumalita, 28, mengatakan salah satu tujuan mengikuti Mangsi Eating Competition 2021 adalah untuk menunjukkan jika kaum difabel memiliki semangat untuk berprestasi.
Menurut Dena, panggilan akrabnya, keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk maju.
Meski tidak lolos dari babak penyisihan, Dena yang difabel fisik (daksa), mengatakan hal itu masih lebih baik dibanding tidak mencoba sama sekali.
“Kompetisi ini bagus untuk mengasah kepercayaan diri kita, tidak usah malu-malu dengan stigma saya mempunyai disabilitas,” sebut Dena yang mengaku hobi makan.
Komentar