Klungkung Mulai Garap Vaksinasi Booster
Vksinasi booster ini untuk mengantisipasi paparan Covid-19 varian Omicron yang penyebarannya masif.
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung mulai menggarap vaksinasi booster Covid-19 untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas, lansia, dan kelompok rentan. Vaksinasi booster ini dipusatkan di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Klungkung, Jumat (14/1).
Pantauan di lapangan, vaksinasi booster tersebut dimulai dari pukul 08.00 Wita, diikuti kalangan lansia, para OPD yang memiliki mobilitas tinggi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti petugas BPBD, dan Sat Pol PP.
Ikut divaksninasi, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny Ayu Suwirta, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Klungkung.
Vaksinasi booster hari pertama di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya tersebut menarget 200 perserta. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan vaksinasi booster ini untuk mengantisipasi paparan Covid-19 varian Omicron yang penyebarannya masif, seperti varian Delta. Namun, vaksinasi booster prioritas pertama untuk lansia dan masyarakat rentan. Tetapi karena Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung cakupan dosis vaksin I sudah 70 persen dan cakupan vaksin lansia sudah 60 persen. "Maka pemberian vaksin booster bisa diberikan kepada usia 18 tahun keatas," ujar dr Swapatni.
Jenis vaksin yang digunakan yakni Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna. Meski berbeda merek dari vaksin pertama dan kedua, pemberian booster beda merek aman dan terbukti secara ilmiah. "Pemberian vaksin dengan dosis vaksin satu berjarak enam bulan baru boleh diberikan vaksin boster tahap ketiga dengan persyaratan membawa KTP/NIK, bukti vaksin satu dan vaksin dua boleh dari aplikasi pedulilindungi," kata dr Swapatni.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi booster dilaksanakan di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya selama seminggu kedepan. Vaksinasi booster ini selanjutnya dilakukan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan, terjadwal seminggu dua kali. "Proses dan tahapannya tak jauh berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua," ujar dr Swapatni.
Usai menerima vaksin booster, Bupati Suwirta mengatakan walaupun tidak ditargetkan, tetapi vaksin booster ini agar segera mungkin bisa dituntaskan. Jangan sampai berlama-lama melakukan pekerjaan ini. Karena ini merupakan suatu keharusan untuk menjaga kesehatan masyarakat. "Maka saya perintahkan, lakukan vaksinasi booster ini dengan secepat-cepatnya. Silahkan Puskesmas, Pustu berlomba-lomba untuk menyelesaikan ini di wilayah masing-masing," ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta juga meminta kepada TNI dan Polri untuk mengkawal vaksinasi booster dengan mempercepat komunikasi kepada masyarakat sehingga vaksinasi booster segera bisa diselesaikan. Bupati juga menginformasikan kepada masyarakat agar niat baik pemerintah ini disambut dengan baik. "Ini merupakan kewajiban pemerintah untuk menjaga masyarakat," kata Bupati Suwirta. *wan
Pantauan di lapangan, vaksinasi booster tersebut dimulai dari pukul 08.00 Wita, diikuti kalangan lansia, para OPD yang memiliki mobilitas tinggi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti petugas BPBD, dan Sat Pol PP.
Ikut divaksninasi, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ny Ayu Suwirta, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Klungkung.
Vaksinasi booster hari pertama di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya tersebut menarget 200 perserta. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan vaksinasi booster ini untuk mengantisipasi paparan Covid-19 varian Omicron yang penyebarannya masif, seperti varian Delta. Namun, vaksinasi booster prioritas pertama untuk lansia dan masyarakat rentan. Tetapi karena Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung cakupan dosis vaksin I sudah 70 persen dan cakupan vaksin lansia sudah 60 persen. "Maka pemberian vaksin booster bisa diberikan kepada usia 18 tahun keatas," ujar dr Swapatni.
Jenis vaksin yang digunakan yakni Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna. Meski berbeda merek dari vaksin pertama dan kedua, pemberian booster beda merek aman dan terbukti secara ilmiah. "Pemberian vaksin dengan dosis vaksin satu berjarak enam bulan baru boleh diberikan vaksin boster tahap ketiga dengan persyaratan membawa KTP/NIK, bukti vaksin satu dan vaksin dua boleh dari aplikasi pedulilindungi," kata dr Swapatni.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi booster dilaksanakan di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya selama seminggu kedepan. Vaksinasi booster ini selanjutnya dilakukan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan, terjadwal seminggu dua kali. "Proses dan tahapannya tak jauh berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua," ujar dr Swapatni.
Usai menerima vaksin booster, Bupati Suwirta mengatakan walaupun tidak ditargetkan, tetapi vaksin booster ini agar segera mungkin bisa dituntaskan. Jangan sampai berlama-lama melakukan pekerjaan ini. Karena ini merupakan suatu keharusan untuk menjaga kesehatan masyarakat. "Maka saya perintahkan, lakukan vaksinasi booster ini dengan secepat-cepatnya. Silahkan Puskesmas, Pustu berlomba-lomba untuk menyelesaikan ini di wilayah masing-masing," ujar Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta juga meminta kepada TNI dan Polri untuk mengkawal vaksinasi booster dengan mempercepat komunikasi kepada masyarakat sehingga vaksinasi booster segera bisa diselesaikan. Bupati juga menginformasikan kepada masyarakat agar niat baik pemerintah ini disambut dengan baik. "Ini merupakan kewajiban pemerintah untuk menjaga masyarakat," kata Bupati Suwirta. *wan
Komentar