Batuart Festival Songsong Seribu Tahun Berdirinya Desa Batuan
GIANYAR, NusaBali.com - Menuju seribu tahun terbentuknya Desa Batuan sebagaimana tertera pada prasasti Baturan berangka tahun 944 Caka (1022 Masehi), Desa Adat Batuan menggelar Batuart Festival.
Berbagai kegiatan seni dilangsungkan,
di antaranya lomba melukis tradisional gaya Desa Batuan, lomba tari Topeng
Melampahan, pameran lukisan dan pameran topeng
di antaranya lomba melukis tradisional gaya Desa Batuan, lomba tari Topeng
Melampahan, pameran lukisan dan pameran topeng
Lomba melukis tradisional gaya Desa Batuan dan tari topeng Melampahan telah terlaksana pada Rabu (22/12/2021) di Wantilan Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Sedangkan kegiatan pameran lukisan dan topeng resmi dibuka oleh Kadis Kebudayaan Kabupaten Gianyar I Gusti Agung Sri Widiawati pada Kamis (23/12/2021) sore di Gedung Kesenian Desa Adat Batuan.
Ketua Panitia Batuart Festival I Ketut Wirtawan, menjelaskan bahwa peringatan menuju seribu tahun Desa Batuan yang jatuh pada akhir tahun 2022 mendatang membuat warga dan para seniman membulatkan tekad untuk menjaga eksistensi seni pertunjukan maupun seni rupa yang ada di Desa Batuan.
"Dengan tema Angemit Taksuning Batuan, kami berharap ragam seni yang ada di Desa Batuan tetap ajeg dan lestari," ujarnya.
Pameran lukis dan topeng berlangsung 23 Desember 2021 hingga 23 Januari 2022 diharapkan memberi dampak positif bagi para generasi muda, dan memotivasi warga agar selalu mengukuhkan ciri khas seni yang dimiliki oleh Desa Batuan.
"Apalagi saat ini era modernisasi dan globalisasi menyebabkan budaya luar mudah masuk ke generasi muda Bali. Semoga kegiatan berjalan dengan lancar," papar Bendesa Adat Batuan Nyoman Megawan.
Salah satu juara tari topeng Melampahan berpasangan sekaligus pemegang piala bergilir Bupati Gianyar, I Gusti Made Suarjana dan I Kadek Braban Sunarta, terlihat senang dengan prestasi yang diraihnya.
"Setelah memenangkan lomba perasaan saya tentunya senang sekaligus merasa harus mengemban beban yang berat dalam mempertahankan piala bergilir Bupati Gianyar ini," kata pria asal Desa Sayan, Kecamatan Ubud tersebut.
Lebih lanjut I Gusti Made Suarjana mengapresiasi kegiatan Batuart Festival yang secara tidak langsung dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pameran atau lomba tentunya dalam konteks pelestarian budaya tersebut.
"Lebih sering ada kegiatan seperti ini lebih bagus. Masyarakat akan termotivasi untuk berpartisipasi yang terpenting dapat merangsang minat generasi muda untuk melestarikan budaya Bali," ucap pria asal Desa Nyalian, Klungkung itu.
Ketua Komunitas Pelukis Baturulangun Batuan, I Ketut Sadia, menjelaskan bahwa terdapat total 35 pelukis Desa Batuan yang berpartisipasi dalam pameran tersebut. "Kami rencananya akan secara rutin menggelar pameran di sini menjelang seribu tahun terbentuknya Desa Batuan ini. Tentunya dengan isi pameran yang berbeda-beda," tuturnya.
Sekretaris Komunitas Seniman Topeng Citrakarya, I Made Jaya Jemena, menambahkan terdapat 29 seniman topeng dari Desa Batuan yang berpartisipasi dalam pameran topeng tersebut.
Seniman yang ada berasal dari berbagai usia dan memiliki ciri khasnya masing-masing sehingga dapat memberikan warna dalam pameran . "Salah satu senimannya yakni I Nyoman Lanus kelahiran 1952 dan yang paling muda Wayan Eko kelahiran 1993," terangnya.
Batuart Festival dinilai sebagai wujud perkembangan seni budaya yang ada di Desa Batuan yang tak lekang oleh zaman. "Tujuan utama kegiatan ini adalah menciptakan regenerasi seniman berkualitas yang ada di Desa Batuan," tutup Ketut Wirtawan.
Komentar