Jegeg asal Kintamani Dinobatkan Jadi Top Model Indonesia 2021
GIANYAR, NusaBali.com – Ni Putu Sinta Talia mengejutkan panggung catwalk setelah dinobatkan sebagai juara ajang Top Model Indonesia 2021. Jegeg dari
Desa Catur, Kintamani, Kabupaten Bangli ini menyisihkan 79 finalis lainnya dari seluruh Indonesia pada ‘Malam Final Top Model Indonesia dan Top Foto Model Indonesia 2021’, Sabtu (18/12/2021).
Di usia yang baru 14 tahun, Sinta Talia tampil penuh percaya diri berkompetisi dengan para finalis yang datang dari Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Utara dan Kalimantan Tengah. Hingga akhirnya juri memutuskan remaja asal Kintamani ini sebagai juara dan berhak atas Piala Bergilir Presiden RI.
“Saya sangat senang bercampur haru, karena dukungan orangtua kepada saya yang tiada henti. Terima kasih untuk semua orang yang sudah mendukung saya hingga berhasil memperoleh gelar ini,” ujar Sinta.
Untuk mengikuti ajang yang digelar di The Royal Pita Maha, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar,
Sinta Talia telah aktif mengikuti latihan di Yayasan Pembina Peraga Muda Indonesia selama enam bulan.
Selanjutnya siswa kelas IX SMP Negeri 1 Susut, Bangli, ini mengikuti prosesi latihan pemilihan Top Model Indonesia mulai bulan Januari 2021 lalu. Latihan dilakukan guna mematangkan diri di bidang catwalk, pose, make up, keserasian busana, perilaku dan kepercayaan diri
“Sebagai orangtua saya sangat bangga, di usianya yang baru menginjak 14 tahun sudah bisa mendapatkan gelar Top Model Indonesia. Anak saya masih duduk di bangku kelas IX SMP, sangat senang rasanya,” ungkap Purnami Ningsih, ibunda Sinta Talia yang menemani putrinya.
.
Pada ajang tahunan yang dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati dan budayawan Tjok Gde Raka Sukawati tersebut, Sinta Talia mengungguli Muhammad Farrel (Jawa Barat), Okta (Jawa Barat), Mona Khansa Purnama (Jawa Barat), Marriam Kassem (Jawa Barat) dan Ida Bagus Dipa Pramudya (Bali).
Sementara itu untuk ajang Top Foto Model Indonesia diraih oleh Kasih Langi (Sulawesi Utara) yang mengungguli Soffia Ditta (Jawa Timur), I Gusti Ayu Kadek Risya Diantani (Bali) dan Anisa Hilwa Dinar (Jawa Timur).
Ketua Yayasan Pembina Peraga Muda Indonesia, Robby Maramis, menegaskan bahwa tujuan ajang Top Model Indonesia yang digelar sejak 1980 ini adalah sebagai wadah untuk menyalurkan minat dan bakat para generasi muda khususnya di bidang modeling, untuk mengasah mental dan memperoleh pengalaman yang berharga.
Adapun rentang usia peserta dari usia 5 tahun hingga 25 tahun. Robby Maramis pun meminta para model bertalenta di seluruh Indonesia kembali bersiap mengikuti tahapan ajang yang akan diselenggarakan kembali pada 2022 di Kota Surabaya. “Ajang ini merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk dapat berkompetisi di kancah nasional,” kata Robby Maramis.
“Sebagai orangtua saya sangat bangga, di usianya yang baru menginjak 14 tahun sudah bisa mendapatkan gelar Top Model Indonesia. Anak saya masih duduk di bangku kelas IX SMP, sangat senang rasanya,” ungkap Purnami Ningsih, ibunda Sinta Talia yang menemani putrinya.
.
Pada ajang tahunan yang dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati dan budayawan Tjok Gde Raka Sukawati tersebut, Sinta Talia mengungguli Muhammad Farrel (Jawa Barat), Okta (Jawa Barat), Mona Khansa Purnama (Jawa Barat), Marriam Kassem (Jawa Barat) dan Ida Bagus Dipa Pramudya (Bali).
Sementara itu untuk ajang Top Foto Model Indonesia diraih oleh Kasih Langi (Sulawesi Utara) yang mengungguli Soffia Ditta (Jawa Timur), I Gusti Ayu Kadek Risya Diantani (Bali) dan Anisa Hilwa Dinar (Jawa Timur).
Ketua Yayasan Pembina Peraga Muda Indonesia, Robby Maramis, menegaskan bahwa tujuan ajang Top Model Indonesia yang digelar sejak 1980 ini adalah sebagai wadah untuk menyalurkan minat dan bakat para generasi muda khususnya di bidang modeling, untuk mengasah mental dan memperoleh pengalaman yang berharga.
Adapun rentang usia peserta dari usia 5 tahun hingga 25 tahun. Robby Maramis pun meminta para model bertalenta di seluruh Indonesia kembali bersiap mengikuti tahapan ajang yang akan diselenggarakan kembali pada 2022 di Kota Surabaya. “Ajang ini merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk dapat berkompetisi di kancah nasional,” kata Robby Maramis.
1
Komentar