Terus Berinovasi, Klungkung Ukir Prestasi di Masa Pandemi
SEMARAPURA, NusaBali
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, tidak menghalangi Pemkab Klungkung untuk terus berinovasi.
Bahkan, 3 program inovasi yang digagas Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berhasil tembus ‘Top Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021’.
Tiga program inovatif Pemkab Klungkung yang lolos Top KIPP 2021 tersebut, masing-masing Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Gema Santi, Program Datangi-Obati-Rawat Kesehatan Masyarakat (Dorkesmas), serta Program Uyah (Garam) Kusamba Gema Santi. Ketiga program ini berhasil lolos nominasi Top KIPP 2021 di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD.
Ketiga program inovasi tersebut menjadikan Klungkung sebagai satu-satunya kabupaten se-Indonesia yang lolos di seluruh 3 kriteria kelompok. Program TOSS Gema Santi bersaing dengan 102 inovasi se-Indonesia. Saat ini, TOSS Gema Santi sudah masuk TOP Inovasi KIPP 15 besar, tinggal mencari posisi 5 besar.
Begitu pula inovasi Program Dorkesmas, bersaing dengan 49 inovasi se-Indonesia. Saat ini Program Dorkesman sudah masuk 15 besar, untuk kemudian mencari posisi 5 besar. Sedangkan kelompok umum inovasi Program Uyah Kusamba, bersaing ketat dengan 1.458 inovasi dari berbagai daerah se-Indonesia. Saat ini, Program Uyah Kusamba sudah masuk 90 besar, untuk kemudian mencari posisi 40 besar.
Jauh sebelumnya, Pemkab Klungkung juga sudah meloloskan inovasi Program Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara) dan Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) ditetapkan sebagai ‘Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018’. Dari inovasi tersebut, Pemkab Klungkung berhasil mendapat reward berupa Dana Insentif Daerah (DID). Dana itulah yang digunakan untuk penguatan dan pengembangan inovasi ini di tempat lain.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, mengatakan untuk percepat pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dibutuhkan program terobosan yang efisien. Program ini juga mampu memberi manfaat kepada masyarakat. Bupati Suwirta bersyukur karena Klungkung mampu menciptakan sejumlah program di mana 3 program inovatif diakui di tingkat nasional tahun 2021 ini. "Tidaklah mudah menciptakan program terobosan yang efisien, outputnya jelas, dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Bupati Suwirta di Semarapura, Kamis (29/12).
Menurut Bupati Suwirta, tahun 2021 ini hanya Klungkung satu-satunya kabupaten/kota di Indonesa yang berhasil meloloskan program inovatif untuk tiga kategori sekaligus. "Semoga apa yang kita lakukan ini nantinya membuahkan hasil maksimal. Tentu inovasi ini suatu percepatan untuk menggali potensi dan menyelesaikan masalah. Jadi, inovasi ini sebenarnya merupakan program yang sudah ada, kemudian kita percepat dengan konsep inovasi/branding inovasi," terang Bupati asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.
Disebutkan, Program TOSS Gema Santi merupakan langkah Pemkab memerangi sampah, melalui kerjasama antara Pemkab Klungkung dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta. Dalam program ini, sampah diolah menjadi energi (waste management & waste to energy) melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi.
Program TOSS Gema Santi ini memiliki sejumlah keunggulan, antara lain, tidak adanya proses pemilahan sampah lenih dulu. Dalam hal ini, sampah akan diolah secara langsung dengan menggunakan bio activator, hingga dalam waktu 3 hari bau hilang dan dalam tempo 10 hari volume sampah sudah berkurang. Program ini menghasilkan briket dan pelet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan listrik. "Yang terpenting, Klungkung bisa bersih dari sampah," tegas Bupati Suwirta.
Untuk mendukung inovasi TOSS Gema Santi ini, Bupati Suwirta bersama dinas terkait sudah rutin turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang bagaimana cara mengajarkan memilah sampah dari sumber atau telajakan rumah masing-masing.
Sementara, inovasi garam beryodium dengan label Uyah Kusamba Gema Santi, merupakan solusi bagaimana cara agar garam ini bisa menjadi mata pencaharian khusus bagi petani garam lokal. Di samping itu, harga garam bisa stabil. Saat ini, Uyah Kusamba sudah dijual di toko-toko swalayan yang ada di wilayah Kabupaten Klungkung. Uyah Kusamba dijual dengan harga Rp 5.000 per 250 gram atau Rp 20.000 per kilogram.
Untuk bahan baku garam, koperasi membeli dari petani garam lokal dengan harga Rp 10.000 per kilogram. Untuk produksi garam beryodium, dalam sebulan dapat menghasilkan 1.200 bungkus. "Garam ini kini diolah dan dikemas secara modern, sehingga menghasilkan garam bercitarasa gurih yang bermanfaat bagi kesehatan dengan kandungan yodiumnya," papar Bupati Suwirta.
Sebaliknya, untuk inovasi Program Dorkesmas, para petugas medis akan mendatangi/memberikan pelayanan bagi masyarakat Klungkung sampai ke daerah pelosok menggunakan sepeda motor, khususnya warga yang tidak bisa ke Puskesmas sesuai wilayah Puskesmas masing-masing.
Sementara itu, untuk pengentasan kemiskinan tahun 2021, Pemkab Klungkung melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) melakukan bedah rumah terhadap 112 KK miskin, dengan anggaran sekitar Rp 6 miliar.
Dari sisi pembangunan, juga dibangun Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di bekas Galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung seluas sekitar 290 hektare. Dengan program pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) yang diluncutkan Gubernur Wayan Koster ini, nantinya akan terbangun kawasan ekonomis tinggi.
"Selain Kawasan PKB, juga dibangun Pelabuhan Sampalan (di Desa Batunungggul, Kecamatan Nusa Penida). Pelabuhan khusus boat ini akan beroperasi awal tahun 2022 depan," kata Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta menyebutkan, tahun 2021 adalah tahun yang cukup berat bagi seluruh daerah di Bali, termasuk Kabupaten Klungkung, akibat pandemi Covid-19. Selain harus mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah pusat, Pemkab Klungkung juga terus bersinergi dalam penanganan Covid-19. “Meski demikian, upaya pengembangan dan mensinergikan inovasi-inovasi daerah tetap dijalankan dan membutuhkan tenaga yang lebih ekstra lagi,” jelas politisi PDIP yang sudah dua periode menjabat Bupati Klungkung ini.
Sektor-sektor unggulan masih tetap digerakkan dalam situasi pandemi ini. Bahkan, sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) maupun penyerapan tenaga kerja di Klungkung dalam beberapa tahun. Sektor industri juga terus meningkat, utamanya industri sedang.
Produk unggulan Klungkung lainnya, berupa kerajinan kain tenun endek dan kulit yang memiliki corak dan warna tersendiri dan bisa dikembangkan menjadi produk-produk seperti pakaian jadi, tas, dan sepatu. "Industri ini banyak dikembangkan di Kecamatan Klungkung dan Dawan,” beber Bupati Suwirta. *wan
1
Komentar