Wakil Rakyat Bali Minta Tenaga Kerja Lokal Diprioritaskan
Pembangunan RSI Bali di Sanur
DENPASAR, NusaBali
Pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) Bali yang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar Selatan, dipastikan akan membuka lapangan kerja.
Wakil rakyat Bali di Senayan pun meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk pembangunan KEK Kesehatan Sanur, khususnya RSI Bali.
Anggota Komisi VI DPR RI (membidangi perekonomian, perdagangan, koperasi, UMKM, BUMN) dari Fraksi Demokrat Dapil Bali, Putu Supadma Rudana, mengatakan RSI Bali di Kawasan KEK Sanur akan membuka lapangan kerja bagi ribuan krama Bali. Namun, kalau tidak dipersiapkan, krama Bali bisa kehilangan peluang kerja tersebut.
"Kami mendorong Kementerian BUMN agar memprioritaskan tenaga kerja lokal Bali saat memulai pembangunan KEK Kesehatan Sanur maupun saat sudah operasionalnya RSI Bali di sana. Jangan saat beroperasi, tenaga kerja lokal terpinggirkan," ujar Supadma di Denpasar, Selasa (28/12).
Supadma mengaku sempat komunikasi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, saat sama-sama turun di Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, Senin (26/12) sore. Pihaknya memberikan dukungan kepada Kementerian BUMN yang mengembangkan pembangunan di Bali.
"Ya, kita apresiasi langkah Kementerian BUMN membangun RSI Bali. Hanya saja, kita minta agar tenaga kerja lokal Bali dapat prioritas. Apalagi, saat ini masyarakat Bali terdampak pandemi Covid-19, yang menyebabkan tingkat pengangguran meningkat," jelas politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang sudah dua periode duduk di DPR RI ini.
Ketika ditanya soal kompetensi tenaga kerja lokal nanti, menurut Supadma, di Bali banyak tenaga siap pakai untuk RSI Bali. Sementara untuk posisi yang memang belum bisa dipenuhi oleh krama Lokal, Kementerian BUMN bisa memfasilitasi melalui pelatihan, sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali juga bisa memfasilitasi hal ini.
Paparan senada juga disampaikan anggota Komisi IX DPR RI (antara lain membidangi kesehatan) dari Fraksi PDIP Dapil Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana. Menurut Kariyasa, pihaknya akan mengawal rekrutmen tenaga kerja lokal agar dapat diprioritaskan bekerja di RSI Bali.
"Sekarang pemerintah daerah di Bali juga komitmen mengawal agar tenaga lokal dapat prioritas. Karena nanti pasti banyak diperlukan tenaga medis dan non medis di RSI Bali," tandas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini, Selasa kemarin.
Kariyasa menyebutkan, pembangunan RSI Bali akan membuat Bali melesat di bidang kesehatan sekaligus pengembangan pariwisata. Apalagi, RSI Bali akan menjadi destinasi wisata kesehatan pertama di Indonesia. Dia mengingatkan persaingan pariwisata sangat ketat, sehingga Bali harus punya keunggulan.
"Bali sudah punya branding pariwisata budaya. Dengan pembangunan rumah sakit internasional ini, maka pariwisata Bali dapat nilai tambah dan akan berkembang pesat," terang politisi yang sempat tiga kali periode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019) ini.
Mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali ini juga mengatakan RSI Bali akan menopang RSUP Sanglah (Denpasar) dan rumah sakit lainnya di Bali, yang selama ini kewalahan melayani pasien yang bukan hanya dari Bali, tetapi juga asal NTB dan NTT. "Hanya saja, sumber daya manusia untuk RSI Bali harus disiapkan. Karena RSI Bali nanti bukan rumah sakit biasa, tetapi sekelas dengan rumah sakit internasional di negara maju seperti Amerika Serikat, Singapura, Jerman, yang diburu orang-orang kaya untuk pengobatan," ujar Kariyasa Adnyana.
Versi Kariyasa, RSI Bali nantinya setara dengan Mayo Clinic di Amerika Serikat, yang melayani kesehatan berbagai jenis penyakit. Termasuk pelayanan kanker dan jantung. Nah, daripada orang berduit pergi berobat ke Amerika Serikat atau Singapura, mending berobat di RSI Bali saja.
Saat ini, belum ada data tentang estimasi peluang tenaga kerja di RSI Bali. Kadis Tenaga Kerja Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, menyebutkan untuk tenaga kerja di RSI Bali merupakan kewenangan dari Kementerian BUMN. "Itu sepenuhnya kewenangan BUMN. Berapa akan menyerap tenaga kerja, kami belum bisa pastikan," jelas Gus Arda saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Selasa kemarin.
Acara ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan Bali International Hospital atau RSI Bali itu sendiri telah dilakukan Presiden Jokowi pada Soma Paing Merakih, Senin (27/12) siang. RSI Bali dibangun dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur di atas lahan seluas 41,3 hektare di seputar Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur. Lapangan Golf di kawasan Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur inilah yang disulap jadi RSI Bali dengan kapasitas 300 ka-mar.
Khusus untuk RSI Bali saja, akan dibangun di atas lahan seluas 9,5 hektare. RSI Bali yang bekerjasama dengan Mayo Clinic Amerika Serikat nantinya akan melayani berbagai jenis pengobatan, termasuk kanker. Dari master plan yang diperoleh NusaBali, RSI Bali akan terkoneksi dengan kawasan komersial yang berkelas dunia, terkoneksi dengan Inna The Grand Bali Beach Hotel, dan Pantai Sanur yang selama ini sebagai destinasi andalan.
Selain RSI Bali, Kementerian BUMN juga akan membangun Ethnomedical Botanic Garden, Retail Village, Pembangunan Bali Beach Hotel, Bali Beach Garden, Bung Karno Convention Centre, Kawasan Parkir, dan Kawasan Komersial. *nat
Komentar