Pegiat Lingkungan Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Legian
MANGUPURA, NusaBali.com - Serbuan sampah tahunan yang muncul di Pantai Legian Bali memacu Trash Hero Indonesia untuk melakukan aksi bersih-bersih pantai serta edukasi, Kamis (30/12./2021).
Dengan menggandeng beberapa komunitas pegiat lingkungan lainnya seperti Sungai Watch dan komunitas Boardriders Legian, aksi mulai pukul 07.00 Wita tersebut berfokus dengan pembersihan sampah plastik di kawasan pantai Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.
"Di penghujung tahun selalu seperti ini sampah dibawa oleh lautan dan bermuara di pantai-pantai yang ada di Bali, salah satunya di Pantai Legian ini. Selain mengurangi nilai keindahan pantai keberadaan sampah plastik ini jika dibiarkan hanyut ke dalam laut lagi, maka akan membahayakan biota laut," ujar Wayan Akasa Ketua Trash Hero Indonesia yang juga turun melakukan aksi.
Melihat volume sampah plastik yang lumayan banyak Trash Hero Indonesia mengerahkan 70 orang relawan yang berasal dari berbagai chapter seperti Trash Hero chapter Canggu, Batubulan, Gumicik, Nusa Dua, Renon, Belayu, Blahbatuh, Payangan dan Kuta untuk melakukan aksi bersih-bersih pantai sekaligus memberikan motivasi kepada pengunjung pantai agar berpartisipasi ikut membersihkan sampah plastik dan turut menjaga kebersihan pantai.
"Tentunya tujuan utama kehadiran Trash Hero dalam fenomena sampah tahunan ini agar masyarakat setempat atau pengunjung dapat menyadari bahwa keberadaan sampah plastik kian memprihatinkan, dan mulai menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan dengan mengurangi produk plastik sekali pakai," terang Wayan Aksara.
Sementara itu Giri, relawan Komunitas Sungai Watch, mengatakan bahwa dirinya bersama relawan Sungai Watch sejak 9 Desember 2021 hingga hari ini telah rutin membersihkan keberadaan sampah plastik tahunan 'kiriman' di sejumlah pantai seperti Pantai Nyanyi, Perancak, Batu Belig, Petitenget, hingga Legian.
"Ada total 35 ton sampah plastik yang terkumpul dari sampah tahunan tersebut. Kenapa sampah banyak ada di laut? Karena kurangnya kedisiplinan serta kesadaran masyarakat yang berada di hulu terkait pembuangan sampah yang baik dan benar," katanya.
Kemudian Ketua Boardriders Legian, Ketut Wena, yang juga turut serta dalam aksi bersih-bersih pantai tersebut menyatakan bahwa kemunculan sampah tahunan diperkirakan telah terjadi sejak lama.
"Kira-kira di tahun 1990 itu sampah yang bermuara di Pantai Legian merupakan sampah organik seperti patahan kayu dan rerumputan. Namun seiring berjalannya waktu sampah plastik mulai muncul dan saat ini kian tak terkendali," ucap pria asal Legian tersebut.
Lebih lanjut Wayan Aksara menjelaskan melihat keberadaan sampah plastik yang telah mencemari pantai hingga lautan hendaknya masyarakat mulai sadar dan disiplin dalam mengelola produksi sampahnya dimulai dari skala keluarga. Dan mengamalkan secara maksimal dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
"Mengingat pulau Bali merupakan salah satu pulau destinasi tujuan wisata dunia maka sangat penting untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan bebas sampah plastik, selain itu untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang ada dalam hal ini laut seperti ikan, terumbu karang dan biota laut lainnya," terangnya.
Lebih jauh Wayan Aksara mengatakan bahwa biasanya kiriman sampah tahunan akan berhenti setelah melalui satu Minggu pertama di bulan Januari di setiap tahunnya.
"Dengan adanya aksi ini tentunya kami berharap agar perlahan dapat mengurangi volume kiriman sampah tahunan seperti yang terjadi di Pantai Legian ini," tutupnya.
Komentar