Tomat Lokal Langka, Tomat Lombok Datang
Cuaca buruk yang ditandai hujan lebat dan angin kencang, malah sampai menimbulkan bencana berimbas pada langkanya komoditas tomat lokal.
BANGLI, NusaBali
Kelangkaan tersebut disebabkan banyak perkebunan tomat warga yang rusak, bahkan hancur karena terjangan cuaca buruk. Hal ini terjadi di kawasan penghasil tomat di Bangli, yakni Kecamatan Kintamani.
Ni Wayan Witin, seorang pedagang tomat di kawasan Desa Sekardadi Kecamatan Kintamani mengungkapkan, hal itulah menyebabkan harga tomat melambung. Untuk kebutuhan pasar, Witin mendatangkan tomat dari Lombok NTB. “Agak kecilan dari tomat lokal, namun isinya lebih padat, » ujar Witin, menunjuk tomat produksi petani Lombok (NTB).
Karena langka, harga tomat pun tinggi. Di tingkat pengepul seperti dilakoni Witin, harga per kilo Rp 5.000. Tomat Rp 5.000 per kilo ini merupakan jenis kategori tomat super.
Kata Witin, walau harga tomat mahal, namun karena langka tidak berimbas banyak bagi pedagang seperti dia. “Mudah mudahan cuaca membaik,“ harap Witin.
Untuk diketahui sebagaian besar wilayah atau desa-desa di Kecamatan Kintamani, merupakan produsen holtikultura, termasuk di antaranya tomat. Namun karena cuaca buruk, banyak kebun tomat yang hancur, diterjang banjir. Di antaranya di desa-desa pinggiran Danau Batur, seperti Kedisan, Buahan, Trunyan, Songan dan desa-desa lain di sekitarnya. *k17
Kelangkaan tersebut disebabkan banyak perkebunan tomat warga yang rusak, bahkan hancur karena terjangan cuaca buruk. Hal ini terjadi di kawasan penghasil tomat di Bangli, yakni Kecamatan Kintamani.
Ni Wayan Witin, seorang pedagang tomat di kawasan Desa Sekardadi Kecamatan Kintamani mengungkapkan, hal itulah menyebabkan harga tomat melambung. Untuk kebutuhan pasar, Witin mendatangkan tomat dari Lombok NTB. “Agak kecilan dari tomat lokal, namun isinya lebih padat, » ujar Witin, menunjuk tomat produksi petani Lombok (NTB).
Karena langka, harga tomat pun tinggi. Di tingkat pengepul seperti dilakoni Witin, harga per kilo Rp 5.000. Tomat Rp 5.000 per kilo ini merupakan jenis kategori tomat super.
Kata Witin, walau harga tomat mahal, namun karena langka tidak berimbas banyak bagi pedagang seperti dia. “Mudah mudahan cuaca membaik,“ harap Witin.
Untuk diketahui sebagaian besar wilayah atau desa-desa di Kecamatan Kintamani, merupakan produsen holtikultura, termasuk di antaranya tomat. Namun karena cuaca buruk, banyak kebun tomat yang hancur, diterjang banjir. Di antaranya di desa-desa pinggiran Danau Batur, seperti Kedisan, Buahan, Trunyan, Songan dan desa-desa lain di sekitarnya. *k17
Komentar