Mabuk, Dua Kelompok Pemuda asal NTT Bentrok
DENPASAR, NusaBali
Bentrok antar kelompok pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) pecah di Warung Belang Laundry, Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar Barat, Kamis (23/12) pukul 02.00 Wita.
Perkelahian mengakibatkan Agustinus mengalami luka pada dahi akibat dihajar botol kaca. Informasi yang dihimpun, perkelahian itu terjadi antara Agustinus, Marni, Vatim, dan Erik melawan kelompok pimpinan Maksi dan empat pria yang diketahui asal Sumba, NTT. Perkelahian itu dipicu mabuk alkohol. Sebelum terjadi perkelahian kedua belah pihak sama-sama pesta miras.
Salah seorang saksi mengaku bernama Amanda Sau, 34 dikonfirmasi lewat telepon, Kamis (23/12) sore mengatakan dua kelompok ini sama-sama tidak kenal.
"Saya buka usaha laundry di lokasi kejadian. Kebetulan di samping laundry saya ada usaha ikan bakar sekaligus jual tuak yang dikenal dengan panggilan om Maksi. Sebelum terjadi keributan om Agus (Agustinus), kak Marni, kak Vatim, dan om Erik minum bir empat botol sambil karaoke. Kelompok om Maksi minum arak sambil karaoke," beber Amanda.
Sekitar pukul 02.00 Wita kelompok dari Maksi bubar. Pada saat itu ada dua orang pria tak diketahui namanya asal Sumba ngobrol dengan Marni. Tiba-tiba salah satu dari pria itu mengeluarkan makian pu*i. Mendengar makian itu ditanya oleh Vatim mengapa keluar kata-kata makian. Karena ditanya demikian pria yang dalam kondisi mabuk itu mengira Vatim menantang duel.
Lalu tiga orang lainnya datang, termasuk Maksi yang merupakan orang Atambua, NTT. Awalnya mereka saling tunjuk. Melihat keributan itu Agus dan Erik datang. Tiba-tiba Maksi langsung menghajar Agus. Pria asal Flores Timur, NTT yang bekerja sebagai sopir ekspedisi itu hingga terjatuh lalu dihajar pakai botol kaca hingga menderita luka pada dahi.
"Melihat om Agus jatuh malah empat pria Sumba ikut memukulnya. Mereka juga menendang kak Vatim. Kak Vatim asal Madura, Jawa Timur tetapi suaminya dari Kupang, NTT. Akibat tendangan itu ka Vatim jatuh pingsan," ungkap Amanda.
Akibatnya Agus harus mendapatkan perawatan intensif di RSUP Sanglah Denpasar. Sementara Vatim hanya dirawat di rumah saja. "Om Agus sudah keluar dari Sanglah, namun belum bisa berjalan karena rusuknya sakit. Sementara kak Vatim hanya rawat di rumah karena tak ada uang," tuturnya.
Tidak terima dengan kejadian itu Agus buat laporan ke Polsek Denpasar Barat. "Maksi (pelaku) sudah diamankan di Polsek Denpasar Barat. Sementara empat orang lainnya masih dalam pengejaran polisi," tandas amanda.
Dikonfirmasi terpisah Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan kejadian tersebut masih dalam penyelidikan. Dugaan awal kejadian itu akibat mabuk miras. "Anggota kita masih melakukan penyelidikan. Benar ada korban yang masuk RS tetapi belum bisa disimpulkan peristiwanya," tandasnya. *pol
Komentar