Aplikasikan Ajaran Agama Lewat Seni Budaya
Pemahaman agama melalui seni, tidak bersifat doktrin sehingga generasi yang dihasilkan tidak akan bersikap radikal.
Dirjen Hindu Buka Utsawa Brahma Widya III IHDN
DENPASAR, NusaBali
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama RI, Prof Drs I Ketut Widnya MA MPhil PhD membuka pelaksanaan Utsawa Brahma Widya III di kampus IHDN, Jalan Ratna Denpasar, Sabtu (11/2). Utsawa atau festival yang digelar oleh Fakultas Brahma Widya ini diisi dengan beragam perlombaan kesenian berbasis Agama Hindu mulai tingkat SD, SMP dan SMA/SMK se Bali. Penyelenggaraannya berlangsung hingga 19 Maret 2017 mendatang dalam balutan tema 'Pemahaman Agama dalam Rangka Menumbuhkan Toleransi Inter dan Antar Umat Beragama'.
Dirjen Bimas Hindu, Prof Widnya dalam sambutannya mengatakan bahwa Agama tidak bisa berdiri sendiri. Dalam pelaksanaannya selalu bersisian dengan adat budaya dan seni. "Utsawa ini sangat relevan, terutama untuk generasi muda. Bagaimana bisa membentengi diri dengan budaya seni. Pemahaman agama melalui seni, tidak bersifat doktrin sehingga generasi yang dihasilkan tidak akan bersikap radikal," jelasnya.
Mengenai tantangan globalisasi terhadap eksistensi kehidupan beragama di era kekinian, menurut Prof Widnya harus disikapi dengan bijaksana. "Tidak masalah revolusi informasi bergerak begitu cepat. Justru kita harus bisa berdaulat di media sosial. Mari banjiri medsos dengan geliat aktifitas keagamaan, sehingga dengan demikian ruang untuk mencaci semakin sempit.
Hadirkan agama ketika modernisasi datang," terangnya. Hal senada juga disampaikan Rektor IHDN Denpasar yang diwakili Wakil Rektor II, Drs I Gede Rudia Adiputra MAg. Menurutnya pemahaman Agama Hindu memang tidak cukup hanya dilakukan dengan membaca dan menulis. Sebaliknya ajaran Agama akan mudah dipahami lewat berkesenian, diskusi, yoga, praktek uparengga maupun praktek upakara.
"Utsawa Brahma Widya ini adalah aplikasi ajaran Agama Hindu lewat seni dan budaya. Diharapkan nantinya bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat," jelasnya.
Terkait peningkatan status IHDN Denpasar menjadi Universitas, Fakultas Brahma Widya mengemban tugas yang cukup penting, yakni membesarkan Jurusan Yoga dan Kesehatan sebagai cikal bakal Fakultas Kesehatan. "Yoga dan Kesehatan adalah Ilmu yang bersifat universal, maka itu saat ini kita sedang mengupayakan tenaga kesehatan untuk menjadi dosen di sini. Dan sekarang kita masih fokus untuk SDM yoga, kita akan kirim dosen untuk ikut shortcourse yoga di India," jelasnya.
Berdirinya Fakultas Kesehatan, diakui Rudia sebagai sebuah mimpi besar. Yang jika terwujud diharapkan IHDN bisa mencetak tenaga medis yang humanis. "Karena kesehatan bukan semata fisik saja, melainkan juga menyangkut spirit dan bathin. Kami yakin yoga dan kesehatan ini menjadi prodi yang unik," jelasnya.
Ditambahkan Dekan Fakultas Brahma Widya Dr Drs I Wayan Mandra MHum, Utsawa Brahma Widya ini merangkum beberapa kegiatan dengan tujuan menjaga kebersamaan antara dosen pegawai mahasiswa dan para alumni. Selain gelaran lomba, kegiatan yang dirangkai antara lain pengabdian masyarakat dengan penanaman pohon upakara di Pura kawasan jalan Ratna serta bakti sosial di Yayasan Driaraba Denpasar. "Terpenting melalui utsawa ini kita mencari bibit di bidang seni dan budaya," jelasnya. * nvi
Komentar