Bedeng Proyek IRD Terbakar
Sebuah bedeng proyek di Jalan Yudistira Selatan, Lingkungan Petak, Kelurahan Astina, Buleleng, sempat ditempati para pekerja Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Buleleng, terbakar, Senin (7/12) sekitar pukul 10.30 Wita.
Beberapa Pasien di RSUD Sempat Panik
‘Sebelumnya ada warga menemui saya minta bahan di bedeng, tapi saya tolak’.
SINGARAJA, NusaBali
Kejadian tersebut sempat membuat beberapa pasien di RSUD itu, panik.
Karena lokasi kejadian tepat di belakang rumah sakit. Peristiwa itu diduga karena ada unsur sabotase. Tidak ada korban jiwa. Lokasi kebakaran di kawasan padat penduduk. Tidak ada pihak yang mengetahu secara pasti awal peristiwa tersebut. Karena warga sekitar mengetahui kejadian tersebut saat api sudah besar.
Bedeng di atas lahan 25 are tersebut sebelumnya ditempati oleh para pekerja proyek di IGD RSUD Buleleng, dengan pelaksana CV Tunas Jaya Sanur. Namun pada saat kebakaran semua pekerja sudah pulang karena proyek proyek pembangunan IRD selesai.
Bedeng itu dikosongkan sejak 27 November 2015. Rencananya, bedeng yang sebelumnya menampung 300 pekerja tersebut akan dibongkar, Selasa (8/12). Di lokasi terlihat staf CV Tunas Jaya Sanur, namun menolak menyebut nama. Ia menduga kebakaran tersebut karena disabotase. Karena setelah pekerja di bedeng pergi, listrik pun sudah putus. Serta sudah tidak ada lagi aktivitas yang dapat menjadi alasan dari penyebab kebakaran.
Dugaan sabotase dikuatkan dengan aksi penolakan terhadap beberapa warga sekitar yang ingin meminta bekas bedeng beberapa waktu lalu. Masa kontrak lahan bedeng berakhir akhir Desember 2015. “Saya kira ini sengaja dibakar, karena tidak ada aktivitas yang menyebabkan kebakaran terjadi. Sebelumnya ada warga menemui saya minta bahan bekas bedeng, tapi saya tolak. Saya tunda ngasi ke dia karena proyek belum selesai,” imbuh laki-laki yang mengaku asal Buleleng ini.
Ia sangat menyayangkan kebakaran tersebut hingga menimbulkan kerugian sekitar Rp 50 juta.
Peristiwa tersebut langsung ditangani petugas Pemadam Kebakaran Buleleng dengan mengerahkan dua mobil damkar. Proses pemadaman berlangsung alot karena angin berhembus kencang. Api sempat merembet ke beberapa pohon kelapa di samping lahan bedeng. Situasi tersebut sempat membuat kalang kabut warga sekitar.
Api baru dapat dipadamkan, setelah mobil damkar menghabiskan tujuh tangki air. “Api agak sulit dipadamkan karena angin kencang. Selain itu, bahan bedeng kayu dan bamboo sangat mudah terbakar,” kata Kepala Pos Pemadam Kebakaran Singara, Putu Pasek Sujendra.
Kapolsek Kota Singaraja AKP Nyoman Suarnata mengatakan, pihaknya belum menemukan penyebab pasti kebakaran tersebut. Ia mengaku tetap akan menyelidiki kasus ini. “Laporan resmi sebenarnya belum ada ke kami, tetapi personel sudah terjun ke lapangan saat kejadian,’’ tegasnya.7
1
Komentar