Jembatan Putus Diterjang Banjir, Jro Mangku Lanang-Istri Semalaman Terperangkap
Bencana di Pura Ratu Seruni Desa Lebih
GIANYAR, NusaBali
Jembatan menuju Pura Kahyangan Jagat Ratu Seruni di Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar putus diterjang banjir akibat hujan deras, Minggu (9/1) malam.
Ambruknya jembatan ini menyebabkan pamangku Pura Ratu Seruni, Jro Mangku I Nyoman Cakra dan Jro Mangku Istri Ni Wayan Ayun, semalaman terpereangkap di dalam pura karena tak ada jalan keluar. Imformasi di lapangan, jembatan yang merupakan satu-satunya akses menuju Pura Ratu Seruni ambruk diterjang air bah, Minggu malam sekitar pukul 20.00 Wita. Saat itu, Jro Mangku Cakra dan istrinya, Jro Mangku Istri Ayun, masih berada di Pura Ratu Seruni, yang berlokasi di pinggir Tukad Sangsang. Mereka tengah menghaturkan bhakti di dalam pura tempatnya ngayah, sejak sore pukul 17.00 Wita.
Petugas Balawista BPBD Gianyar sebenarnya sempat mengupayakan evakuasi Jro Mangku Cakra dan Jro Mangku Istri Ayun menggunakan pelampung. Namun, pamangku pasutri ini memilih untuk makemit (bermalam) di Pura Ratu Seruni malam itu, sembari menunggu air sungai surut.
"Setelah air sungai surut keesokan harinya pukul 07.00 Wita (Senin pagi), barulah kedua pamangku ini bisa menyeberang dengan selamat, meninggalkan Pura Ratu Seruni," ungkap Camat Gianyar, I Komang Alit Adnyana, Senin kemarin.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kepala Dusun (Kadus) Lebih Duur Kaja, I Nyoman Mimbar, mengakui pihaknya menerima laporan perihat bencana banjir yang menyebabkan jembatan di Pura Ratu Seruni ambruk, Minggu malam sekitar pukul 21.35 Wita. Menurut Nyoman Mimbar, awalnya Jro Mangku Cakra dan Jro Mangku Istri Ayun tangkil ke Pura Ratu Seruni sore sekitar pukul 17.00 Wita. Seperti biasa dalam kesehariannya, mereka melakukan pembersihan area pura dan sembah-yang.
Cuaca sore itu awalnya cerah. Namun, tiba-tiba berubah jadi mendung, lalu turun hujan deras, hingga air sungai di depan pura meluap. Bahkan, luapan air sampai menyapu jembatan besi yang jadi satu-satunya akses menuju pura. "Karena jembatannya putus sekitar pukul 20.00 Wita, Jro Mangku Lanang-Istri terjebak tidak bisa pulang,” ungkap Nyoman Mimbar.
Menurut Nyoman Mimbar, Jro Mangku Cakra kemudian menghubungi keluarganya bahwa beliau terjebak di pura dan tidak bisa pulang karena jembatan ambruk. “Air sungai cukup deras dan dalam, sehingga tidak memungkinkan untuk dilewati. Kemudian dari keluarga menginformasikan masalah ini ke kami," papar Nyoman Mimbar kepada NusaBali, Senin kemarin.
Nyoman Mimbar menyebutkan, sebelum menerima laporan tersebut, tidak ada satu pun warga yang mengetahui kondisi jembatan putus dan Jro Mangku Lanang-Istri terjebak di dalam pura. Nah, begitu mendapat laporan, malam itu juga Nyoman Mimbar langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminta pertolongan evakuasi.
Hanya saja, petugas Balawista BPBD Gianyar hendak melakukan evakuasi menggunakan pelampung, Jro Mangku Lanag-Istri memilih tetap bertahan di dalam puri sambil makemit. "Jro Mangku Lanang-Istri paru pagi tadi sekitar pukul 07.00 Wita meninggalkan pura," terang Nyoman Mimbar.
Jembatan besi yang ambruk diterjang air bah ini, kata Nyoman Mimbar, merupakan satu-satunya akses menuju Pura Ratu Seruni yang berada di pinggir Tukad Sangsang. Jembatan besi ini panjangnya mencapai 20 meter. Sedangkan aliran air sungai dalam kondisi normal sekitar 1,5 meter di bawah jembatan.
Nyoman Mimbar berharap jembatan yang ambruk ini bisa segera diperbaiki, karena merupakan satu-satunya akses ke Pura Ratu Seruni. Apalagi, dalam waktu dekat akan berlangsung karya pujawali di Pura Ratu Seruni pada Anggara Kliwon Prangbakat, Sabtu, 8 Februari 2022 depan. Pura Kahyangan Jagat ini diempon oleh krama Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih. "Kami akan berusaha memohon supaya bisa direalisasikan perbaikannya." *nvi
1
Komentar