Alat Berat Rusak, TPA Mandung Tutup Layanan Sampah 2 Hari
TABANAN, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan terpaksa menutup kembali layanan pembuangan sampah ke TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, selama dua hari.
Penutupan dilakukan pada Rabu (12/1) dan Kamis (13/1). Keputusan tersebut diambil lantaran alat berat di TPA ini kembali rusak. Dampaknya, sampah meluber sampai mendekati pintu masuk TPA. Pantauan di lokasi, Rabu (12/1) sore, kondisi TPA Mandung semakin terpuruk. Sampah yang menggunung tersebut meluber nyaris keluar pintu masuk TPA. Selain itu, alat berat terasa kesulitan untuk menata dengan mendorong tumpukan sampah ke bagian belakang. Kondisi ini karena sudah tak ada lagi tempat untuk menata sebagai akibat tumpukan sampah telah overload atau melebihi kapasitas tampung.
Sesuai data, kondisi TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, yang makin overload tersebut, menerima sampah per hari mencapai 97.100 ton. Sampah yang diterima dari layanan pengangkutan sampah pihak swasta dan layanan oleh petugas DLH. Dari layanan DLH, sampah diangkut sebanyak 34 kali dengan armada 26 truk. Sedangkan, dari pihak pengangkutan sampah swasta, sampah yang diterima 28 kendaraan, rinciannya 10 truk dan 18 mobil Carry atau truk kecil.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Made Subagia membenarkan penutupan layanan pembuangan sampah tersebut. Penutupan dilakukan terhadap seluruh layanan baik swasta maupun layanan dari DLH. Khusus
sampah di seputaran kota sudah diangkut sekali agar wilayah kota tidak kumuh. Biasanya kalau layanan pengangkutan sampah lancar, dilakukan pagi dan sore hari. "Khusus sampah di kota, kami lakukan pengangkutan sekali, dari harusnya pagi dan sore. Jadinya, sampah sore kami tahan dulu," jelasnya.
Dikatakan, kebijakan penutupan layanan ini dilakukan karena alat berat di TPA Mandung sempat rusak, tepatnya pada 1 Januari 2022, ditambah volume sampah yang meningkat karena rahinan. Alat berat rusak pada bagian kabel oli dan kabel minyak pecah karena panas. Untuk itu selama penutupan ini, petugas akan fokus membuat jalan sampah untuk bisa didorong ke belakang.
"Awal tahun ini memang apes kami. Tak hanya alat berat pendorong sampah yang rusak, juga tumpukan sampah makin banyak. Sekarang kami fokus membuat jalan sampah agar sampah yang datang bisa didorong ke belakang. Lanjut, kami akan lakukan pemadatan jalan agar truk pengangkut tak jebol membawa sampah" beber Made Subagia.
Dia menyebutkan, dengan penutupan layanan selama dua hari di TPA ini, khususnya sampah layanan swasta, untuk sementara agar diatasi di desa terlebih dahulu. Dia mengharapkan agar penanganan sampah lebih menekankan berbasis sumber. "Terkait penutupan layanan ini, kami sudah umumkan. Kamia juga sudah sampaikan melalui whatsApp group. Bahkan para sopir pengangkut sampah di lapangan sudah sadar sendiri. Mereka selalu rembuk di lokasi pembuangan sampah tentang kondisi TPA ini," tandas mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan ini. *des
1
Komentar