Dinas Kesehatan Tracing Mulai Hari Ini
Wisatawan ‘Terinfeksi’ Omicron Menginap di Hotel Kawasan Kuta Selatan
Versi Kadis Kesehatan, Ketut Suarjaya, Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron berlibur di Bali, 20-25 Desember 2021.
DENPASAR, NusaBali
Seorang wisatawan domostik (Wisdom) asal Surabaya, Jawa Timur terdeteksi terjangkit Covid-19 varian Omicron sepulang dari liburan di Bali. Yang bersangkutan diketahui menginap di sebuah hotel kawasan Kuta Selatan, Badung. Menyusul kasus tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Bali pun akan terjun lakukan tracing secara masif, mulai Senin (3/1) ini.
Adanya Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron sepulang dari perjalanan ke Bali ini diakui oleh Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) dan Tim Peneliti Unair, Prof dr Maria Lucia Inge Lusida MKes PhD SpMK, sebagaimana dilansir detikcom, Minggu (2/1). Prof Maria Lucia menjelaskan, pihaknya sudah melapor ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal satu whole genome dari Surabaya terdeteksi varian Omicron ini.
"Kita kan biasa rutin melakukan surveillance. Pertama kali mungkin ya ketemu di sini di Surabaya. Sudah kita laporkan ke Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin, Red), sudah dilaporkan di data bank GISAID," jelas Prof Maria Lucia.
Menurut Prof Maria Lucia, ITD Unair rutin melakukan pemeriksaan whole genome dari Jawa Timur. Sebab, pihaknya ditugaskan oleh Kemenkes untuk meng-cover seluruh sampel di Jawa Timur. Selama ini, pihaknya banyak menerima sampel dari beberapa rumah sakitdan laboratorium. Tetapi, sekarang tidak sebanyak saat varian Delta merebak. Disebutkan, ini kasus varian Omicron pertama yang terdeteksi di Jawa Timur.
Sementara, Dinas Kesehatan Provinsi Bali akan menerjunkan tim tracing dan testing secara masif, mulai 3 Januari 2022 ini, menyusul adanya Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron sepulang dari liburan ke Pulau Dewata. Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, mengatakan timnya secara khusus akan melakukan tracing dan testing di hotel tempat Wisdom bersangkutan menginap.
"Tempatnya menginap sudah diketahui di kawasan Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Makanya, kita akan terjunkan tim tracing dan testing secara masif besok (hari ini, Red)," ujar Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Minggu sore.
Menurut Suarjaya, tracing dan testing akan diawali di hotel tempat wisatawan tersebut menginap. Setelah itu, tracing dan testing akan diperlebar lagi ke lokasi di mana Wisdom bersangkutan sempat jalan-jalan.
"Yang bersangkutan sempat jalan-jalan ke kawqasan wisata Kuta (Kecamatan Kuta, Badung) dan Desa Canggu (Kecamatan Kuta Utara, Badung). Jadi, tracing dan testing juga dilebarkan ke kawasan itu,” terang Suarjaya.
Suarjaya pun mengimbau agar warga masyarakat yang merasa mengalami gejala dan kondisi sakit, segera memeriksakan diri dan menjalani testing saja. Walaupun sebenarnya varian Omicron ini tidak bergejala berat bagi yang terinfeksi, namun sangat penting dilakukan antisipasi dengan testing.
"Karena tingkat penularan varian Omicron sangat cepat, kami harap masyarakat yang ada gejala atau sakit segera melakukan pemeriksaan dan testing," tegas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Suarjaya menyebutkan, Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron itu belum tentu terinfeksi saat liburan di Bali. Yang bersangkutan diketahui pergi ke Bali bersama satu keluarga melalui jalur darat dai arah barat di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, 20 Desember 2021 lalu. Kemudian, mereka keluar dari Bali melalui jalur yang sama, 25 Desember 2021.
Versi Suarjaya, masa inkubasi virus Covid-19 adalah 10 hari sejak terinfeksi. "Bisa saja yang bersangkutan sudah terinfeksi di luar Bali. Orang bergejala itu kan setelah 10 hari terinfeksi. Makanya, kita belum bisa pastikan orangnya kena di Bali atau di luar Bali? Nah, dalam tracing dan testing nanti akan mengungkap," tegas alumni Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini.
Suarjaya menegaskan, ada tidaknya varian Omicron menyebar di Bali, nantinya akan terungkap dalam 10 hari ke depan. Pasalnya, kalau ada yang terinfeksi, gejalanya tidak langsung muncul hari itu, tapi 10 hari kemudian.
Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron itu, kata Suarjaya, sebenarnya sudah vaksinasi lengkap (dosis II) dan taat menggunakan aplikasi PeduliLindungi di beberapa kawasan. Karena itu, semuanya harus telusuri lebih detail, agar kasusnya jadi jelas.
Sementara itu, Kasat Pol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Darmadi, juga mengatakan Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron sepulang dari liburan di Bali, kemungkinan terinfeksi di luar Bali. "Saat masuk Bali ke Bali kan melewati skrining ketat. Mungkin saat itu belum bergejala, karena inkubasi virus kan 10 hari," jelas Rai Darmadi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin.
Ditanya soal penjagaan pintu-pintu masuk Bali seperti Pelabuhan Gilimanuk perlu diperketat lagi, menurut Rai Darmadi, selama ini penjagaan di sana sudah sangat ketat. "Petugas kita sangat maksimal di Pelabuhan Gilimanuk, ada tes PCR segala dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga. Kita tunggu saja hasil tracing dan testing yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Bali," tandas birokrat asal kawasan seberang Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini. *nat
Adanya Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron sepulang dari perjalanan ke Bali ini diakui oleh Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) dan Tim Peneliti Unair, Prof dr Maria Lucia Inge Lusida MKes PhD SpMK, sebagaimana dilansir detikcom, Minggu (2/1). Prof Maria Lucia menjelaskan, pihaknya sudah melapor ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal satu whole genome dari Surabaya terdeteksi varian Omicron ini.
"Kita kan biasa rutin melakukan surveillance. Pertama kali mungkin ya ketemu di sini di Surabaya. Sudah kita laporkan ke Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin, Red), sudah dilaporkan di data bank GISAID," jelas Prof Maria Lucia.
Menurut Prof Maria Lucia, ITD Unair rutin melakukan pemeriksaan whole genome dari Jawa Timur. Sebab, pihaknya ditugaskan oleh Kemenkes untuk meng-cover seluruh sampel di Jawa Timur. Selama ini, pihaknya banyak menerima sampel dari beberapa rumah sakitdan laboratorium. Tetapi, sekarang tidak sebanyak saat varian Delta merebak. Disebutkan, ini kasus varian Omicron pertama yang terdeteksi di Jawa Timur.
Sementara, Dinas Kesehatan Provinsi Bali akan menerjunkan tim tracing dan testing secara masif, mulai 3 Januari 2022 ini, menyusul adanya Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron sepulang dari liburan ke Pulau Dewata. Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, mengatakan timnya secara khusus akan melakukan tracing dan testing di hotel tempat Wisdom bersangkutan menginap.
"Tempatnya menginap sudah diketahui di kawasan Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Makanya, kita akan terjunkan tim tracing dan testing secara masif besok (hari ini, Red)," ujar Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Minggu sore.
Menurut Suarjaya, tracing dan testing akan diawali di hotel tempat wisatawan tersebut menginap. Setelah itu, tracing dan testing akan diperlebar lagi ke lokasi di mana Wisdom bersangkutan sempat jalan-jalan.
"Yang bersangkutan sempat jalan-jalan ke kawqasan wisata Kuta (Kecamatan Kuta, Badung) dan Desa Canggu (Kecamatan Kuta Utara, Badung). Jadi, tracing dan testing juga dilebarkan ke kawasan itu,” terang Suarjaya.
Suarjaya pun mengimbau agar warga masyarakat yang merasa mengalami gejala dan kondisi sakit, segera memeriksakan diri dan menjalani testing saja. Walaupun sebenarnya varian Omicron ini tidak bergejala berat bagi yang terinfeksi, namun sangat penting dilakukan antisipasi dengan testing.
"Karena tingkat penularan varian Omicron sangat cepat, kami harap masyarakat yang ada gejala atau sakit segera melakukan pemeriksaan dan testing," tegas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Suarjaya menyebutkan, Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron itu belum tentu terinfeksi saat liburan di Bali. Yang bersangkutan diketahui pergi ke Bali bersama satu keluarga melalui jalur darat dai arah barat di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, 20 Desember 2021 lalu. Kemudian, mereka keluar dari Bali melalui jalur yang sama, 25 Desember 2021.
Versi Suarjaya, masa inkubasi virus Covid-19 adalah 10 hari sejak terinfeksi. "Bisa saja yang bersangkutan sudah terinfeksi di luar Bali. Orang bergejala itu kan setelah 10 hari terinfeksi. Makanya, kita belum bisa pastikan orangnya kena di Bali atau di luar Bali? Nah, dalam tracing dan testing nanti akan mengungkap," tegas alumni Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini.
Suarjaya menegaskan, ada tidaknya varian Omicron menyebar di Bali, nantinya akan terungkap dalam 10 hari ke depan. Pasalnya, kalau ada yang terinfeksi, gejalanya tidak langsung muncul hari itu, tapi 10 hari kemudian.
Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron itu, kata Suarjaya, sebenarnya sudah vaksinasi lengkap (dosis II) dan taat menggunakan aplikasi PeduliLindungi di beberapa kawasan. Karena itu, semuanya harus telusuri lebih detail, agar kasusnya jadi jelas.
Sementara itu, Kasat Pol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Darmadi, juga mengatakan Wisdom asal Surabaya yang terdeteksi varian Omicron sepulang dari liburan di Bali, kemungkinan terinfeksi di luar Bali. "Saat masuk Bali ke Bali kan melewati skrining ketat. Mungkin saat itu belum bergejala, karena inkubasi virus kan 10 hari," jelas Rai Darmadi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin.
Ditanya soal penjagaan pintu-pintu masuk Bali seperti Pelabuhan Gilimanuk perlu diperketat lagi, menurut Rai Darmadi, selama ini penjagaan di sana sudah sangat ketat. "Petugas kita sangat maksimal di Pelabuhan Gilimanuk, ada tes PCR segala dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga. Kita tunggu saja hasil tracing dan testing yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Bali," tandas birokrat asal kawasan seberang Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini. *nat
1
Komentar