Sampel Serum Akan Diuji di Surabaya
Warga Banjar Meliling Kawan Terserang Chikungunya
Untuk memastikan penyakit, 15 warga yang dilaporkan menderita chikungunya akan diambil sampel serum, kemudian sampel dikirim ke BTKLPP di Surabaya.
TABANAN, NusaBali
Sebanyak 15 warga Banjar Meliling Kawan, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang dilaporkan terserang chikungunya, kondisinya telah membaik. Untuk memastikan kasus tersebut, sesuai arahan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Tabanan bakal melakukan pengambilan sampel serum terhadap penderita, Rabu (29/12) hari ini.
Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana, mengatakan laporan dari puskesmas kondisi 15 penderita yang sebelumnya dicurigai terjangkit chikungunya sudah membaik. Mereka sudah dinyatakan sembuh karena sebelumnya tak sampai ada yang menjalani opname. “Laporan dari puskesmas kondisinya sudah sembuh,” ujar Nariana, Selasa (28/12).
Namun untuk memastikan jenis penyakit secara detail, Dinas Kesehatan Tabanan rencananya mengambil sampel serum terhadap 15 penderita yang dicurigai terdampak chikungunya pada Rabu (29/12) hari ini.
Sampel serum tersebut akan dikirim ke BTKL PP (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit) di Surabaya. “Sesuai arahan Provinsi Bali, besok (hari ini) akan diambil sampel serumnya dan akan dikirim ke lab BTKLPP Surabaya,” tegas Nariana.
Dia pun memastikan untuk sekarang tidak ada tambahan warga di Desa Meliling yang terserang penyakit dicurigai chikungunya. Namun dia mengimbau terhadap seluruh masyarakat agar program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) jangan lemah dan harus ditingkatkan kembali. “Masyarakat harus tetap waspada di situasi cuaca sekarang, saling mengingatkan untuk melakukan gerakan PSN ini,” pinta Nariana.
Menurutnya nyamuk chikungunya ini sama dengan nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Secara klinis DBD mengarah pada pendarahan mulai yang ringan sampai bisa terjadi shock. Sedangkan chikungunya klinisnya pada nyeri dan sakit sendi. “Jadi kalau ada keluhan seperti itu masyarakat bisa segera melapor ke puskesmas terdekat. Tak hanya pada penyakit ini tetapi terhadap penyakit lainnya,” saran Nariana.
Sebelumnya diberitakan, 15 warga di Banjar Meliling Kawan, Desa Meliling dilaporkan terserang chikungunya. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Susila membenarkan hal tersebut. Bahkan untuk menindaklanjuti kasus itu telah dilakukan investigasi dan fogging di banjar tersebut.
Laporan warga terserang chikungunya diketahui setelah mereka berobat ke dokter praktik swasta pada Kamis (23/12) malam. Kemudian Jumat (24/12), Dinas Kesehatan Tabanan langsung melakukan investigasi ke lapangan dan ditemukan 15 penderita dengan kondisi yang dialami demam hingga merasakan nyeri otot. *des
Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana, mengatakan laporan dari puskesmas kondisi 15 penderita yang sebelumnya dicurigai terjangkit chikungunya sudah membaik. Mereka sudah dinyatakan sembuh karena sebelumnya tak sampai ada yang menjalani opname. “Laporan dari puskesmas kondisinya sudah sembuh,” ujar Nariana, Selasa (28/12).
Namun untuk memastikan jenis penyakit secara detail, Dinas Kesehatan Tabanan rencananya mengambil sampel serum terhadap 15 penderita yang dicurigai terdampak chikungunya pada Rabu (29/12) hari ini.
Sampel serum tersebut akan dikirim ke BTKL PP (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit) di Surabaya. “Sesuai arahan Provinsi Bali, besok (hari ini) akan diambil sampel serumnya dan akan dikirim ke lab BTKLPP Surabaya,” tegas Nariana.
Dia pun memastikan untuk sekarang tidak ada tambahan warga di Desa Meliling yang terserang penyakit dicurigai chikungunya. Namun dia mengimbau terhadap seluruh masyarakat agar program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) jangan lemah dan harus ditingkatkan kembali. “Masyarakat harus tetap waspada di situasi cuaca sekarang, saling mengingatkan untuk melakukan gerakan PSN ini,” pinta Nariana.
Menurutnya nyamuk chikungunya ini sama dengan nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Secara klinis DBD mengarah pada pendarahan mulai yang ringan sampai bisa terjadi shock. Sedangkan chikungunya klinisnya pada nyeri dan sakit sendi. “Jadi kalau ada keluhan seperti itu masyarakat bisa segera melapor ke puskesmas terdekat. Tak hanya pada penyakit ini tetapi terhadap penyakit lainnya,” saran Nariana.
Sebelumnya diberitakan, 15 warga di Banjar Meliling Kawan, Desa Meliling dilaporkan terserang chikungunya. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Susila membenarkan hal tersebut. Bahkan untuk menindaklanjuti kasus itu telah dilakukan investigasi dan fogging di banjar tersebut.
Laporan warga terserang chikungunya diketahui setelah mereka berobat ke dokter praktik swasta pada Kamis (23/12) malam. Kemudian Jumat (24/12), Dinas Kesehatan Tabanan langsung melakukan investigasi ke lapangan dan ditemukan 15 penderita dengan kondisi yang dialami demam hingga merasakan nyeri otot. *des
Komentar