Bali Catatkan Rekor Terendah, Sehari Cuma Muncul 1 Kasus Corona
Tahun 2022, Sekolah di Bali PTM 100%
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali terus menunjukkan tanda-tanda mereda. Bahkan, pada hari kedua tahun 2022, Minggu (2/1), di Bali hanya muncul 1 kasus baru Covid-19.
Inilah rekor kasus harian terendah di Bali selama pamdemi. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, satu-satunya kasus baru per 2 Januari 2022 muncul di Kabupaten Badung. Sedangkan 8 kabupaten/kota lainnya di Bali, nihil kasus baru. Catatan lainnya, tidak ada pasien sembuh maupun meninggal per Minggu (2/1).
Ini merupakan kasus harian terendah di Bali sepanjang pandemi Covid-19, yang sudah berlangsung selama hampir 2 tahun sejak Maret 2020 lalu. Dalam kurun 4 pekan terakhir, di Bali tercatat 5 kali muncul kasus rendah dengan hanya 2 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasus rendah tersebut, masing-masing 11 Desember 2021 (ketika muncul 2 kasus baru bersamaan dengan 9 pasien sembut tanpa ada yang meninggal), 15 Desember 2021 (ketika muncul 2 kasus baru bersamaan dengan 19 pasien sembuh tanpa ada yang meninggal), 23 Desember 2021 (ketika muncul 2 kasus baru bersamaan dengan 14 pasien sembuh dan 1 pasien meninggal), 24 Desember 2021 (ketika muncul 2 kasus baru bersamaan dengan 2 pasien sembuh dan 1 pasien meninggal), dan 29 Desember 2021 (ketika muncul 2 kasus baru bersamaan dengan 3 pasien sembuh tanpa ada yang meninggal).
Perlu dicatat, dalam kurun 4 pekan terakhir sejak 6 Desember 2021, jumlah kasus baru Covid-19 di Bali mencapai 133 orang. Ini jauh lebih rendah dibanding jumlah pasien sembuh dalam periode sama, yang mencapai total 223 orang. Sedangkan jumlah pasien Corona yang meninggal dunia di Bali selama 4 pekan terakhir mencapai 11 orang.
Secara keseluruhan, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi Maret 2020 hingga 2 Januari 2022 tembus 114.393 kasus. Dari jumlah itu, 110.271 orang di antaranya sudah berhasil sembuh. Artinya, tingkat kesembuhan di Bali tembus angka 96,40 persen dari total 114.393 kasus positif.
Sedangkan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia sejak awal pandemi hingga saat ini mencapai 4.059 orang atau 3,55 persen dari total 114.393 kasus positif. Sementara jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan maupun isolasi) di Bali saat ini tinggal 63 orang atau 0,05 persen dari total 114.393 kasus positif.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, menyebutkan kasus terendah hingga mencapau hanya 1 kasus sehari ini menunjukkan kondisi pandemi yang semakin melandai dan kondusif. Menurut Made Rentin, hal ini mengindikasikan tingkat ketaatan protokol kesehatan di Bali yang konsiten, sementara capaian vaksinasi yang sudah tinggi sangat efektif untuk menangkal penyebaran Covid-19
Meski demikian, Satgas Penanganan Covid-19 tetap mengingatkan kewaspadaan. “Mari kita semua tingkatkan kewaspadaan, karena jika melihat masa inkubasi virus Covid-19, maka dampak dari Natal dan Tahun Baru (Nataru) baru akan terlihat pada minggu kedua atau ketiga bulan Januari 2022 nanti,” jelas Made Rentin kepada NusaBali, tadi malam.
“Hasil evaluasi secara umum terkait pelaksanaan Nataru, semua berjalan lancar dan kondusif. Semua patuh terhadap Prokes,” lanjut birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali ini.
Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali pastikan akan melaksakanan pola pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen tahun 2022 ini. PTM 100 persen itu diberlakukan pada sekolah SMA/SMK dan SLB yang menjadi tanggung jawab provinsi.
Kadisdikpora Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan persiapan PTM sudah sangat siap di seluruh Bali. Disebutkan, ada 158 SMA/SMK dan SLB di seluruh Bali yang menjadi tanggung jawab Disdikpora Provinsi Bali dan akan menkalani PTM 100 persen. Mereka sudah menyiapkan PTM sejak setahun lalu, mulai dari vaksinasi para guru, vaksinasi petugas sekolah, hingga vaksinasi para siswa.
"Vaksinasi sudah selesai untuk guru, petugas sekolah, hingga para siswa. Itu kan artinya syarat untuk PTM sudah terpenuhi. Jadi, SMA/SMK dan SLB di seluruh Bali sudah sangat siap untuk PTM. Bahkan, kami pastikan PTM akan berjalan 100 persen, tidak lagi 50 persen dari kapasitas seperti sebelumnya," ujar Ngurah Boy dalam keterangan persnya di Denpasar, Minggu kemarin.
Menurut Ngurah Boy, pelaksanaan PTM di SMA/SMK dan SLB nanti tetap harus mengikuti aturan pemerintah, dengan mengedepankan pencegahan penularan Covid-19. "Artinya, walaupun semua sekolah SMA/SMK dan SLB sudah menjalani vaksinasi, protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat. Kita sudah wanti-wanti kepada sekolah di seluruh Bali agar disiplin melaksanakan Prokes," tandas birokrat asal Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Ngurah Boy mengatakan pihaknya tetap melakukan antisipasi jika nantinya terjadi kasus positif Covid-19 di sekolah, dengan cara segera menutup kegi9atan PTM sekolah bersangkutan untuk sementara waktu. "Sama seperti temuan di salah satu sekolah di Kabupaten Tabanan. Begitu ada yang positif Corona, sekolah langsung ditutup sementara. Itu sudah Protap kita. Mudah-mudahan sih semua berjalan lancar," harap Ngurah Boy.
Menurut Ngurah Boy, sekolah SMA/SMK dan SLB di Bali akan diawasi ketat oleh Satgas Penanganan Covid-19 di masing-masing tingkatan, supaya pelaksanaan Prokes berjalan dengan baik. Disdikpora Provinsi Bali pun sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali terkait pengawasan PTM di SMA/SMK dan SLB ini.
Untuk PTM langsung ini, kata Ngurah Boy, pihak sekolah sudah diminta mengikuti arahan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menristek Dikti), Nadiem Makarim, supaya mengedepankan pola pembelajaran yang efektif dan kontekstual. "Artinya, guru ketika memberikan materi kepada siswa, dilakukan dengan penyajian yang fleksibel, tidak berpanjang lebar," papar mantan Sekretaris Inspektorat Provinsi Bali ini. *nat,nar
Komentar