Forum Bela Negara Gandeng Akademisi, Tokoh Masyarakat hingga Tokoh Adat Bali
MANGUPURA, NusaBali.com – Guna terus merekatkan kebhinnekaan Indonesia, Forum Bela Negara (FBN) Provinsi Bali mencanangkan pendidikan ideologi bagi generasi penerus bangsa.
Tekad ini terungkap di tengah-tengah Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) FBN Bali di Fame Hotel Legian, Selasa (28/12/2021). “Kami akan menggandeng tokoh masyarakat, akademisi, elemen masyarakat adat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Ketua FBN Bali, Agustinus Nahak.
Pencanangan ini sekaligus merespons usulan dan rekomendasi serta aspirasi dari Ketua Umum DPP Forum Bela Negara Laksda TNI (Purn) Prof Dr Setyo Harnowo berkenaan dengan gagasan untuk merangkul ‘local genus’ di masing-masing wilayah FBN berada, sehingga nuansa kearifan lokal bisa terakomodasi dalam memperkuat upaya bela negara di Pulau Dewata. "Tujuannya adalah bersama-sama meningkatkan penerapan nilai-nilai bela negara kepada setiap anak bangsa," kata Agustinus Nahak.
Sementara itu untuk pengembangan organisasi, FBN juga merancang akan mengembangkan hingga seluruh kabupaten Bali. “Saat ini baru ada DPW yag mencakup provinsi, nantinya akan dibentuk DPD (Dewan Pengurus Daerah) di tingkat kabupaten/kota. Karena itulah kami juga merencanakan melakukan audiensi dengan bupati dan walikota se-Bali,” tutur Agustinus yang dikenal sebagai lawyer ini.
DPW Forum Bela Negara Bali sendiri berdiri pada tahun 2016 dengan para pendirinya diantaranya, Nyoman Partana, I Gusti Kade Sutawa, Jonathan Soeharto, Chandra Salim, Agustinus Nahak, dan Pino Bahari.
Penyelenggaraan Rakerwil yang diikuti oleh para pengurus FBN Bali, awalnya berupa Musyawarah Wilayah (Muswil). Namun setelah berkonsultasi dengan Direktur Bela Negara di Kementerian Pertahanan dan mengingat belum adanya penyelenggaraan Musyawarah Nasional, maka diputuskan hanya bersifat rapat kerja organisasi dengan membahas sejumlah agenda strategis dalam upaya penguatan bela negara di setiap dimensi kehidupan sehari-hari.
“Bela negara itu bukan dengan senjata, tapi bela negara sesuai profesi kita masing-masing,” pungkas Agustinus Nahak.
Komentar