Tim Ahli Pemkab Gianyar Kena Covid-19
Karena merasa kelelahan akibat terlalu banyak aktivitas, dia akhirnya opname.
GIANYAR, NusaBali
Salah seorang anggota tim ahli Bupati Gianyar, Dewa Ngakan Rai Budiasa,69, terkonfirmasi Covid-19. Politisi Partai Golkar juga pemilik Yayasan Kesenian dan Kebudayaan Bali Yasa Putra Sedana di Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar ini, kini sedang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Payangan.
Kabar itu dibenarkan langsung oleh Rai Budiasa. "Ya betul, saya dirawat di RSUD Payangan ini sejak Sabtu (18/12)," ungkapnya saat dihubungi via telepon, Senin (20/12).
Saat ini, dia menjadi pasien Covid satu-satunya yang dirawat di RSUD itu. Sebab belakangan ini kasus Covid-19 mulai melandai bahkan nihil pasien Covid-19 yang dirawat.
Terkonfirmasi positif pada Rai Budiasa menunjukkan bahwa kasus pandemi di Gianyar belum berakhir. Kondisinya diketahui ketika dia melakukan cek kesehatan pada Sabtu (18/12) pagi. Saat itu, dia dites antigen denagn hasil negatif. Namun karena merasa kelelahan akibat terlalu banyak aktivitas, dia akhirnya opname. "Cek up biasa, kondisi bagus semua. Dites antigen, tapi hasilnya baru keluar sore, negatif," jelasnya.
Sejatinya, Rai Budiasa diperbolehkan pulang saat itu dan cukup rawat jalan. Namun karena merasa kelelahan, dia pilih istirahat di rumah sakit sembari menunggu hasil tes antigen. "Karena saya rawat inap, untuk itu saya harus menjalani tes PCR dan ternyata hasilnya keesokan harinya positif. Gejalanya juga persis seperti yang disampaikan oleh dokter," ungkapnya.
Hasil PCR tersebut kemudian mengharuskan tim medis mentracing (melacak) terhadap orang yang sempat kontak erat dengan dirinya. Terungkap, putranya juga positif terkonfirmasi Covid-19. "Anak dites di rumah, juga positif. Karena tanpa gejala0, maka isolasi di rumah," jelasnya. Sedangkan istri Rai Budiasa, setelah dites antigen hasilnya negatif.
Karena terkonfirmasi saat varian baru Omicron merebak, dirinya pun sempat khawatir. "Dokter, perawat semua kaget. Jangan-jangan ini varian baru. Yang jelas kondisi saya saat ini cukup baik, informasinya tidak berbahaya, cuma penyebaran lebih cepat," ungkapnya.
Rai Budiasa menduga aktivitasnya yang padat belakangan ini menjadi pemicu. "Sering bepergian dan banyak rapat-rapat belakangan ini," ungkapnya. Diperkirakan, dia harus menjalani perawatan minimal sepekan. "Ini baru dua hari, mungkin paling lama isolasi seminggu," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama RSUD Payangan dr I Gusti Ngurah Gede membenarkan sedang merawat satu pasien Covid-19. "Pasien Covid-19, laki laki 69 tahun. Semoga segera membaik dan selesai rawat," jelasnya, Senin (20/12).
Kata dia, satu pasien ini dirawat sejak Sabtu (18/12). Terkait kemungkinan terpapar varian baru Omicron, dr Ngurah mengaku belum bisa memastikan. Katanya, Omicron hanya bisa dicek dengan alat khusus, Whole Genom Sequencing. "Di RSUD Payangan tidak bisa melaksanakan pemeriksaan itu. Jadi yang kami rawat adalah pasien Covid-19 seperti sebelumnya," tegasnya. Dijelaskan, pengecekan varian baru Omicron itu sementara hanya bisa di Balitbangkes Kemenkes RI di Jakarta. *nvi
Kabar itu dibenarkan langsung oleh Rai Budiasa. "Ya betul, saya dirawat di RSUD Payangan ini sejak Sabtu (18/12)," ungkapnya saat dihubungi via telepon, Senin (20/12).
Saat ini, dia menjadi pasien Covid satu-satunya yang dirawat di RSUD itu. Sebab belakangan ini kasus Covid-19 mulai melandai bahkan nihil pasien Covid-19 yang dirawat.
Terkonfirmasi positif pada Rai Budiasa menunjukkan bahwa kasus pandemi di Gianyar belum berakhir. Kondisinya diketahui ketika dia melakukan cek kesehatan pada Sabtu (18/12) pagi. Saat itu, dia dites antigen denagn hasil negatif. Namun karena merasa kelelahan akibat terlalu banyak aktivitas, dia akhirnya opname. "Cek up biasa, kondisi bagus semua. Dites antigen, tapi hasilnya baru keluar sore, negatif," jelasnya.
Sejatinya, Rai Budiasa diperbolehkan pulang saat itu dan cukup rawat jalan. Namun karena merasa kelelahan, dia pilih istirahat di rumah sakit sembari menunggu hasil tes antigen. "Karena saya rawat inap, untuk itu saya harus menjalani tes PCR dan ternyata hasilnya keesokan harinya positif. Gejalanya juga persis seperti yang disampaikan oleh dokter," ungkapnya.
Hasil PCR tersebut kemudian mengharuskan tim medis mentracing (melacak) terhadap orang yang sempat kontak erat dengan dirinya. Terungkap, putranya juga positif terkonfirmasi Covid-19. "Anak dites di rumah, juga positif. Karena tanpa gejala0, maka isolasi di rumah," jelasnya. Sedangkan istri Rai Budiasa, setelah dites antigen hasilnya negatif.
Karena terkonfirmasi saat varian baru Omicron merebak, dirinya pun sempat khawatir. "Dokter, perawat semua kaget. Jangan-jangan ini varian baru. Yang jelas kondisi saya saat ini cukup baik, informasinya tidak berbahaya, cuma penyebaran lebih cepat," ungkapnya.
Rai Budiasa menduga aktivitasnya yang padat belakangan ini menjadi pemicu. "Sering bepergian dan banyak rapat-rapat belakangan ini," ungkapnya. Diperkirakan, dia harus menjalani perawatan minimal sepekan. "Ini baru dua hari, mungkin paling lama isolasi seminggu," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama RSUD Payangan dr I Gusti Ngurah Gede membenarkan sedang merawat satu pasien Covid-19. "Pasien Covid-19, laki laki 69 tahun. Semoga segera membaik dan selesai rawat," jelasnya, Senin (20/12).
Kata dia, satu pasien ini dirawat sejak Sabtu (18/12). Terkait kemungkinan terpapar varian baru Omicron, dr Ngurah mengaku belum bisa memastikan. Katanya, Omicron hanya bisa dicek dengan alat khusus, Whole Genom Sequencing. "Di RSUD Payangan tidak bisa melaksanakan pemeriksaan itu. Jadi yang kami rawat adalah pasien Covid-19 seperti sebelumnya," tegasnya. Dijelaskan, pengecekan varian baru Omicron itu sementara hanya bisa di Balitbangkes Kemenkes RI di Jakarta. *nvi
1
Komentar