15 SD Tanpa Kasek Definitif
Syarat jadi kepala sekolah minimal S1 atau diploma IV.
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 15 SD di Karangasem tanpa kepala sekolah definitif. Penyebabnya, ada yang pensiun, mengundurkan diri, dan meninggal. Buat sementara SD yang lowong diisi pelaksana tugas (Plt) yang dirangkap Kasek SD terdekat. Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengungkapkan ada 9 Kasek pensiun, 4 kasek mengundurkan diri, dan 2 kasek meninggal dunia. Kasek mengundurkan diri karena usianya di atas 56 tahun, ada juga karena sakit.
Wayan Sutrisna mengungkapkan, 9 kasek pensiun yakni I Ketut Kerti Kasek SDN 3 Abang, I Gede Putu Astawa Kasek SDN 3 Purwakerthi, I Wayan Candra Kasek SDN 2 Bhuana Giri, Ni Made Satri Kasek SDN 5 Jungutan, I Made Murti Kasek SDN 1 Subagan, I Nyoman Ardana Kasek SDN 2 Duda Timur, I Wayan Bratha Kasek SDN 2 Duda Utara, I Wayan Suwenten Kasek SDN 3 Sangkan Gunung, dan I Gusti Ngurah Putu Sukadana kasek SDN 2 Talibeng. Dua kasek yang meninggal yakni I Made Suardita Kasek SDN 3 Antiga Kecamatan Manggis dan I Nyoman Suarsa Kasek SDN 3 Pertima Kecamatan Karangasem.
Empat kasek mengundurkan diri yakni I Nyoman Suparta Kasek SDN 4 Subagan Kecamatan Karangasem, I Nengah Suweca Kasek SDN 9 Seraya Kecamatan Karangasem, I Wayan Murta Kasek SDN 4 Bhuana Giri Kecamatan Bebandem, dan I Wayan Miasa Kasek SDN 1 Ngis Kecamatan Manggis. “Kasek SD yang mengundurkan diri karena usianya melewati 56 tahun, ada juga karena sakit,” ungkap Wayan Sutrisna, Senin (17/1). Sebagai penggantinya, tidak mesti melalui pendidikan calon kepala sekolah, guru yang ikut pendidikan sebagai guru penggerak juga bisa diangkat jadi Kasek SD.
Mantan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem ini menjelaskan, syarat jadi kepala sekolah minimal S1 atau diploma IV, memiliki sertifikat pendidik, memiliki sertifikat guru penggerak, pangkat paling rendah penata muda, hasil kinerja baik selama dua tahun terakhir, berpengalaman bidang manajerial minimal 2 tahun, usia paling tinggi 56 tahun, dan lain-lain. Sedangkan pendidikan dan pelatihan calon guru penggerak mengawali dan telah melakukan satu kali sarasehan. Dari 53 calon guru penggerak sebanyak 13 calon guru penggerak berasal dari guru SD, selebihnya SMP dan SMA.
Kabid Ketenagaan Disdikpora Ida Made Amitaba mengatakan sedang proses mengisi jabatan kasek SD yang lowong. “Sambil menunggu guru calon guru penggerak selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan, sementara diangkat Plt Kasek SD,” jelas Ida Made Amitaba. *k16
Wayan Sutrisna mengungkapkan, 9 kasek pensiun yakni I Ketut Kerti Kasek SDN 3 Abang, I Gede Putu Astawa Kasek SDN 3 Purwakerthi, I Wayan Candra Kasek SDN 2 Bhuana Giri, Ni Made Satri Kasek SDN 5 Jungutan, I Made Murti Kasek SDN 1 Subagan, I Nyoman Ardana Kasek SDN 2 Duda Timur, I Wayan Bratha Kasek SDN 2 Duda Utara, I Wayan Suwenten Kasek SDN 3 Sangkan Gunung, dan I Gusti Ngurah Putu Sukadana kasek SDN 2 Talibeng. Dua kasek yang meninggal yakni I Made Suardita Kasek SDN 3 Antiga Kecamatan Manggis dan I Nyoman Suarsa Kasek SDN 3 Pertima Kecamatan Karangasem.
Empat kasek mengundurkan diri yakni I Nyoman Suparta Kasek SDN 4 Subagan Kecamatan Karangasem, I Nengah Suweca Kasek SDN 9 Seraya Kecamatan Karangasem, I Wayan Murta Kasek SDN 4 Bhuana Giri Kecamatan Bebandem, dan I Wayan Miasa Kasek SDN 1 Ngis Kecamatan Manggis. “Kasek SD yang mengundurkan diri karena usianya melewati 56 tahun, ada juga karena sakit,” ungkap Wayan Sutrisna, Senin (17/1). Sebagai penggantinya, tidak mesti melalui pendidikan calon kepala sekolah, guru yang ikut pendidikan sebagai guru penggerak juga bisa diangkat jadi Kasek SD.
Mantan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem ini menjelaskan, syarat jadi kepala sekolah minimal S1 atau diploma IV, memiliki sertifikat pendidik, memiliki sertifikat guru penggerak, pangkat paling rendah penata muda, hasil kinerja baik selama dua tahun terakhir, berpengalaman bidang manajerial minimal 2 tahun, usia paling tinggi 56 tahun, dan lain-lain. Sedangkan pendidikan dan pelatihan calon guru penggerak mengawali dan telah melakukan satu kali sarasehan. Dari 53 calon guru penggerak sebanyak 13 calon guru penggerak berasal dari guru SD, selebihnya SMP dan SMA.
Kabid Ketenagaan Disdikpora Ida Made Amitaba mengatakan sedang proses mengisi jabatan kasek SD yang lowong. “Sambil menunggu guru calon guru penggerak selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan, sementara diangkat Plt Kasek SD,” jelas Ida Made Amitaba. *k16
Komentar