Wakasal Tinjau Pembangunan Maritime Food Estate Jembrana
NEGARA, NusaBali
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Jembrana, Jumat (7/1).
Kunjungan kerja Wakasal ini dalam rangka meninjau dan melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan Maritime Food Estate Jembrana yang diputuskan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana.
Maritime Food Estate (MFE) adalah bagian dari program Kampung Bahari Nusantara melalui kerjasama Pemkab Jembrana dengan TNI AL dan pihak swasta yang fokus pada budidaya udang Vaname dengan teknologi padat tebar tinggi atau ultra intensive aquagriculture technology (UIAT). Ada tiga MFE yang sedang dibangun di Jembrana. Ketiganya adalah MFE tahap I di Banjar Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, MFE tahap II di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dan MFE tahap III di Desa Yeh Embang, Kecamatan Mendoyo.
Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba, mengatakan sasaran program ini adalah pemberdayaan masyarakat pesisir dalam hal penyerapan tenaga kerja, pembinaan bidang pendidikan, dan kesehatan. Program MFE TNI AL ini memiliki tujuan membina potensi maritim dan pemberdayaan wilayah pertahanan agar terjadi sinergi antara TNI AL, pemda, dan masyarakat pesisir.
“Kami berterima kasih kepada Bupati Jembrana dan jajarannya yang telah bersedia bekerjasama dengan TNI AL dalam menjalankan program unggulan TNI AL, maritime food estate ini. Semoga program ini berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi Kabupaten Jembrana umumnya dan masyarakat di wilayah pertahanan pesisir dan laut,” ujar Wakasal Laksdya Ahmadi Heri Purwono.
Bupati Tamba mengatakan sangat bersyukur Kabupaten Jembrana dipilih oleh TNI AL sebagai kabupaten di Indonesia untuk budidaya tambak udang Vaname. Menurut Bupati Tamba, Kabupaten Jembrana bersinergi dengan TNI AL membangun tambak udang Vaname yang diberi nama maritime food estate. “Hal ini menjadi wujud komitmen untuk menambah pendapatan daerah. Di mana Kabupaten Jembrana paling kecil pendapatan daerahnya di antara kabupaten lainnya (di Bali). Serta ini komitmen untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga Jembrana,” kata Bupati Tamba.
Bupati Tamba menambahkan, proyek pembangunan tambak udang Vaname dengan teknologi IUAT di Jembrana ini merupakan proyek TNI AL yang pertama di Indonesia. Jembrana dipilih sebagai pilot project karena lokasi yang sangat strategis. Dibangunnya tambak udang Vaname di Jembrana ini, kata Bupati Tamba, juga tidak lepas dari tuntutan Pemprov Bali yang meminta Kabupaten Jembrana untuk menanggung kebutuhan 50 persen udang Vaname di Bali.
“Kita juga dituntut oleh provinsi menanggung 50 persen kebutuhan udang di Bali. Saya rasa dengan tiga proyek ini, sudah bisa kita penuhi. Belum lagi dengan adanya tambak udang lainnya yang kecil-kecil di Jembrana sebagai tambahan nantinya,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Selain di sektor perikanan, Bupati Tamba berharap kepada TNI AL juga mendukung berbagai sektor potensial di Jembrana. “Dikarenakan beliau mempunyai koneksi yang banyak, kita akan terus presentasikan potensi Jembrana kepada beliau. Kita akan jualan potensi terus ke depan,” tandas Bupati Tamba. *ode
1
Komentar