Pengendara Motor Alami Sejumlah Luka, Pemilik Kabel Masih Misterius
Kabel Tanpa Tuan Sebabkan Kecelakaan di Jalan Bypass IB Mantra Simpang Pantai Lebih, Gianyar
Petugas BPBD sebut kejadian serupa pernah terjadi di Desa Tulikup, Gianyar, beberapa waktu lalu, korban dilarikan ke RSU Sanjiwani dan motor rusak, kabel juga tak bertuan.
GIANYAR, NusaBali
Kabel tanpa tuan menyebabkan kecelakaan lalulintas di traffic light Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra Simpang Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Jumat (7/1) malam Pukul 22.30 Wita. Korbannya seorang pemotor Yamaha NMax bernama Asep Nuryadi, 40, asal Buitan, Manggis, Karangasem. Korban diduga tidak melihat kabel melintang cukup rendah sehingga tersangkut saat melaju dari arah barat (Denpasar) ke timur (Karangasem). Akibatnya, korban terpelanting hingga menyebabkan luka di leher, siku dan pinggul sebelah kanan. Tidak hanya itu, kendaraan korban juga mengalami kerusakan.
Informasi dihimpun, kabel hitam tersebut melintang dari tiang di sebelah utara ke selatan. Namun kondisinya kendor. Sempat dikira kabel hitam kecil tersebut milik PLN, namun setelah dicek diduga kabel provider internet atau komunikasi. Hingga kini, belum ada pihak manapun yang bertanggungjawab atas kabel yang menyebabkan kecelakaan ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta, membenarkan kabel yang kendor melintang mengganggu pengendara lalulintas. “Sudah ada korban. Dari relawan kami di rescue,” ujar Dibya Presasta saat dikonfirmasi, Sabtu (8/1).
Dijelaskan Dibya, pasca kecelakaan tersangkut kabel, pemotor tersebut terjungkal. Motor N-Max bagian kiri baret. Sedangkan sekujur tubuh pemotor mengalami luka lecet. Di antaranya lecet di bagian leher, siku dan pinggang belakang. Setelah kecelakaan dan kabel melintang turun ke jalan, arus lalulintas sempat tersendat. Masyarakat juga ikut membantu mengamankan lalulintas dan korban.
“Posisi (kabel) di Jalan Bypass IB Mantra Pantai Lebih. Kondisi lalulintas bus tidak berani melintas,” ujar Dibya Presasta. BPBD sempat melakukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Petugas PLN langsung turun ke lokasi untuk membenahi kabel. Namun petugas PLN yang membenahi kabel mengaku yang melintang bukan kabel PLN. “Belum jelas (pemilik kabel). Katanya kabel internet," jelas Dibya.
Dibya mengaku, kejadian serupa pernah terjadi di Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar beberapa waktu lalu. “Kejadian sangket (tersangkut) kabel pernah terjadi di Tulikup. Korban dilarikan ke RSU Sanjiwani dan motornya berantakan saat itu. Tidak ada yang ngaku milik siapa,” keluhnya.
Sementara itu Kapolsek Gianyar, Kompol Putra Astawa menyatakan petugas kepolisian ikut turun melakukan pengamanan terhadap arus lalulintas. “Piket fungsi dipimpin Pawas dan Bhabinkamtibmas melaksanakan pengaturan lalin. Mengingat ada kabel melintang ke jalan,” ujarnya. Sekitar pukul 23.00 Wita, penanganan kabel rampung. “Situasi arus lalu lintas kembali normal,” ujarnya.
Di bagian lain, Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Gianyar, Ketut Suastika, menyatakan petugas sudah mengecek kabel penyebab kecelakaan tersebut. Suastika memastikan itu bukan kabel milik PLN, melainkan kabel milik komunikasi. “Mohon maaf sebelumnya, untuk kabel optik ini yang mengenai pengendara motor, kami PLN Gianyar belum mengetahui provider siapa yang mempunyai kabel tersebut karena tidak ada tanda khususnya. Yang jelas bukan PLN. Petugas PLN hanya membantu mengamankan,” ujarnya.
Suastika tak memungkiri jika masyarakat mengira kabel tersebut milik PLN. "Sebab mindset masyarakat setiap lihat kabel langsung tertuju ke PLN, padahal kabel banyak punya provider komunikasi," ungkapnya. Atas kondisi ini, sejumlah warga geleng-geleng kepala. Sebab kepemilikan kabel yang menyebabkan kecelakaan tersebut terkesan seperti dipingpong. "Saling lempar. Gak ada yang merasa punya. Kalau sudah begini, apakah bisa diputus saja itu kabelnya. Daripada membahayakan keselamatan," sesal salah satu warga, Kadek Agus.
Sementara korban Asep mengatakan kecelakaan tersebut bermula ketika dirinya melaju dari arah Denpasar menuju Karangasem. "Tidak terlihat ada kabel melintang. Hidung saya yang pas kena kabel dan tersangkut di helm," jelasnya. Dalam kondisi panik tersebut, membuat korban tertarik ke belakang dan terlempar dari sepeda motor. "Motor saya jatuh ke kiri," terangnya.
Akibat kejadian itu, Asep mengalami sejumlah luka dan kerusakan sepeda motor. Asep mengaku lukanya terpaksa diobati di rumah saja. "Setelah kecelakaan, bertemu polisi dan rekan BPBD Gianyar lalu saya langsung pulang, gak ke klinik. Kebetulan lagi nggak ada biaya," ungkapnya sedih.
Tambah sedih lagi, tidak ada yang bertanggungjawab atas kecelakaan tersebut. "Saya dengar belum jelas kabel itu punya siapa. Andai saya ngebut, mungkin saya tewas di TKP," sesalnya.
Selain mengalami luka, sepeda motor korban juga kini rusak. "Saya bingung juga karena motor lumayan parah kerusakannya. Motor bagian kiri pecah bagian mesin juga ada yang rusak. Depan motor atas lampu ke dalam. speedometer dan stang mepet. Braket win shield masuk ke dalam," ungkapnya. *nvi
Informasi dihimpun, kabel hitam tersebut melintang dari tiang di sebelah utara ke selatan. Namun kondisinya kendor. Sempat dikira kabel hitam kecil tersebut milik PLN, namun setelah dicek diduga kabel provider internet atau komunikasi. Hingga kini, belum ada pihak manapun yang bertanggungjawab atas kabel yang menyebabkan kecelakaan ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta, membenarkan kabel yang kendor melintang mengganggu pengendara lalulintas. “Sudah ada korban. Dari relawan kami di rescue,” ujar Dibya Presasta saat dikonfirmasi, Sabtu (8/1).
Dijelaskan Dibya, pasca kecelakaan tersangkut kabel, pemotor tersebut terjungkal. Motor N-Max bagian kiri baret. Sedangkan sekujur tubuh pemotor mengalami luka lecet. Di antaranya lecet di bagian leher, siku dan pinggang belakang. Setelah kecelakaan dan kabel melintang turun ke jalan, arus lalulintas sempat tersendat. Masyarakat juga ikut membantu mengamankan lalulintas dan korban.
“Posisi (kabel) di Jalan Bypass IB Mantra Pantai Lebih. Kondisi lalulintas bus tidak berani melintas,” ujar Dibya Presasta. BPBD sempat melakukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Petugas PLN langsung turun ke lokasi untuk membenahi kabel. Namun petugas PLN yang membenahi kabel mengaku yang melintang bukan kabel PLN. “Belum jelas (pemilik kabel). Katanya kabel internet," jelas Dibya.
Dibya mengaku, kejadian serupa pernah terjadi di Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar beberapa waktu lalu. “Kejadian sangket (tersangkut) kabel pernah terjadi di Tulikup. Korban dilarikan ke RSU Sanjiwani dan motornya berantakan saat itu. Tidak ada yang ngaku milik siapa,” keluhnya.
Sementara itu Kapolsek Gianyar, Kompol Putra Astawa menyatakan petugas kepolisian ikut turun melakukan pengamanan terhadap arus lalulintas. “Piket fungsi dipimpin Pawas dan Bhabinkamtibmas melaksanakan pengaturan lalin. Mengingat ada kabel melintang ke jalan,” ujarnya. Sekitar pukul 23.00 Wita, penanganan kabel rampung. “Situasi arus lalu lintas kembali normal,” ujarnya.
Di bagian lain, Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Gianyar, Ketut Suastika, menyatakan petugas sudah mengecek kabel penyebab kecelakaan tersebut. Suastika memastikan itu bukan kabel milik PLN, melainkan kabel milik komunikasi. “Mohon maaf sebelumnya, untuk kabel optik ini yang mengenai pengendara motor, kami PLN Gianyar belum mengetahui provider siapa yang mempunyai kabel tersebut karena tidak ada tanda khususnya. Yang jelas bukan PLN. Petugas PLN hanya membantu mengamankan,” ujarnya.
Suastika tak memungkiri jika masyarakat mengira kabel tersebut milik PLN. "Sebab mindset masyarakat setiap lihat kabel langsung tertuju ke PLN, padahal kabel banyak punya provider komunikasi," ungkapnya. Atas kondisi ini, sejumlah warga geleng-geleng kepala. Sebab kepemilikan kabel yang menyebabkan kecelakaan tersebut terkesan seperti dipingpong. "Saling lempar. Gak ada yang merasa punya. Kalau sudah begini, apakah bisa diputus saja itu kabelnya. Daripada membahayakan keselamatan," sesal salah satu warga, Kadek Agus.
Sementara korban Asep mengatakan kecelakaan tersebut bermula ketika dirinya melaju dari arah Denpasar menuju Karangasem. "Tidak terlihat ada kabel melintang. Hidung saya yang pas kena kabel dan tersangkut di helm," jelasnya. Dalam kondisi panik tersebut, membuat korban tertarik ke belakang dan terlempar dari sepeda motor. "Motor saya jatuh ke kiri," terangnya.
Akibat kejadian itu, Asep mengalami sejumlah luka dan kerusakan sepeda motor. Asep mengaku lukanya terpaksa diobati di rumah saja. "Setelah kecelakaan, bertemu polisi dan rekan BPBD Gianyar lalu saya langsung pulang, gak ke klinik. Kebetulan lagi nggak ada biaya," ungkapnya sedih.
Tambah sedih lagi, tidak ada yang bertanggungjawab atas kecelakaan tersebut. "Saya dengar belum jelas kabel itu punya siapa. Andai saya ngebut, mungkin saya tewas di TKP," sesalnya.
Selain mengalami luka, sepeda motor korban juga kini rusak. "Saya bingung juga karena motor lumayan parah kerusakannya. Motor bagian kiri pecah bagian mesin juga ada yang rusak. Depan motor atas lampu ke dalam. speedometer dan stang mepet. Braket win shield masuk ke dalam," ungkapnya. *nvi
1
Komentar