Perhelatan Pawai Ogoh-ogoh Diputuskan Minggu Depan

Sebab, selain Surat Edaran (SE) MDA terkait teknis pelaksanaan pembuatan dan pawai ogoh-ogoh, Disbud Badung saat ini masih menunggu keputusan dari Satgas Covid-19.

“Setelah tanggal 9 Januari ini baru kami bisa pastikan (menggelar pawai atau tidak, Red), karena masih menunggu keputusan dari Satgas Covid-19 terkait kondisi Covid-19 di Badung,” kata Kadisbud Badung I Gede Eka Sudarwitha, Kamis (6/1).

Mengacu pada SE Majelis Desa Adat Provinsi Bali, jelas Sudarwitha, saat pawai ogoh-ogoh maksimal boleh diikuti 50 orang, dan pawai dilaksanakan maksimal hingga pukul 20.00 Wita. Namun persoalannya juga harus dilihat perkembangan Covid-19 di Kabupaten Badung pasca liburan Natal dan Tahun Baru 2022. “Untuk hal ini (pawai ogoh-ogoh, Red) memang perlu berkoordinasi dengan pihak Satgas Covid-19, sehingga aman untuk dilaksanakan,” kata mantan Camat Petang tersebut.

Pemkab Badung sendiri sudah memutuskan memberikan bantuan dana kreativitas pembuatan ogoh-ogoh serangkaian malam pengerupukan jelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944. Pemberian dana kreativitas pembuatan ogoh-ogoh sudah diputuskan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dengan persetujuan DPRD Badung.

Besaran yang diputuskan, yakni Rp 10 juta per sekaa teruna maupun yowana. Jumlah ini jauh mengalami penurunan dibadingkan sebelumnya senilai Rp 40 juta. “Jumlah penerima bantuan ada sebanyak 540 sekaa teruna dan 12 yowana,” kata Sudarwitha.

“Sekarang kami sedang menyiapkan administrasi pencairannya, sehingga bisa segera dieksekusi,” tandasnya. *ind