Prioritaskan Bidang Kesehatan, Gubernur Koster Pun Dorong Peningkatan Kualitas Perawat
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster memberi perhatian serius terhadap pelayanan di bidang kesehatan.
Keseriusan itu tercermin dari berbagai kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan untuk menciptakan standar pelayanan kesehatan yang ideal bagi masyarakat.
Guna mendukung kebijakan ini, Gubernur Koster pun mengajak tenaga bidang kesehatan, khususnya perawat, untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan. Ajakan tersebut disampaikannya Gubernur Koster saat membuka secara resmi Musyawarah Wilayah X Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Minggu (9/1).
Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengungkap alasan kenapa dirinya begitu konsen dengan bidang kesehatan. “Karena kesehatan sangat penting bagi kita semua. Punya uang banyak, tak bisa ngapa-ngapain kalau tidak sehat,” tandas Gubernur Koster.
Mengingat pentingnya kesehatan dalam kehidupan, Gubernur Koster menaruh perhatian besar terhadap bidang kesehatan sejak dirinya masih duduk di DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali. Bahkan, Koster dikenal sebagai sosok penting di balik pengesahan UU Keperawatan tahun 2014 lalu. Tak heran bila kemudian Koster merasa memiliki ikatan yang kuat dengan profesi perawat.
Menurut Koster, keseriusannya terhadap pembangunan bidang kesehatan berlanjut saat dirinya dipercaya menjadi Gubernur Bali 2018-2023. Bidang kesehatan menjadi salah satu program prioritas dalam penjabaran visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.
Dalam pembangunan di bidang kesehatan, Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini ingin mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi. Sistem pelayanan berjenjang yang diterapkan saat ini, dinilai Koster belum pas, karena terkesan menyusahkan masyarakat. “Kalau mau layanan Tipe B, harus ke C dulu. Kalau mau ke A, harus melalui B dulu. Itu yang harus dibenahi dan perlu disinkronkan, agar tidak menyusahkan masyarakat,” beber Koster.
Untuk membenahi sistem ini, Koster menyarankan assessment layanan menurut kebutuhan. “Saya ingin mewujudkan sistem pelayanan kesehatan makin dekat dengan masyarakat, mudah diakses, dan cepat mengatasi masalah kesehatan. Ini yang sedang kita garap di Bali. Kita akan punya standar pelayanan kesehatan yang bagus berbasis riwayat kesehatan,” tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang sempat tida periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini.
Terkait bidang kesehatan ini, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Koster telah mengeluarkan sejumlah regulasi. Salah satunya, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesehatan.
Selain regulasi yang terkait dengan peningkatan kualitas layanan, Koster juga mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. Pergub tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengobatan tradisional Bali, yang selama ini telah banyak dimanfaatkan masyarakat namun belum terkelola dengan baik.
Koster menyebutkan, Bali memiliki sumber daya yang luar biasa dalam pengembangan sistem pengobatan tradisional, karena memiliki banyak jenis tanaman endemik yang bermanfaat bagi kesehatan. Jika dikelola dengan dengan baik dan optimal, potensi itu bisa berkembang menjadi industri yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Mengingat besarnya potensi tumbuhan herbal di Pulau Dewata, Pemprov Bali tengah mengembangkan industri pengolahan tumbuh-tumbuhan endemik menjadi produk kesehatan herbal. Saat ini, kata Koster, industri pengolahan obat tradisional Bali telah ada di tiga kabupaten: Karangasem, Bangli, dan Tabanan.
Pada bagian lain, Koster juga menyinggung pengembangan pusat layanan kesehatan berstandar internasional yang menjadi bagian penting dalam upaya memajukan industri pariwisata. Disebutkan, dalam melaksanakan berbagai program di bidang kesehatan, Pemprov Bali sangat membutuhkan dukungan dari tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga komponen terkait lainnya.
Secara khusus, Koster menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah ditunjukkan tenaga perawat dalam melayani pasien di berbagai fasilitas kesehatan. “Apalagi, di tengah situasi pandemi Covid-19, tanggung jawab yang harus diemban perawat lebih berat,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI Bali, I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Koster yang memberi perhatian khusus kepada tenaga perawat di tanah air. Menurut Sukadarma, perhatian Gubernur Koster telah ditunjukkan sejak duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-1009, 2009-2014, 2014-2018).
“Saya tahu persis, beliau memberi dukungan dan mendorong disahkannya UU Keperawatan yang memiliki arti sangat penting bagi kami,” ujar Sukadarma diamini Ketua DPP PPNI, Dr Harif Fadhillah, yang juga hadir saat acara pembukaan Musyawarah Wilayah X DPW PPNI Bali di Jaya Sabha Denpasar, Minggu kemarin. Untuk itu, Sukadarma dan jajarannya berkomitmen mendukung program pemba-ngunan, khususnya yang berkaitan dengan bidang kesehatan. *
1
Komentar