Subawa Lengser dari Ketua MKGR
Kabel Tanpa Tuan Sebabkan Kecelakaan di Jalan Bypass IB Mantra Simpang Pantai Lebih, Gianyar
Ketua Dewan Penasehat DPD MKGR Bali, I Gusti Putu Wijaya menyayangkan pelengseran Subawa, padahal jabatannya belum berakhir.
DENPASAR,NusaBali
Dituding tidak aktif dalam melakukan konsolidasi organisasi di Bali, Ketua DPD Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR) Provinsi Bali I Wayan Subawa dilengserkan dari kursi jabatannya. DPP MKGR menunjuk kini Bagus Pratiksa Linggih alias Ajus, yang tak lain adalah putra dari Ketua Pemenangan Pemilu Bali-NTB-NTT DPP Golkar sekaligus Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer.
Subawa adalah politisi senior Golkar Bali yang menduduki jabatan Anggota Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali. Bendesa Adat Pagan, Kecamatan Denpasar Timur ini sebenarnya baru habis masa jabatannya pada 10 Agustus 2022 mendatang.
Ajus yang saat ini ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua MKGR Bali dengan tugas utama menggelar Musda MKGR Bali secepatnya. Ajus sendiri saat ini menjabat sebagai Korwil Bali-NTB-NTT DPP MKGR. Selain menjadi petinggi MKGR yang merupakan organisasi pendiri Partai Golkar, Ajus juga menjabat sebagai Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Bali (salah satu ormas Partai Golkar) periode 2021-2026.
Ajus dihubungi NusaBali, Sabtu (8/1) membenarkan DPP MKGR menunjuk dirinya sebagai Plt Ketua DPD MKGR Bali. "Iya, jadi Plt Ketua MKGR Bali sejak 30 Desember 2021, saya ditunjuk langsung DPP MKGR mengisi jabatan Ketua MKGR Bali," terang Ajus. Ajus mengatakan dirinya ditunjuk DPP MKGR Bali oleh DPP MKGR karena Subawa tidak aktif melakukan konsolidasi internal MKGR Bali. Bahkan, sampai saat ini DPD Golkar Bali belum menerima adanya SK kepengurusan MKGR Bali berikut pembentukan MKGR di kabupaten/kota sejak Subawa dipercaya sebagai Ketua MKGR pada 2017 silam.
Dibeber Ajus, saat konsolidasi internal Golkar Bali, Ketua MKGR Bali Wayan Subawa tidak pernah hadir. "Ya kan MKGR harus terus bergerak. Saya hanya ambil alih sementara dengan tujuan untuk melaksanakan Musda MKGR Bali. Saya juga selaku Korwil Bali-NTB-NTT DPP MKGR ditunjuk sebagai Plt, bukan untuk seterusnya," ujar alumni SMA Taruna Nusantara ini.
Ajus juga mengatakan MKGR Bali tidak ada program apapun di Bali. Sehingga konsolidasi internal harus dijalankan. "Intinya saya bertugas memilih Ketua MKGR yang baru. Sehingga MKGR bisa berjalan maksimal, demi memenangkan Golkar di Pemilu 2024, apalagi Pak Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto akan maju sebagai Calon Presiden 2024. Harus kita sukseskan kemenangan Pemilu 2024 ini," tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini.
Atas pelengseran dirinya Ketua DPD MKGR Bali, Wayan Subawa dihubungi NusaBali melalui ponselnya tidak dijawab. NusaBali juga mengirimkan pesan WhatsApp (WA) sampai berita ini diturunkan, namun belum dibalas.
Sementara Ketua Dewan Penasehat DPD MKGR Bali, I Gusti Putu Wijaya menyayangkan pelengseran Subawa sebagai Ketua MKGR Bali. Padahal jabatan Subawa dan kepengurusannya baru berakhir pada 10 Agustus 2022 mendatang. "Kalau pola administrasi organisasi kayak gini tentu sangat kita sayangkan. Saya dan Pak Subawa masa periode bertugas baru akan berakhir 10 Agustus 2022," ujar mantan Ketua OKK DPD I Golkar Bali ini.
Wijaya mengatakan Subawa dilengserkan paksa sebagai Ketua DPD MKGR Bali. Dari informasi awal, menurut Wijaya, DPP MKGR menunjuk Plt Ketua MKGR Bali karena kepengurusan MKGR Bali pimpinan Subawa tidak mengajukan perpanjangan.
"Tetapi kita akan cek surat dan faktanya. Informasi awal DPP MKGR menunjuk Ajus sebagai Plt karena Bali tidak mengajukan perpanjangan, jadi aneh lagi ini," ujar politisi asal Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan yang mantan Anggota DPR RI dapil Bali selama 2 periode ini. *nat
Komentar