nusabali

Disdikpora Petakan Sekolah Rawan Bencana

  • www.nusabali.com-disdikpora-petakan-sekolah-rawan-bencana

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng kembali melakukan pemetaan sekolah rawan bencana alam.

Terlebih di musim penghujan ini sudah ada beberapa sekolah dasar dan menengah yang terdampak bencana. Puluhan sekolah masuk dalam daftar sekolah rawan bencana, terutama yang berlokasi di dataran tinggi, seperti di Kecamatan Busungbiu, Sukasada, Banjar, dan Kubutambahan.

Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Surya Bharata ditemui di kantornya, Senin (20/12), menjelaskan dari catatan Disdikpora Buleleng, sebagian besar bencana alam yang menimpa sekolah rata-rata karena longsor. Sehingga mengakibatkan senderan, pagar maupun pondasi bangunan sekolah tergerus. Seperti kejadian terakhir di SDN 2 Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, yang tembok dan senderan sepanjang 10 meter dan tinggi 6 meter longsor menimpa halaman rumah warga yang ada di bawahnya.

“Langkah awal kami sudah koordinasi dengan BPBD Buleleng, melakukan langkah penanganan lokasi dengan memasang terpal dan garis pembatas. Untuk proses belajar mengajar sejauh ini tidak terganggu karena anak-anak sedang libur,” kata Surya Bharata. Namun untuk semester genap nanti, Disdikpora Buleleng mengarahkan sekolah untuk mengatur penjadwalan siswa secara shift.

Menurut Surya Bharata, Disdikpora saat ini juga tengah melakukan kalkulasi dampak kerugian material. Sebab tak hanya SDN 2 Gitgit yang terdampak bencana. Sebelumnya Disdikpora Buleleng sudah menerima laporan dari sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan yang sama akibat bencana. Seperti SDN 1 Sepang Kelod di Kecamatan Busungbiu, SDN 1 Busungbiu, dan SMPN 1 Kubutambahan.

“Kami masih mengkalkulasi berapa jumlah kerugiannya. Setelah itu akan kami sampaikan ke pimpinan untuk penanganan ke depan,” imbuh dia. Kerusakan sekolah akibat bencana secara penuh akan diperbaiki oleh Disdikpora Buleleng. Namun sejauh ini karena penyusunan APBD Induk 2022 sudah selesai dirancang, maka Disdikpora masih menunggu kebijakan pimpinan. “Apakah menunggu perubahan atau dicarikan di pos lain, kami masih menunggu arahan pimpinan,” kata Surya Bharata.

Sementara Disdikpora Buleleng juga telah berkonsolidasi dengan Dinas PUTR Buleleng dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, khusus untuk mengkomunikasikan kerusakan SDN 1 Sepang Kelod karena tergerus air Sungai Pulukan. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan untuk antisipasi jika terjadi air bah yang mengancam keberadaan sekolah. *k23

Komentar