Gedung D RSD Mangusada Disiapkan untuk Antisipasi Varian Omicron
MANGUPURA, NusaBali
Mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19 varian Omicron, Pemkab Badung melakukan langkah cepat, salah satunya menyiapkan Gedung D RSD Mangusada yang baru selesai dibangun.
Nantinya gadung ini akan dimanfaatkan untuk penanganan kasus Covid-19, termasuk varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Guna memastikan kesiapan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Tim Satgas Covid-19 Badung turun langsung meninjau kelengkapan fasilitas Gedung D RSD Mangusada, termasuk pelayanan vaksinasi Covid-19, Selasa (21/12).
Adi Arnawa mengatakan, kunjungan ke RSD Mangusada ini guna melihat kesiapan fasilitas kesehatan khususnya di Gedung D untuk mengantisipasi varian Omicron yang saat ini sudah masuk Indonesia. “Dari laporan Pak Direktur, Gedung D RSD Mangusada sudah siap, menunggu serah terima saja, sehingga diharapkan di awal tahun 2022 dapat difungsikan. Gedung ini sudah disiapkan 150 hingga 200 bed,” katanya.
Selain meninjau kesiapan RSD Mangusada, pihaknya juga ingin melihat perkembangan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun, khususnya yang dilaksanakan di RSD Mangusada. Menurutnya vaksinasi sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19. Kebijakan pemerintah pusat saat ini diprioritaskan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun.
“Di RSD Mangusada sudah disiapkan tim untuk melayani vaksinasi bagi anak yang mengalami penyakit penyerta yang harus dilakukan konsultasi terlebih dahulu. Untuk anak-anak yang lain sudah dilayani di sekolah-sekolah,” kata Adi Arnawa.
Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSD Mangusada, Adi Arnawa dan rombongan juga meninjau vaksinasi di SD 2 Kekeran dan SD 3 Sading. Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Badung telah dimulai sejak, Rabu (15/12), dengan sasaran 57.201 orang. Saat ini target vaksinasi baru mencapai 17 persen dan target untuk vaksin tahap I selesai pada 28 Desember 2021.
“Untuk itu kami perlu terus menggenjot dengan membuat akselerasi percepatan vaksinasi dengan melibatkan lintas perangkat daerah, sehingga vaksinasi lebih maksimal,” tegas birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan itu. *ind
Komentar