943.646 Orang Pemegang Kartu PBI di Bali Diplot Dapat Booster Gratis
DENPASAR, NusaBali
Meskipun petunjuk teknis (Juknis) dan petujuk pelaksanaan (Juklak) vaksinasi booster (dosis III atau penguat) belum turun dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), para calon penerima vaksinasi gratis yang diusulkan Komisi IV DPRD Bali sudah tergambar.
Estimasinya, ada 943.646 orang krama Bali berpeluang menerima vaksinasi booster secara gratis. Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya MPPM, mengatakan 943.646 orang krama Bali yang berpeluang menerima vaksinasi booster secara gratis ini adalah pemegang kartu Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS), yang dananya bersumber dari APBN. Menurut Suarjaya, jumlah 943.646 ini hanya sekitar 30 persendari target vaksinasi dosis I dan dosis II di Bali yang mencapai 3.405.140 orang.
"Maunya kita kan kalau bisa, vaksinasi booster gratis semuanya, sesuai aspirasi masyarakat. Tetapi, kita tetap ikuti aturan dari pusat," ujar Suarjaya dalam keterangan persnya di Denpasar, Senin (10/1).
Suarjaya menegaskan, 943.646 orang pemegang kartu PBI BPJS yang dikalkulasi akan mendapat fasilitas vaksinasi booster secara gratis ini, tetap bisa memilih. Artinya, mereka boleh melakukan vaksinasi booster dan boleh juga tidak. Sebab, booster sifatnya memang opsional (boleh memilih).
"Yang sudah pasti dapat vaksinasi booster secara gratis adalah pemegang kartu PBI BPJS bersumber dari APBN. Mereka sudah ada terdata," tandas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Ditanya soal vaksinasi booster untuk para lanjut usia (Lansia) dan fakir miskin, apakah bisa digratiskan atau tidak, menurur Suarjaya, sampai saat ini belum ada kepastian. Vaksin booster untuk Lansia dan fakir miskin juga masih simpang siur.
Versi Suarjaya, sempat ada wacana bahwa Lansia dan fakir miskin akan mendapatkan vaksinasi booster secara gratis. Tetapi, pihaknya belum berani memastikannya. Yang jelas, baru pemegang karti PBI BPJS yang dapat fasilitas vaksinasi booster secara gratis.
Dikatakan Suarjaya, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Bali tetap menunggu Juknis dan Juklak dari pusat terkait vaksinasi booster ini. Bagaimana pola dan pelaksanaannya nanti, siapa saja yang dapat fasilitas gratis, nanti tertuang dalam Juknis. “Sampai saat ini, Juknisnya belum turun. Jadi, belum bisa ngomong banyak kita," ujar alumni Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali sendiri sudah menyiapkan booster vaksi jenis Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, dan Moderna. Kata Suarjaya, jumlahnya mencapai kurang lebih 400.000 dosis. Namun, ketika nanti sudah pasti ada program vaksinasi booster, maka vaksin akan dipesan ke pusat. "Kita di Bali masih punya stok vaksin lumayan. Kalau kurang, kan tinggal pesan ke pusat. Kementerian Kesehatan sangat perhatian terhadap Bali," papar Suarjaya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi masalah kesehatan), I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, mendorong agar vaksinasi booster untuk fakir miskin dan Lansia bisa digratiskan. Apalagi, wacana ini juga sudah muncul di media massa nasional.
"Di masa pandemi Covid-19 ini, fakir miskin dan Lansia harus kita bantu. Kalau fakir miskin dan Lansia tidak masuk sebagai penerima kartu PBI BPJS, ya kewajiban pemerintah bisa memberikan vaksinasi booster gratis kepada mereka," ujar Gung De saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Senin kemarin.
Menurut politisi senior PDIP asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini, dengan munculnya Covid-19 varian Omicron, sangat dikhawatirkan kasus Corona di Bali tetap menjadi pandemi. Maka, kalau memang vaksinasi booster bisa digratiskan untuk masyarakat, itu jauh lebih bagus guna memperkuat herd immunity (kekebalan komunal) di Bali.
"Urusan masyarakat nanti memilih tidak divaksin, itu beda lagi. Kita tetap mendorong vaksinasi booster diberlakukan secara adil, tidak berbayar," tandas politisi-tokoh adat yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini.
Gung De mengatakan aspirasi masyarakat Bali yang menginginkan vaksinasi booster bisa digratiskan, sudah dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. "Hanya saja, Dinas Kesehatan Provinsi Bali kan mengikuti aturan pusat. Ya, kita berharap pemerintah pusat bisa memberikannya secara gratis untuk semua lapisan masyarakat," harap Gung De. *nat
Komentar