Anak Muda Bali Paling Berani Berinvestasi
Masih masa pandemi, transaksi di pasar modal tembus Rp 46 triliun
DENPASAR,NusaBali
Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis pertumbuhan pasar modal di Bali, baik transaksi maupun jumlah investornya terus meningkat tahun 2022. Optimisme itu berkaca pada pertumbuhan positif tahun 2021. Untuk tahun 2021 transaksi di pasar modal mencapai Rp 46 triliun.
Pegawai swasta dan warga usia 18-25 tahun yang paling tidak takut atau paling berani berinvestasi melalui bursa efek.
Kepala Perwakilan BEI I Gusti Agus Andiyasa mengatakan Rabu(12/1). "Kalau melihat tahun. 2021 dan indikasi -indikasi yang ada, kita optimistis tahun 2022 ini akan semakin bertumbuh," ujarnya.
Tanda-tanda positif bisa dilihat dari tingkat keyakinan konsumen, kredit yang disalurkan bank, pendanaan di pasar modal sendiri serta yang lainnya. "Termasuk inflasi yang tetap terkendali," terang Gusti Agus Andiyasa.
Itu semua, kata dia, mengarah adanya perbaikan dan pertumbuhan ekonomi Bali khususnya. Walau kata dia Bali masih dalam suasana pandemi Covid-19. Namun optimisme itu jelas.
Karena itu dia yakin pertumbuhan pasar modal semakin menanjak tahun 2022. Kecuali terjadi sesuatu hal yang luar biasa.
Apalagi pada 2022 ini akan ada banyak event. Termasuk konferensi G20 yang direncanakan Oktober depan. Juga ada Motor GP di Mandalika, NTB. Kegiatan-kegiatan multi event lain baik skala nasional, regional dan internasional tentu akan berpengaruh pada geliat perekonomian Bali. "Tentu akan berimbas juga pada kondisi pasar modal, "kata Gusti Agus Andiyasa.
Pertumbuhan investor pasar modal di Bali pada tutup tahun 2021 bertumbuh 69.653 investor atau 89 persen. Jumlah tersebut berasal dari saham, obligasi reksadana dan produk turunannya.
Total investor pasar modal di Bali tahun 2021 lalu 148.270 investor. Khusus untuk investor saham 75.392 atau bertambah 36.695 investor baru (94,83 persen).
Sementara dari sisi profesi, pegawai swasta yang paling ,berani, berinvestasi atau bermain di pasar modal. Prosentasenye 41 persen. Disusul pelajar 21 persen. PNS 5 persen, guru dan pensiunan masing-masing 1 persen.Ibu rumah tangga 3 persen dan lainnya 13 persen.
Sedang dari kelompok umur, prosentase terbesar umur 18-25 tahun sebanyak 38 persen, umur 26-30 dan 31-40 masing-masing 22 persen dan umur 41-100 tahun 18 persen.
Sebagai simpul pusat kegiatan ekonomi, Denpasar menjadi tempat pilihan utama bagi investor. Jumlah investor di Denpasar 41 persen dari seluruh investor di Bali pada 2021. Disusul Badung 18 persen, Gianyar 10 persen, Buleleng 9 persen, Tabanan 8 persen, Jembrana dan Karangasem masing-masing 4 persen serta Klungkung 3 persen. *k17
Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis pertumbuhan pasar modal di Bali, baik transaksi maupun jumlah investornya terus meningkat tahun 2022. Optimisme itu berkaca pada pertumbuhan positif tahun 2021. Untuk tahun 2021 transaksi di pasar modal mencapai Rp 46 triliun.
Pegawai swasta dan warga usia 18-25 tahun yang paling tidak takut atau paling berani berinvestasi melalui bursa efek.
Kepala Perwakilan BEI I Gusti Agus Andiyasa mengatakan Rabu(12/1). "Kalau melihat tahun. 2021 dan indikasi -indikasi yang ada, kita optimistis tahun 2022 ini akan semakin bertumbuh," ujarnya.
Tanda-tanda positif bisa dilihat dari tingkat keyakinan konsumen, kredit yang disalurkan bank, pendanaan di pasar modal sendiri serta yang lainnya. "Termasuk inflasi yang tetap terkendali," terang Gusti Agus Andiyasa.
Itu semua, kata dia, mengarah adanya perbaikan dan pertumbuhan ekonomi Bali khususnya. Walau kata dia Bali masih dalam suasana pandemi Covid-19. Namun optimisme itu jelas.
Karena itu dia yakin pertumbuhan pasar modal semakin menanjak tahun 2022. Kecuali terjadi sesuatu hal yang luar biasa.
Apalagi pada 2022 ini akan ada banyak event. Termasuk konferensi G20 yang direncanakan Oktober depan. Juga ada Motor GP di Mandalika, NTB. Kegiatan-kegiatan multi event lain baik skala nasional, regional dan internasional tentu akan berpengaruh pada geliat perekonomian Bali. "Tentu akan berimbas juga pada kondisi pasar modal, "kata Gusti Agus Andiyasa.
Pertumbuhan investor pasar modal di Bali pada tutup tahun 2021 bertumbuh 69.653 investor atau 89 persen. Jumlah tersebut berasal dari saham, obligasi reksadana dan produk turunannya.
Total investor pasar modal di Bali tahun 2021 lalu 148.270 investor. Khusus untuk investor saham 75.392 atau bertambah 36.695 investor baru (94,83 persen).
Sementara dari sisi profesi, pegawai swasta yang paling ,berani, berinvestasi atau bermain di pasar modal. Prosentasenye 41 persen. Disusul pelajar 21 persen. PNS 5 persen, guru dan pensiunan masing-masing 1 persen.Ibu rumah tangga 3 persen dan lainnya 13 persen.
Sedang dari kelompok umur, prosentase terbesar umur 18-25 tahun sebanyak 38 persen, umur 26-30 dan 31-40 masing-masing 22 persen dan umur 41-100 tahun 18 persen.
Sebagai simpul pusat kegiatan ekonomi, Denpasar menjadi tempat pilihan utama bagi investor. Jumlah investor di Denpasar 41 persen dari seluruh investor di Bali pada 2021. Disusul Badung 18 persen, Gianyar 10 persen, Buleleng 9 persen, Tabanan 8 persen, Jembrana dan Karangasem masing-masing 4 persen serta Klungkung 3 persen. *k17
1
Komentar