Menghilang, Merta Ditemukan Nyangkut di Tebing
I Wayan Merta adalah sulung dari delapan bersaudara, menderita epilepsi dan gangguan jiwa. Dia menghilang dari rumah, Kamis (8/2), ditemukan jadi mayat, Minggu kemarin.
AMLAPURA, NusaBali
I Wayan Merta, 60, dari Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem, sempat menghilang sejak Kamis (8/2), akhirnya ditemukan nyangkut di tebing Pantai Amed pada Minggu (12/2) sekitar pukul 10.00 Wita, dalam kondisi tak bernyawa. Petugas Pos SAR Karangasem melakukan evakuasi jenazah Merta melalui jalur laut.
Merta yang seumur hidup tidak kawin ini menderita sakit epilepsi dan gangguan jiwa. Sering keluar rumah dan tidak mampu mengenali jalan kembali ke rumahnya. Kepalanya banyak jaritan bekas luka-luka terjatuh di beberapa tempat, karena tidak lagi mengenal jalan berlubang, daerah ketinggian atau dangkal.
Korban yang tidak punya pekerjaan itu, menghilang sejak Kamis (8/2). Pihak keluarganya telah berupaya mencarinya di sekitar Banjar Amed, ke arah Selatan menuju Desa Bunutan, Kecamatan Abang atau ke Barat menuju Desa Culik, Kecamatan Abang, tetap tanpa hasil.
Ternyata salah satu pengemudi angkutan pariwisata atas nama I Nyoman Koming yang melintas pada Jumat (10/2) sekitar pukul 01.00 Wita, sempat menyaksikan Merta berjalan ke arah Selatan di Desa Bunutan, Kecamatan Abang. Malam itu juga I Nyoman Koming menyampaikan ke keluarganya.
Pihak keluarganya langsung melakukan pencarian dikoordinasikan salah satu adik korban I Wayan Karta, 57. Namun pencarian ini tidak membuahkan hasil, karena gelap, lokasinya banyak jurang, dan jalan berliku.
Akhirnya, salah satu nelayan atas nama I Wayan Suka dari Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, menemukan jasad Merta nyangkut di tebing sekitar 5 meter dari Pantai Amed, Desa Purwekerti, Minggu kemarin sekitar pukul 10.00 Wita. Nelayan tersebut mengenali ciri-ciri korban Merta, mengenakan kaos hitam, celana pendek ungu, dan sandal jepit biru, dalam posisi tengadah di antara batu, dengan kedua pergelangan kakinya patah.
Maka keluarga korban mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), selanjutnya melaporkan ke Polsek Abang, dan petugas Polsek Abang melaporkan ke Pos SAR Karangasem.
Petugas Pos SAR Karangasem dipimpin Koordinator I Wayan Suwena melibatkan empat anggotanya mendatangi TKP, hanya membawa tali. Sebab rubber boat milik SAR masih digunakan melakukan pencarian wisatawan Rusia Sergei Lapkin yang hilang di perairan Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kamis (9/2).
Evakuasi dilakukan sekitar pukul 14.00 Wita, menggunakan jukung milik keluarga Merta. Jasad Merta ditarik menggunakan tali dan dievakuasi melalui jalur laut. Sebab, tidak memungkinkan melalui jalur darat, karena medannya berupa tebing setinggi 30 meter dan tidak ada jalan menuju ke darat.
Korban I Wayan Merta adalah putra sulung dari delapan bersaudara, dilahirkan dari keluarga I Nengah Bangli (almarhum) dan Ni Nengah Alit. “Kakak saya (korban), memang menderita sakit hilang ingatan, bingung, dan tidak mampu mengenali jalan ke rumah. Sering menghilang ditemukan warga kemudian diantar pulang,” kata I Wayan Kerta, salah satu adik korban.
Karta mengaku bersyukur korban ditemukan. Usai serah terima jasad korban dengan Pos SAR Karangasem, jenazah Merta langsung dikuburkan di Setra Desa Pakraman Amed.
Koordinator Pos SAR Karangasem I Wayan Suwena mengatakan, diduga korban meninggal karena terpeleset, kemudian jatuh ke jurang. Posisi korban 5 meter dari bibir pantai.
Empat anggota Pos SAR yang turut mengevakuasi adalah Putu Wiryajaya, Putu Bayangkara, Putu Purna, dan Ngakan Made Darmadi. Juga hadir di lokasi Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa. * k16
I Wayan Merta, 60, dari Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, Karangasem, sempat menghilang sejak Kamis (8/2), akhirnya ditemukan nyangkut di tebing Pantai Amed pada Minggu (12/2) sekitar pukul 10.00 Wita, dalam kondisi tak bernyawa. Petugas Pos SAR Karangasem melakukan evakuasi jenazah Merta melalui jalur laut.
Merta yang seumur hidup tidak kawin ini menderita sakit epilepsi dan gangguan jiwa. Sering keluar rumah dan tidak mampu mengenali jalan kembali ke rumahnya. Kepalanya banyak jaritan bekas luka-luka terjatuh di beberapa tempat, karena tidak lagi mengenal jalan berlubang, daerah ketinggian atau dangkal.
Korban yang tidak punya pekerjaan itu, menghilang sejak Kamis (8/2). Pihak keluarganya telah berupaya mencarinya di sekitar Banjar Amed, ke arah Selatan menuju Desa Bunutan, Kecamatan Abang atau ke Barat menuju Desa Culik, Kecamatan Abang, tetap tanpa hasil.
Ternyata salah satu pengemudi angkutan pariwisata atas nama I Nyoman Koming yang melintas pada Jumat (10/2) sekitar pukul 01.00 Wita, sempat menyaksikan Merta berjalan ke arah Selatan di Desa Bunutan, Kecamatan Abang. Malam itu juga I Nyoman Koming menyampaikan ke keluarganya.
Pihak keluarganya langsung melakukan pencarian dikoordinasikan salah satu adik korban I Wayan Karta, 57. Namun pencarian ini tidak membuahkan hasil, karena gelap, lokasinya banyak jurang, dan jalan berliku.
Akhirnya, salah satu nelayan atas nama I Wayan Suka dari Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, menemukan jasad Merta nyangkut di tebing sekitar 5 meter dari Pantai Amed, Desa Purwekerti, Minggu kemarin sekitar pukul 10.00 Wita. Nelayan tersebut mengenali ciri-ciri korban Merta, mengenakan kaos hitam, celana pendek ungu, dan sandal jepit biru, dalam posisi tengadah di antara batu, dengan kedua pergelangan kakinya patah.
Maka keluarga korban mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), selanjutnya melaporkan ke Polsek Abang, dan petugas Polsek Abang melaporkan ke Pos SAR Karangasem.
Petugas Pos SAR Karangasem dipimpin Koordinator I Wayan Suwena melibatkan empat anggotanya mendatangi TKP, hanya membawa tali. Sebab rubber boat milik SAR masih digunakan melakukan pencarian wisatawan Rusia Sergei Lapkin yang hilang di perairan Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kamis (9/2).
Evakuasi dilakukan sekitar pukul 14.00 Wita, menggunakan jukung milik keluarga Merta. Jasad Merta ditarik menggunakan tali dan dievakuasi melalui jalur laut. Sebab, tidak memungkinkan melalui jalur darat, karena medannya berupa tebing setinggi 30 meter dan tidak ada jalan menuju ke darat.
Korban I Wayan Merta adalah putra sulung dari delapan bersaudara, dilahirkan dari keluarga I Nengah Bangli (almarhum) dan Ni Nengah Alit. “Kakak saya (korban), memang menderita sakit hilang ingatan, bingung, dan tidak mampu mengenali jalan ke rumah. Sering menghilang ditemukan warga kemudian diantar pulang,” kata I Wayan Kerta, salah satu adik korban.
Karta mengaku bersyukur korban ditemukan. Usai serah terima jasad korban dengan Pos SAR Karangasem, jenazah Merta langsung dikuburkan di Setra Desa Pakraman Amed.
Koordinator Pos SAR Karangasem I Wayan Suwena mengatakan, diduga korban meninggal karena terpeleset, kemudian jatuh ke jurang. Posisi korban 5 meter dari bibir pantai.
Empat anggota Pos SAR yang turut mengevakuasi adalah Putu Wiryajaya, Putu Bayangkara, Putu Purna, dan Ngakan Made Darmadi. Juga hadir di lokasi Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa. * k16
Komentar