Air Danau Batur Naik, Puluhan Hektare Lahan Warga Terendam
Puluhan hektare lahan warga di pinggiran Danau Batur, Kintamani, terendam.
BANGLI, NusaBali
akibat naiknya permukaan air danau tersbeut setinggi sekitar 1 meter, sejak hujan lebat yang kerap turun dua pekan terakhir. Dampaknya, tanaman hortikultura warga berupa tomat, cabai, kol, dan lainnya terendam dan dipastikan akan membusuk.
Jero Balian Sariwani, seorang petani setempat menuturkan, meningkatnya permukaan air Danau Batur menyebabkan tanaman tomat yang baru dia tanam sebagian mati. Terutama pada bagian yang berada di pinggiran Danau Batur. “Sing mupu sampun (gagal panen pasti),” ujarnya, Minggu (12/2). Hal yang sama dialami warga lain yang lahannya di kiri dan kanan lahan milik Jero Sariwani.
Perbekel Kedisan I Nyoman Gama yang wilayahnya berada di pinggiran Danau Batur, menyatakan ketinggian air Danau Batur menyebabkan permukaan air melebar sekitar 15 meter ke pinggir dari kondisi air pada waktu surut. “Kali ini termasuk yang tertinggi karena hujan sampai dua minggu terus menerus,” jelas Gama.
Dikatakan Gama, untuk di Kedisan saja sekitar 50 KK pemilik yang lahannya tergenang. Belum lagi lahan-lahan warga dari desa tetangga, antara lain Buahan, Abang hingga Trunyan. Sehingga luasnya sampai puluhan hektare.
Dikatakan Gama, Danau Batur seperti wajan, karena bukan hanya menampung air hujan tetapi juga kiriman banjir dari kawasan sekitar. Itu juga menyebabkan pendangkalan, sehingga permukaan danau naik. Dari pantauan terlihat tanaman warga di antaranya kol yang berada di pinggiran danau terendam. Walau tampak menghijau, namun dipastikan tanaman tersebut akan membusuk. * k17
akibat naiknya permukaan air danau tersbeut setinggi sekitar 1 meter, sejak hujan lebat yang kerap turun dua pekan terakhir. Dampaknya, tanaman hortikultura warga berupa tomat, cabai, kol, dan lainnya terendam dan dipastikan akan membusuk.
Jero Balian Sariwani, seorang petani setempat menuturkan, meningkatnya permukaan air Danau Batur menyebabkan tanaman tomat yang baru dia tanam sebagian mati. Terutama pada bagian yang berada di pinggiran Danau Batur. “Sing mupu sampun (gagal panen pasti),” ujarnya, Minggu (12/2). Hal yang sama dialami warga lain yang lahannya di kiri dan kanan lahan milik Jero Sariwani.
Perbekel Kedisan I Nyoman Gama yang wilayahnya berada di pinggiran Danau Batur, menyatakan ketinggian air Danau Batur menyebabkan permukaan air melebar sekitar 15 meter ke pinggir dari kondisi air pada waktu surut. “Kali ini termasuk yang tertinggi karena hujan sampai dua minggu terus menerus,” jelas Gama.
Dikatakan Gama, untuk di Kedisan saja sekitar 50 KK pemilik yang lahannya tergenang. Belum lagi lahan-lahan warga dari desa tetangga, antara lain Buahan, Abang hingga Trunyan. Sehingga luasnya sampai puluhan hektare.
Dikatakan Gama, Danau Batur seperti wajan, karena bukan hanya menampung air hujan tetapi juga kiriman banjir dari kawasan sekitar. Itu juga menyebabkan pendangkalan, sehingga permukaan danau naik. Dari pantauan terlihat tanaman warga di antaranya kol yang berada di pinggiran danau terendam. Walau tampak menghijau, namun dipastikan tanaman tersebut akan membusuk. * k17
1
Komentar