DPRD Harap Kelian Banjar Dapat Insentif
SEMARAPURA, NusaBali
Pemberian insentif kepada perbekel Rp 1,5 juta/bulan dan tambahan insentif dari semula Rp 1,5 juta menjadi Rp 2,5 juta/bulan, oleh Gubernur Bali Wayan Koster, disambut positif oleh semua kalangan.
Namun, kalangan anggota DPRD Bali mengharapkan bantuan insentif ini diperluas hingga sampai kepada kelian banjar adat. Hal itu diungkapkan salah seorang anggota DPRD Bali dapil Kabupaten Klungkung I Ketut Juliarta. Katpolitisi asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung ini,
insentif juga perlu untuk kelian banjar adat di seluruh Bali. Karena klian banjar menjadi ujung tombak pelayanan langsung dengan krama banjar. "Setelah saya turun reses ke banjar-banjar di Klungkung, saya mendapat masukan dari krama banjar untuk membantu perekonomian kelian banjar adat," kata Juliarta, Senin (10/1).
Juliarta menilai tugas kelian banjar sangat berat, yakni datang paling awal dan pulang paling akhir. Dia berharap kelian banjar di seluruh Bali bisa mendapatkan perhatian yang sama dengan bendesa dan perbekel. ‘’Apalagi sebagai kelian banjar tidak ada ikatan dinas sehingga penghasilan untuk sehari-hari harus dicari dengan bekerja di luar tugas sebagai klian banjar," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bali itu.
Bantuan insentif yang merupakan kebijakan Gubernur Bali I Wayan Koster ini sangat bermanfaat untuk para bendesa yang memiliki tugas penting dalam keadatan dan administrasi desa adat. Dengan insentif tersebut para bendesa bisa memenuhi kebutuhannya sehingga bisa fokus bekerja sebagai bendesa adat demi menjalankan tanggung jawab dengan baik.
Bendesa Madya Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung Dewa Made Tirta menuturkan, saat ini para klian banjar adat di Klungkung mendapatkan insentif dua kali dalam setahun dengan nilai Rp 500.000, belum di potong pajak. Besaran insentif ini tidak sesuai jika dibandingkan dengan tugas klian banjar, mengurus administrasi hingga mengurus adat dan mengatur krama banjar. ‘’Maka perlu ada penambahan insentif dari Pemprov Bali. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti saat ini, banyak klian banjar kehilangan penghasilan," kata Dewa Tirta.
Diharapkan dengan adanya insentif yang menjadi kebijakan Gubernur Koster ini bisa juga dirasakan hingga ke klian banjar. "Jika tugas itu tidak diimbangi dengan penghargaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tentu tidak bisa melaksanakan tugas dengan semestinya. Karena harus juga mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan," ujar Dewa Tirta. *wan
1
Komentar