Mapepada Wewalungan di Alun-alun Kota Bangli

Mapepada wewalungan serangkaian karya Manca Kelud pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (12/1) hari ini. Mapepada wewalungan untuk menyucikan wewalungan atau hewan kurban yang digunakan sarana upacara Manca Kelud. Mapepada wewalungan dipuput Ida Pedanda Gede Putra Manuaba Tanjung dari Geria Soka Duur Kangin Brahmana Bukit, Bangli.

Kabag Kesra Setda Bangli, Jro Panyarikan Widata, menjelaskan upacara Manca Kelud merupakan upacara Bhuta Yadnya tingkat madia serta implementasi Tri Hita Karana. Upacara Manca Kelud untuk mengharmonisasikan bhuana agung dan bhuana alit agar menjadi baik, indah, dan lestari. “Alun-alun telah selesai dibangun, sebelum dimanfaatkan kami awali dengan upacara untuk mohon karahayuan,” jelas Jro Widata. Upacara manca kelud, rsi gana, melaspas palinggih, mendem padagingan, dan melaspas alun-alun dipuput Ida Pedanda Gede Putra Sidemen dari Geria Jaksa, Banjar Pande, Bangli dan Ida Pedanda Istri Kania dari Geria Alang Kajeng Nongan, Karangasem.

Terpisah, Kabag Protokol Kerja Sama dan Komunikasi Publik Setda Bangli, I Nengah Karya Atmaja mengatakan, saat upacara Manca Kelud ada pementasan Tari Rejang Renteng massal. Penari Rejang Renteng melibatkan seratusan ASN dari seluruh OPD di lingkungan Pemkab Bangli. “Bagi yang cuntaka tidak bisa ikut,” jelas Karya Atmaja. Menurut rencana, alun-alun Kota Bangli diresmikan Gubernur Bali, Wayan Koster. Memastikan acara peresmian alun-alun berjalan lancar, Dinas Perhubungan Bangli melakukan rekayasa lalu lintas termasuk mengatur parkir kendaraan undangan.

Kadishub Bangli, Ketut Riang mengaku sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Bangli. Ada pengalihan kendaraan. Kendaraan dari arah selatan tidak bisa melintas di depan kantor Bupati Bangli tetapi melalui LC Aya. Ketut Riang mengimbau masyarakat untuk melewati jalur yang ditentukan petugas. Petugas akan disebar di beberapa titik untuk memudahkan mengarahkan para pengendara. *esa