Harga Minyak Goreng Mulai Turun
JAKARTA, NusaBali
Harga minyak goreng akhirnya turun juga. Ini terjadi setelah pemerintah memberikan respons tegas terhadap harga yang melesat beberapa waktu terakhir.
Dikutip cnbcindonesia.com dari catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata nasional untuk harga minyak goreng kemasan bermerk 1 di pasar tradisional Kamis (6/1) tercatat Rp 20.400/kg. Turun Rp 350 (1,69%) dibandingkan kemarin.
Meski begitu, harga produk ini masih bertahan di level tinggi. Dibandingkan sebulan lalu, harga masih lebih tinggi Rp 750 (3,82%).
Ke depan, bukan tidak mungkin harga minyak goreng bakal turun lagi. Sebab, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), yang merupakan bahan baku utama pembuatan minyak goreng, kemungkinan akan turun.
Pada Kamis (6/1) pukul 09:19 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 5.022/ton. Turun 0,28% dari hari sebelumnya.
Koreksi ini terjadi setelah harga CPO menjalani tren positif. Dalam sepekan terakhir, kenaikan harga CPO mencapai 7,24% secara point-to-point.
Namun, ada sinyal bahwa uptrend harga CPO sudah selesai. Ke depan, risiko koreksi lanjutan terbuka lebar.
Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, memperkirakan target harga CPO ada di MYR 4.865-4.956/ton. Fase uptrend yang terbagi dalam lima gelombang sepertinya sudah tuntas.
"Agak sulit menentukan akhir dari gelombang kelima. Ada indikasi kuat bahwa harga CPO akan berakhir di bawah titik resistance MYR 5.094/ton," sebut Wang dalam risetnya.
Titik dasar di gelombang kelima, lanjut Wang, ada di MYR 4.956/ton, ini bisa menjadi target harga terdekat. Setelah itu, investor boleh memasang target harga di MYR 4.865/ton.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan produksi minyak goreng kemasan berharga Rp14 ribu per liter akan dimulai paling lambat minggu depan. Untuk tahap awal, pemerintah akan menunjuk 5 produsen minyak goreng sebagai pelaksana produksi.
"Mudah-mudahan produksi tidak akan lebih lama dari minggu depan," kata Lutfi dalam konferensi pers, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (5/1) kemarin.
Sebagai informasi, pemerintah berjanji akan menyebar minyak goreng berharga Rp14 ribu per liter selama 6 bulan terhitung dari Januari ini. Kebijakan itu disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Rabu (5/1).
Untuk mewujudkan itu, pemerintah akan menggelontorkan 1,2 miliar liter minyak goreng. "Pemerintah mengambil kebijakan untuk menyediakan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp14 ribu per liter di tingkat konsumen di seluruh Indonesia," kata Airlangga.
Airlangga mengatakan penyediaan minyak goreng itu merupakan hasil kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan anggaran sebesar Rp3,6 triliun.
"Dibutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga (pasar) ditambah dengan PPN (pajak penghasilan) sebesar Rp3,6 triliun. Komite pengarah juga memutuskan BPDPKS menyediakan dan melakukan pembayaran tersebut," katanya.
Lutfi menambahkan minyak goreng berharga Rp14 ribu per liter nanti didistribusikan terlebih dahulu ke pasar-pasar yang dipantau Kementerian Perdagangan. Lutfi berharap program tersebut dapat memberikan minyak goreng yang terjangkau bagi masyarakat. Ke depan, ia memastikan produksi minyak goreng akan dilakukan oleh 70 industri dan 225 packer. *
1
Komentar