RSUD Buleleng Antisipasi Varian Omicron
SINGARAJA, NusaBali
Virus Covid-19 varian Omicron yang saat ini kembali memicu lonjakan kasus di beberapa negara tak dianggap enteng pihak RSUD Buleleng.
Meskipun belum terdeteksi di Bali dan Buleleng khususnya, direksi RSUD tetap melakukan langkah antisipasi. Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, secara umum penanganan varian Omicron tak berbeda dengan varian sebelumnya yakni Alpha dan Delta. Bahkan varian Omicron disebut memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dua varian sebelumnya.
“Sejak beberapa bulan belakangan, kasus terkonfirmasi di Buleleng kan terus melandai. Rata-rata di bawah empat pasien. Mendekati tahun baru ini, kami tetap harus siaga, mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus dan masuknya varian Omicron,” ucap dokter spesialis penyakit dalam ini, Senin (27/12).
Pejabat asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng, ini menyebut RSUD Buleleng kembali menyiapkan sarana prasarana untuk menghadapi situasi ke depannya. Ruang isolasi bagi pasien Covid-19 saat ini hanya terisi 3 orang pasien. Seorang pasien dirawat di ruang isolasi dan dua orang pasien lainnya di ruang ICU Covid-19.
“Ruang isolasi saat kasus tertinggi kami bisa menyiapkan sampai 120 bed, ruang ICU Covid-19 juga ada 38 bed. Penyiapannya nanti fleksibel disesuaikan dengan perkembangan kasus,” ungkap Arya Nugraha.
Persiapan lainnya berupa obat-obatan, disebut mencukupi hingga saat ini karena disesuaikan dengan kebutuhan. Ketersediaan oksigen juga dipastikan aman. RSUD Buleleng saat ini sudah dapat memproduksi 60 tabung oksigen secara mandiri dengan bantuan generator oksigen dari BNPB tahun lalu.
Sementara itu untuk kesiapan sumber daya manusia (SDM) di RSUD Buleleng, menurut Arya Nugraha, sudah sangat siap. Terlebih tenaga kesehatannya sudah berpengalaman menangani pasien Covid-19 selama hampir dua tahun terakhir. Sedangkan dari hasil pengamatan, sejauh ini varian Omicron belum terdeteksi di Buleleng.
Menurut Arya Nugraha, rumah sakit di daerah wajib melakukan alur pemeriksaan seperti pada penanganan pasien Covid-19 sebelumnya. Pasien dengan varian Omicron akan terdeteksi dengan hasil PCR positif. Sedangkan penetapan varian dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
“Kami tidak bisa mengidentifikasi varian, hanya melakukan tes PCR. Kalau hasilnya positif dan dari hasil tracing pasien yang bersangkutan sempat berkontak dengan warga negara sedang tinggi varian Omicron, seperti Afrika dan Eropa, maka sampel swabnya akan kami bawa ke Balitbangkes,” tutur Arya Nugraha. *k23
Komentar