Desa Adat Pekutatan Bangun Krematorium
Bupati Tamba : Jangan Dijadikan Ajang Bisnis!
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri sosialisasi terkait rencana pembangunan krematorium Kabupaten Jembrana di Desa Adat Pekutatan, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, digelar di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Pekutatan, Rabu (5/1).
Dalam kesempatan itu, Bupati Tamba berpesan agar rencana pembangunan krematorium yang akan dikelola pihak desa adat setempat tidak dijadikan ajang bisnis.
Hadir dalam acara sosialiasi itu, Sekda Jembrana I Made Budiasa, berserta sejumlah Kepala OPD Pemkab Jembrana. Hadir pula pihak Majelis Desa Adat (MDA) Jembrana, PHDI Jembrana, dan peserta sosialiasi dari para jajaran tokoh Desa Pekutatan serta tokoh Desa Adat Pekutatan.
Sebelum menggelar pertemuan, Bupati Tamba bersama rombongan sempat bersembahyang di Pura Dalem Desa Adat Pekutatan. Pertemuan sosialisasi dengan para tokoh masyarakat Desa Pekutatan itu, diketahui merupakan pertemuan yang keempat kali digelar untuk mempertegas rencana pembangunan krematorium di Desa Adat Pekutatan yang rencananya dibangun di areal Setra Desa Adat Pekutatan.
Bupati Tamba mengatakan, dalam pembangunan krematorium, nantinya akan dipergunakan untuk membantu meringankan beban umat dalam melaksanakan prosesi pengabenan. Dirinya pun mengaskan jangan sampai ada bisnis. "Desa Pekutatan ini akan sangat mulia sekali jika dapat membantu seluruh warga Jembrana. Terutama masyarakat yang sekiranya dengan keterbatasan dalam hal biaya, keterbatasan waktu, ataupun keluarga dapat melakukan pengabenan dengan krematorium," ucapnya.
Menurut Bupati Tamba, dipilihnya Desa Pekutatan untuk lokasi pembangunan krematorium ini, juga mempertimbangkan wilayah Pekutatan sebagai salah satu wilayah destinasi wisata. Dengan keberadaan pembangunan krematorium nanti, harapannya bisa menjadi salah satu tujuan wisatawan. "Tempat krematorium ini akan juga menjadi tujuan wisatawan untuk menyaksikan prosesi tesebut. Tentu hal ini akan menjadi penghasilan buat desa adat. Nah hasil itu bisa disisihkan untuk membantu masyarakat desa yang melakukan pengabenan yang tidak mampu dalam hal biaya. Sehingga tidak ada kesan pengelola krematorium berjualan sorga (ajang bisnis)," ucap Bupati Tamba.
Bupati Tamba mengatakan, penghasilan dari keberadaan krematorium nanti, bisa didapat dari penjualan makanan, sarana upakara, parkir, dan wisatawan yang hadir menyaksikan prosesi kremasi tersebut. Sehingga ekonomi masyarakat desa pun akan bergerak. "Untuk pertama kali setelah selesai dibangun nanti, akan ada pendampingan dari Pemda (Pemkab) agar dipastikan berjalan dengan baik. Selanjutnya baru akan diserahkan kepada desa adat untuk mengelolanya. Tentu nantinya akan selalu dipantau agar semua dapat berjalan sesuai fungsinya," kata Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana.
Untuk merealisasikan rencana pembangunan krematorium di Desa Adat Pekutatan, kata Bupati Tamba, sudah disiapkan bantuan dana dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sebesar Rp 13.484.580.000 di tahun anggaran 2022. "Dengan bantuan BKK sebesar Rp 13 miliar, pembangunan krematorium ini akan dibangun sangat lengkap, tertata, dan memberikan pelayanan yang baik. Kita minta rancangan penataan krematorium nantinya, juha agar sesuai dengan kaidah dan estetika," ujar Bupati Tamba.
Dalam kesempatan pertemuan itu, Bupati Tamba juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Bali Wayan Koster atas bantuan biaya pembangunan krematorium di Jembrana. Dirinya pun berharap kepada warga Desa Adat Pekutatan nantinya juga bisa hadir menyambut Gubernur Koster yang rencana hadir meninjau lokasi sekaligus menyerahan bantuan dana pembangunan krematorium serta penyerahan bantuan rehab Pura Jagatnatha Jembrana pada Rabu (12/1) nanti. "Tentunya kita harus berterima kasih kepada Bapak Gubernur atas segala bantuannya kepada Jembrana," ucap Bupati Tamba.
Bendesa Adat Pekutatan I Made Ariyasa mengatakan, ucapan terima kasih mewakili warga Desa Adat Pekutatan kepada Bupati dan Gubernur Bali atas bantuan rencana pembangunan krematorium di Desa Adat Pekutatan. Menurutnya, rencana pembangunan krematorium itu sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Khususnya pada atma kerthi dalam meringankan beban masyarakat saat ada upacara kematian. "Kalau tanggapan masyarakat, sangat setuju dengan rencana pembangunan krematorium ini. Melalui pertemuan-pertemuan dan sosialisasi di banjar dan desa, masyarakat Desa Adat Pekutatan sangat mendukung rencana pembangunan krematorium ini," ucap Ariyasa. *ode
Komentar