Orgil Sayat Buruh Serkel dengan Klewang
Luka sayatan pada perut korban sepanjang 12 centimeter dengan kedalaman 1 centimeter sehingga mendapat 6 jaritan.
NEGARA, NusaBali
Buruh serkel, Nengah Sudiartana, 63, ditebas menggunakan klewang (pedang) oleh Made Sumber Dana, Senin (13/2). Pemicunya, Sudiartana menolak bongkar sarang semut yang disebut berisi pica (benda bertuah) oleh pelaku yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Akibat ditebas klewang, buruh asal Banjar Yehkuning, Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana itu mendapat 6 jaritan di bagian perut.
Informasinya, kasus penebasan oleh pelaku ODGJ itu terjadi di tempat kerja Sudiartana, Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkargung, Kecamatan Jembrana, sekitar pukul 13.00 Wita. Ketika itu, korban yang sedang beristirahat usai mengangkut sejumlah potongan kayu. Tidak berselang lama, pelaku yang memegang klewang datang menghampiri korban. Pelaku pun meminta korban mendekat dan dituruti. Selanjutnya pelaku menyuruh korban membongkar sarang semut api di salah satu pangkal pohon jati.
Versi pelaku, pada sarang semut itu berisi pica. Korban pun menolak karena takut dikerubungi semut dan menilai omongan pelaku tidak masuk akal. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menyayatkan klewang ke perut korban. Korban tak sempat menghindar sehingga perutnya terluka. Buruh asal Banjar Yehkuning itu kemudian dibawa berobat ke Puskesmas Jembrana di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana. Sesuai hasil pemeriksaan, luka sayatan pada perut korban sepanjang 12 centimeter dengan kedalaman 1 centimeter sehingga mendapat 6 jaritan.
Usai diobati dan dijarit, korban diizinkan rawat jalan. Sekitar pukul 22.00 Wita, pihak keluarga memutuskan melaporkan kejadian itu ke Polres Jembrana. “Kami melapor biar dipastikan. Kalau memang pelaku orang gila, kami tidak mempermasalahkan. Ya biar bisa dijaga keluarganya dan tidak terulang kejadian serupa,” ujar anak korban, Putu Ariandika, Selasa (14/2).
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak A Sooai saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Begitu menerima laporan, pihaknya langsung menerjunkan anggota untuk mengecek ke lapangan. Pelaku belum diamankan karena masih diserahkan kepada pihak keluarga karena pelaku mengalami gangguan jiwa. “Tetapi kami masih perlu bukti, apakah benar pelaku gila. Nanti kami minta surat keterangan melalui dokter untuk membuktikan itu. Kalau ternyata tidak gila, kami proses sesuai hukum yang berlaku,” terang AKP Yusak.
Sementara menurut keterangan sejumlah warga di Lingkungan Pangkung Gondang, pelaku dipastikan mengalami gangguan jiwa. Pelaku yang dikenal pintar bermain jegog dan pernah menjadi sopir Jawa-Bali ini biasanya selalu membicarakan tentang barang antik. “Jika keingginannya tidak dituruti, dia kadang tersinggung. Apalagi yang disayat pakai klewang kemarin, memang orang baru,” ungkap tetangga pelaku. * ode
Buruh serkel, Nengah Sudiartana, 63, ditebas menggunakan klewang (pedang) oleh Made Sumber Dana, Senin (13/2). Pemicunya, Sudiartana menolak bongkar sarang semut yang disebut berisi pica (benda bertuah) oleh pelaku yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Akibat ditebas klewang, buruh asal Banjar Yehkuning, Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana itu mendapat 6 jaritan di bagian perut.
Informasinya, kasus penebasan oleh pelaku ODGJ itu terjadi di tempat kerja Sudiartana, Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkargung, Kecamatan Jembrana, sekitar pukul 13.00 Wita. Ketika itu, korban yang sedang beristirahat usai mengangkut sejumlah potongan kayu. Tidak berselang lama, pelaku yang memegang klewang datang menghampiri korban. Pelaku pun meminta korban mendekat dan dituruti. Selanjutnya pelaku menyuruh korban membongkar sarang semut api di salah satu pangkal pohon jati.
Versi pelaku, pada sarang semut itu berisi pica. Korban pun menolak karena takut dikerubungi semut dan menilai omongan pelaku tidak masuk akal. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menyayatkan klewang ke perut korban. Korban tak sempat menghindar sehingga perutnya terluka. Buruh asal Banjar Yehkuning itu kemudian dibawa berobat ke Puskesmas Jembrana di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana. Sesuai hasil pemeriksaan, luka sayatan pada perut korban sepanjang 12 centimeter dengan kedalaman 1 centimeter sehingga mendapat 6 jaritan.
Usai diobati dan dijarit, korban diizinkan rawat jalan. Sekitar pukul 22.00 Wita, pihak keluarga memutuskan melaporkan kejadian itu ke Polres Jembrana. “Kami melapor biar dipastikan. Kalau memang pelaku orang gila, kami tidak mempermasalahkan. Ya biar bisa dijaga keluarganya dan tidak terulang kejadian serupa,” ujar anak korban, Putu Ariandika, Selasa (14/2).
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak A Sooai saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Begitu menerima laporan, pihaknya langsung menerjunkan anggota untuk mengecek ke lapangan. Pelaku belum diamankan karena masih diserahkan kepada pihak keluarga karena pelaku mengalami gangguan jiwa. “Tetapi kami masih perlu bukti, apakah benar pelaku gila. Nanti kami minta surat keterangan melalui dokter untuk membuktikan itu. Kalau ternyata tidak gila, kami proses sesuai hukum yang berlaku,” terang AKP Yusak.
Sementara menurut keterangan sejumlah warga di Lingkungan Pangkung Gondang, pelaku dipastikan mengalami gangguan jiwa. Pelaku yang dikenal pintar bermain jegog dan pernah menjadi sopir Jawa-Bali ini biasanya selalu membicarakan tentang barang antik. “Jika keingginannya tidak dituruti, dia kadang tersinggung. Apalagi yang disayat pakai klewang kemarin, memang orang baru,” ungkap tetangga pelaku. * ode
1
Komentar