nusabali

Belum Dipastikan PTM 100 Persen

Disdikpora Tunggu Keputusan Satgas Kabupaten

  • www.nusabali.com-belum-dipastikan-ptm-100-persen

Ada beberapa hal yang mengganjal, jika PTM 100 persen diterapkan. Salah satunya lama siswa di sekolah selama enam jam. Namun kantin sekolah belum dibolehkan beroperasi.

SINGARAJA, NusaBali

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng hingga Minggu (2/1) kemarin belum memutuskan akan memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terbaru terkait PTM di tahun 2022.

Keputusan PTM 100 persen akan dilangsungkan jika sudah mendapatkan persetujuan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng.

Melihat perkembangan Covid-19 di Kabupaten Buleleng yang saat ini berada di status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level II, sepekan terakhir kasus konfirmasi baru bertahan di angka nol alias nihil. Capaian vaksinasi tenaga kependidikan di Buleleng juga telah mencapai 90 persen lebih. Begitu juga vaksin masyarakat lansia dosis 2 sudah mencapai 60,59 persen atau 48.856 orang dari target 80.637 orang lansia.

Data tersebut melihat ketentuan dalam SKB 4 Menteri sudah memenuhi untuk pelaksanaan PTM 100 persen. Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika dikonfirmasi Minggu (2/1) kemarin tak menampik data dan situasi terkini perkembangan Covid-19 di Buleleng. Hanya saja menurutnya ada beberapa hal yang perlu dikoordinasikan kembali dan dibahas bersama Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng.

“Besok (Senin, 3/1) awal semester genap masih PTMT seperti sebelumnya. Kami belum memutuskan, karena di SKB 4 Menteri dapat dilaksanakan pada Bulan Januari. Kami masih mematangkan persiapan, termasuk besok (hari ini,red) akan berkoordinasi dengan pusat untuk PTM di tahun 2022 ini,” ungkap Astika.

Pejabat asal Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini mengatakan, ada beberapa hal yang mengganjal, jika PTM 100 persen diterapkan. Salah satunya lama siswa di sekolah selama enam jam. Namun kantin sekolah belum dibolehkan beroperasi.

“Ini masih kami pikirkan. Memang bisa saja siswa ke sekolah dengan membawa bekal dari rumah. Tetapi kendalanya tidak semua orangtua siswa mampu menyiapkan bekal anak mereka saat berangkat sekolah. Di Buleleng kan banyak siswa yang ngekost tidak tinggal dengan orang tua,” imbuhnya.

Dia pun mengaku masih mencari kejelasan terkait ketentuan tersebut sembari menunggu keputusan Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng. Sementara jika dilihat dari segi kesiapan sarana penunjang prokes, seluruh sekolah di Buleleng sudah dinyatakan sangat siap. “Besok kami rapat koordinasi dengan pusat dan Satgas, mudah-mudahan dua hari lagi sudah ada keputusan,” tutup Astika. *k23

Komentar