Sesetan Hasilkan Sampah 12-15 Ton Per Hari, Depo Sampah Pegok Dijadikan TPS3R
DENPASAR, NusaBali.com - Sulitnya mencari lahan sebagai lokasi pembangunan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah – Reduce Reuse Recycle) di Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, mengakibatkan depo sampah (TPS) yang ada di Lingkungan Pegok, Sesetan menjadi pilihan untuk memulai kampanye pengelolaan sampah berbasis sumber di kelurahan terpadat di Denpasar.
Depo sampah di Jalan Gurita yang hanya memiliki luas 2 are tersebut akan menjadi langkah pertama, sebelum Kelurahan Sesetan membangun TPS3R di lokasi lainnya dengan tempat yang lebih luas.
“Depo yang sudah ada direvitalisasi menjadi TPS3R, direncanakan pada pertengahan bulan Januari 2022 fasilitas mesin TPS3R akan tiba dan ujicoba pengolahan sampah bisa dimulai,” terang I Wayan Dudik Mahendra, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Karya Asti Manunggal yang akan mendirikan TPS3R di Kelurahan Sesetan, Selasa (21/12/2021).
Dijelaskan, karena pembangunan TPS3R di depo sampah Pegok merupakan skema revitaliasi, berakibat jumlah anggaran yang diberikan pemerintah berbeda dibanding pembangunan TPS3R baru. Revitalisasi depo sampah Pegok, ujar Dudik, mendapat anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) yang diberikan oleh Pemkot Denpasar sebesar Rp 600 juta. Sementara biasanya anggaran TPS3R dengan skema pembangunan baru mendapat anggaran sebesar Rp 1,2 Miliar. “Itu hanya cukup membeli alat,” ucap Dudik.
Sebagai awal, sampah yang diterima TPS3R nantinya berasal dari warga di dua lingkungan saja, yakni Lingkungan Karya Dharma dan Lingkungan Pegok. Sampah yang diterima berupa sampah organik, anorganik, dan residu. Nantinya diperkirakan TPS3R hasil revitalisasi bisa menerima 3 ton sampah setiap harinya.
Dengan adanya fasilitas mesin TPS3R sampah organik akan dirubah menjadi pupuk (pelet), sampah anorganik (plastik) akan dijual kepada pengepul, sedangkan sampah residu sementara masih akan dibawa menuju TPA Suwung.
Lebih lanjut dikatakan, sembari merevitalisasi depo sampah Pegok menjadi TPS3R pihaknya saat ini sedang mengajukan penggunaan lahan Pemprov Bali seluas 6 are untuk digunakan sebagai TPS3R berikutnya. Menurutnya dengan jumlah penduduk di Kelurahan Sesetan mencapai sekitar 50.000 jiwa dibutuhkan setidaknya 4-5 TPS3R.
“Sesetan rencananya sempat dapat pembangunan TPS3R baru, namun batal karena lahan milik Pemprov Bali yang rencananya digunakan akan dipakai pembangunan lain. Sekarang kita sudah coba mengajukan lagi, ada lahan provinsi seluas 6 are, tapi masih menunggu jawaban,” terang Dudik.
Revitalisasi depo sampah Pegok diharapkan menjadi langkah awal Kelurahan Sesetan mengelola sampah berbasis sumber. Dengan jumlah penduduk sebanyak 50.000 jiwa, sampah yang dihasilkan diperkirakan sebanyak 12-15 ton per harinya. Jumlah sampah tersebut harus segera dicari solusinya mengingat wacana penutupan TPA Suwung pada tahun 2022 terus bergulir.
“Rencananya bulan Juli 2022 sudah tutup, kemana nanti membuang sampah residu jika TPST belum dibangun,” kata Dudik.
Komentar